tiga delapan

332 15 0
                                    

-Selamat membaca teman-

***

Malam harinya, Sesil berniat untuk membuatkan makan malam mereka. Gadis itu keluar dari kamar, bersiap menuju dapur. Namun langkahnya terhenti ketika melihat pemandangan disana

Marshall sudah berada didapur dan tampaknya pria itu sedang memasak sesuatu. Sesil merasa sedikit bersalah, seharusnya ia yang menyiapkan makanan karena Marshall sudah mau menampungnya

 Sesil merasa sedikit bersalah, seharusnya ia yang menyiapkan makanan karena Marshall sudah mau menampungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, aku aja yang masak" Sesil mendekat kearah Marshall

"Eh, udah ngga apa apa. Udah mau beres ini. Kamu tolong bawaian nasi aja kemeja makan ya" ujar Marshall.

Tak ingin mendebat, Sesil pun melakukan perintah Marshall

Tak lama pria itu datang membawa lauk juga sayur yang tadi ia masak.

"Maaf ya cuma ini doang bisanya" ujar Marshall meletakkan ayam goreng juga tumis kangkung diatas meja

"Waw, ternyata sekarang selain jago jadi dokter kak Acal juga udah jago jadi chef ya?" goda Sesil

"Yang chef itu kamu, saya tetap jago jadi dokter aja" balas Marshall terkekeh

"Eh udah aku aja" Sesil segera berdiri untuk mengambilkan nasi pada Marshall ketika melihat pria itu mulai menyendoki nasi

"Gantian, oke?" tanyanya yang dibalas anggukan Marshall

"Selamat makan" ucap keduanya bersamaan

Mereka menikmati makan malam dalam keheningan, saling menikmati momen yang tercipta walau tidak diantara keduanya saling menyadari

"Kak aku yang nyuci ya" sesil kemudian beranjak membawa piring kotor milik Marshall. Melihat itu pria itu hanya mengangguk saja memilih untuk tetap ditempatnya menunggu Sesil selesai.

Ketika ia kembali, Marshall masih duduk disana namun sudah ada ipad dihadapannya. Sesil memilih duduk ditempat sebelumnya, memperhatikan kegiatan Marshall karena sebenarnya ia juga ada keperluan dengan pria itu

"Mau nanya apa?" ujar Marshall tanpa menatap Sesil. Gadis itu menggeleng, namun tidak disadari oleh Marshall membuat pria itu akhirnya mendongak menatap kearah depan

"Sil?" tanyanya kali ini menatap manik Sesil

"Aku ngga mau tanya apa apa kok, cuma mau bilang makasih doang" ucap Sesil. Marshall kembali memfokuskan dirinya pada ipad yang sepertinya berisi hal sangat penting

"Kalau mau makasih, sama papa. Papa yang ngelaporin Cakra kepolisi bukan saya" ucap Marshall

"Tapi bukan makasih soal om Cakra kak. Lihat aku dulu, boleh?" pinta Sesil

"Sebentar ya, saya beresin ini dulu. Lima menit aja, oke?" Sesil mengangguk setuju dan Marshall pun berusaha untuk mempercepat pekerjaannya karena memang sedang tidak bisa ditinggal untuk operasi besok.

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang