sepuluh

419 24 1
                                    

-Jangan lupa vote teman teman❤

Eyeeq🦋

***

Setelah makan malam bersama Maya, Sesil berpamitan untuk kembali kerumah. Karena nenek belum bisa dikunjungi, jadi Sesil memilih untuk pulang. Bagaimana pun ia butuh istirahat agar esok bisa kembali bekerja.

Tadinya, Maya bersikeras ingin mengantar ia pulang. Namun Sesil lebih keras menolak. Ia tidak ingin merepotkan Maya. Jadilah Maya memesankan kendaraan online untuk mengantar Sesil kembali

"Cal, kamu itu apa apaansih?" tanya Maya begitu mendapati Marshall dimeja makan untuk makan malam bersama

Bayu yang baru tiba beberapa jam lalu sehabis terbang, terheran melihat amarah istrinya

"Kenapa sih ma? Emang aku ngapain?" tanya Marshall seolah tak mengerti. Masih fokus dengan makan malamnya

"Jangan begitu kamu. Mama ngga suka kamu pura pura ngga paham" marah Maya

"Ma..ma tenang dulu. Ini kenapa sih? Coba jelasin pelan. Mungkin Acal memang ngga ngerti maksud mama apa" lerai Bayu.

Maya menghela nafasnya sejenak "Tadi, waktu mama ke rumah sakit mau nganterin cookies untuk Acal, mama ketemu Sesil pa" jelas Maya dengan emosi.

Sontak hal itu membuat Bayu terkejut. Setelah sekian lama mereka mencari, akhirnya kini mereka bisa bertemu dengan Sesil.

Sementara Marshall yang juga sebenarnya penasaran dengan pertemuan mama dan Sesil mulai memasang telinga walaupun wajah laki laki itu terlihat cuek

"Sesil dirumah sakit. Nenek nya lagi sakit pa. Papa tau, sejak Sesil dibawa keBandung dia kesulitan pa. Bahkan dia ngga bisa untuk ngelanjut sekolahnya sampe kuliah. Sesil sekarang kerja. Supaya bisa makan dan biayain pengobatan nenek nya. Sesil banting tulang sendiri" cerita Maya menarik atensi Bayu dan Marshall sepenuhnya

"Bukannya setelah penjualan rumah Wulan kemarin, Cakra bilang sebagian untuk dana Sesil kuliah kan ma?" tanya Bayu

"Bahkan Sesil baru tau tadi pa kalau rumah itu udah dijual sama Cakra" jawaban Maya membuat emosi Marshall seketika memuncak

"Cakra dan Dona sekarang ngga tau dimana. Yang ada hanya Sesil dan dan bu Tuti. Sementara sekarang, bu Tuti juga sakit. Seharusnya cuci darah setiap minggu, ini hanya sebulan sekali. Sesil ngga punya biaya pa. Dia kerja dari pagi sampai malam juga cukup untuk kebutuhan sehari hari" jelas Maya yang sudah menangis

"Sekarang Sesil dimana ma?" tanya Bayu penasaran sembari menenngkan sang istri

"Dia tinggal dirumah nenek. Tadi mama minta Sesil tuliskan nomor hp sama alamatnya. Sebentar, mama kasih tunjuk" Maya kemudian mengambil ponselnya dan bersamaan dengan itu panggilan dari Sesil masuk

Maya sedikit terkejut, melihat saat ini sudah cukup malam lalu ada apa sampai Sesil menghubunginya

Buru buru Maya menerima panggilan Sesil dan selanjutnya perkataan Sesil membuat Maya jatuh tepat dikursi makan

"Mama, tolong temenin Sesil. Nenek udah meninggal" suara lirih Sesil membuat pilu hati Maya

Bayu yang melihat itu berusaha menenangkan sang istri. Kemudian mengambil ponselnya dan melihat nama Sesil disana

"Sesil?" tanya Bayu memastikan bahwa benar yang menghubungi istrinya adalah Sesil

"Om Bayu, tolong Sesil.." suara lirih Sesil membuat dada Bayu terasa sesak

"Pa ayo pa. Sesil butuh kita pa" Maya kemudian menarik Bayu untuk segera pergi sementara Marshall yang melihat itu semua bergegas mengambil kunci mobil dan segera menyusul orangtua nya

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang