tiga puluh

365 20 0
                                    

-Selamat membaca teman-

Dalam prosesnya, keberuntungan memang diperlukan. Tapi percaya pada diri sendiri itu yang paling utama.

***

Selama perjalanan menuju rumah, Sesil lebih banyak diam. Gadis itu hanya berbicara sesekali, itupun sekedar menjawab pertanyaan Marshall

"Kamu mau kasus ini kita lanjut atau gimana?" tanya Marshall ketika mobil sedang berhenti karena lampu merah

Sesil tampak menatap Marshall, tak lama gadis itu menggeleng "Gatau kak" balasnya

"Kita fokus ke penyembuhan kamu aja dulu ya. Nanti kalo pikirannya terpecah jadi ngga fokus terapi. Riko kemarin ngabarin, katanya kemajuan kamu udah sangat banyak. Gimana?" tanya Marshall pada Sesil karena bagaimanapun gadis itu memiliki kendali penuh atas dirinya

Marshall juga siapapun tidak ada yang bisa mengatur Sesil. Langkah terjauh mereka hanya memberi gambaran dan bertukar pikiran

"Aku fokus keterapi aja kak. Dari jadwalnya sih kemungkinan bulan ini udah beres. Semoga semua sesuai dengan prediksi ya" ujar Sesil yang diangguki Marshall

"Mau langsung pulang?" tanya Marshall yang sudah kembali mengemudikan mobil nya

"Iya kak, aku capek mau istirahat aja" jawaban Sesil menjadi obrolan terakhir mereka karena setelah itu gadis itu tampak tertidur.

Setibanya dirumah, Marshall yang melihat Sesil tertidur pulas memilih untuk tidak membangunkan gadis itu. Ia mengangkat tubuh Sesil kemudian dibawanya menuju kamar.

"Ma, lagi apa?" tanya Marshall mendapati sang mama sedang sibuk didapur

"Oh ini, lagi bantuin bibi nyusunin belanjaan. Kamu sama Sesil darimana Cal?" tanya Maya karena begitu tiba dirumah tadi, bi Asih memberi tahu bahwa Marshall dan Sesil pergi sejak siang

"Ke Hunny Bunny ma. Oiya, papa mana ma?" tanya Marshall yang sedari tadi tak melihat papa nya

Tangan pria itu sudah mencomoti beberapa potong buah anggur yang berada dihadapannya

"Diruang kerja mungkin. Kenapa?" tanya Maya penasaran

"Acal ke papa dulu ya ma, bye" Marshall kemudian berlalu menuju ruang kerja Bayu

"Pa.." panggil Marshall bersamaan dengan dibukanya pintu ruangan itu

"Masuk Cal. Kenapa?" Bayu yang tadinya fokus dengan ponselnya, meletakkan benda kecil itu ketika melihat putranya datang menghampiri

"Sibuk ngga pa? Aku mau ngobrol sesuatu nih" tanya Marshall

"Engga, cuma baru beresin keperluan untuk masa pensiunan nanti. Kenapa nak?" tanya Bayu

Marshall mengeluarkan ponselnya, kemudian setelah mengutak atik ia menyerahkan ponsel itu pada Bayu membuat pria itu terheran

"Itu ada video kecelakaan Sesil kemarin pa. Dari CCTV cafe, tadi aku baru dapat. Coba papa lihat, banyak banget yang aneh pa" jelas Marshall

Bayu kemudian mengambil ponsel yang terletak itu, dan mulai memperhatikan video yang terputar

"Kamu dapat darimana ini?" tanya Bayu dengan raut wajah menahan amarah

"Angga pa. Tadi aku sama Sesil ke cafe terus ketemu Angga. Dia liatin ke kita, ya aku minta aja videonya" jelas Marshall

Bayu tampak memijat pelipisnya

"Coba kirim ke papa, nanti papa urus" perintah Bayu dan segera diangguki oleh Marshall

Marshall dan Bayu pun menghabiskan waktu mengobrol diruang kerja ini

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang