-Selamat membaca❤
Eyeeq🦋
***
Hari ini adalah jadwal Sesil untuk shift siang. Namun gadis itu sudah bangun sejak pagi buta tadi hanya untuk membuatkan cookies yang merupakan janjinya dengan Marshall.
Sesil membuatnya dengan sepenuh hati, berharap Marshall menyukainya dan sikap dingin lelaki itu sedikit berkurang.
Terkadang Sesil merasa jengkel terhadap tingkah Marshall, namun gadis itu sadar bahwa merengek seperti dulu terhadap Marshall bukanlah cara yang baik.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan dan cookies Sesil sudah hampir selesai. Gadis itu memandang puas kearah hasil kerjanya pagi ini
Sesil berniat mengirimkan cookies ini sebelum berangkat kerja. Agar bisa tiba dirumah sakit saat jam makan siang. Gadis itu kemudian memesankan layanan gosend sebelum akhirnya bersiap untuk berangkat kerja.Pukul satu siang Sesil sudah tiba di Cafe. Keadaan Cafe cukup ramai saat jam makan siang yang hampir selesai ini. Kebanyakan diisi oleh muda mudi juga beberapa pegawai kantoran
"Udah datang Sil?" tanya Akmal yang baru saja melihat Sesil memasuki pantry
"Iya nih. Cafe Rame banget ya. Lihat Rani ngga?" tanya Sesil yang sejak tadi belum melihat Rani
"Lagi diruangan Mas Angga. Tadi dipanggil buat nanyain stok bahan. Yaudah lanjut kerja ayo" Akmal kemudian berlalu kemeja barista sementara Sesil siang ini menjaga meja kasir.
Sudah ada beberapa antrian dihadapannya membuat Sesil harus bekerja cepat dan tepat. Ia tidak mau membuat pelanggan bosan menunggu karena pasti akan mempengaruhi kunjungan berikutnya
"Kak Sesil, selamat siang" suara merdu seorang gadis menyapa Sesil
"Hai Rum. Apa kabar kamu?" tanya Sesil menatap gadis berseragam SMP yang ada dihadapannya
"Baik. Kakak gimana? Aduh aku belum sempat minta maaf soal kejadian yang kemarin kak. Karena kelamaan ngobrol samaku kakak malah jadi kena seruduk orang berantam" sesal Arum
Arum adalah gadis SMP yang tempo hari berbicara dengan Sesil dan membuat Sesil harus terantuk dengan meja karena keributan yang mereka buat
"Udah ah, ngga apa apa. Kamu mau pesan apa?" tanya Sesil
"Matchalatte ya kak dua" ucap Arum
"Ada lagi?" Sesil memastikan
"Nomor hp dokter yang waktu itu nolongin kak Sesil" ucapan Arum sontak membuat Sesil menatap bocah itu tak percaya
"Ngadi ngadi kamu. Sebentar ya aku siapin. Kamu tunggu aja" ucap Sesil membuat Arum terkekeh dan berlalu
Mengingat Marshall, gadis itu belum juga menerima pesan apapun dari Marshall. Padahal sebelum memulai bekerja tadi, aplikasi pesan antar sudah menunjukkan bahwa cookies Sesil telah sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet (COMPLETED)
ChickLitKarena nanti ketika dalam perjalanan kamu mulai merasa langkah sedikit berat, hari hari terasa pahit maka tak apa untuk memilih rehat sejenak. Walaupun kecil dan tertatih, tetaplah bergerak sampai kamu menemukan bahagia dalam ruang gelap yang cahaya...