-Selamat membaca-
Eyeeq 🦋
***
Pagi hari, setelah sadar dari efek obat biusnya Sesil melihat Marshall yang masih tertidur disofa tak jauh dari sana.
Gadis itu tersadar dengan kondisi kaki terakhirnya sebelum ia kembali pingsan.
Dengan nafas memburu, Sesil menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
"Ya Tuhan, ini Sesil diapain lagi sih.. Ngga cukup ya yang kemarin kemarin?" air mata sudah membasahi pipi Sesil. Tangan nya yang tidak diinfus, berulang kali menyentuh kedua kakinya yang benar benar sudah mati rasa.
"Kalo ngga bisa jalan, Sesil gimana hari harinya. Gimana mau kerja nya" tangis Sesil semakin terdengar pilu hingga akhirnya membangunkan Marshall
Melihat kondisi Sesil yang menangis menumpahkan segala kesedihannya, Marshall memilih untuk tetap diam tak beranjak dari tempatnya
"KENAPA NGGA SEKALIAN MATI AJA SIH AKU!!" Sesil kembali berteriak. Gadis itu dengan sekuat tenaga memukuli kedua kakinya melampiaskan segala amarah dan kecewa
"Nyusahin banget sih kamu Sil. Hidupmu itu apa sih guna nya. ARGH!!!!" Teriakan Sesil membuat Marshall akhirnya beranjak mendekat pada gadis itu
"Sil.." panggilan lirih dari Marshall membuat Sesil mendongak
"Kak Acal, ini gimana kak. Sesil gimana ini kaaak..." Sesil menggenggam tangan Marshall meminta pertolongan.
Dengan sigap, Marshall membawa tubuh Sesil kedalam pelukannya. Berusaha memberi ketenangan pada Sesil walau ia sendiri juga sama hancurnya
"Gapapa. Ada aku Sil. Nanti kita obatin kamu sampe bener bener bisa jalan lagi ya" ucap Marshall sembari mengusap punggung Sesil memberi ketenangan
"Kalo aku ngga bisa sembuh gimana kak? Aku bakal nyusahin orang orang kak. Ngurus hidupku aja aku bakal ngga bisa kak Acal" tangis Sesil dalam pelukan Marshall semakin menjadi. Racauan dan tangisan Sesil membuat Marshall merasa hancur. Tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana karena ia pun sama hancurnya.
"Pasti bisa. Kamu pasti bisa sembuh Sil. Aku janji, bakal kasih yang terbaik supaya kamu bisa jalan lagi, ya" ujar Marshall
Perlahan Sesil melepaskan pelukannya dengan Marshall
"Kenapa mobil itu nabrak Sesil kak? Kenapa dia jahat banget kak?" pertanyaan Sesil membuat Marshall mengernyit heran mendengar nya
"Sil, kamu tenang dulu. Kita coba bicara dengan tenang ya" Marshall memilih duduk disamping Sesil.
Tangannya masih menggenggam tangan Sesil, sementara mata gadis itu mulai memandang jauh.
"Kamu minum dulu, biar tenang Sil" Marshall kemudian mendekatkan air minum dan mulai diminum oleh Sesil. Setelah merasa cukup, ia menjauhkan bibir dari ujung sedotan.
"Sudah tenang?" tanya Marshall yang diangguki oleh Sesil
Sesaat Marshall memandang Sesil, membuat hati pria itu merasa sedih.
Gadis kecil yang dulunya selalu terlihat ceria dan bahagia, harus merasakan sakit dan pahit kehidupan seperti ini.
Marshall tidak pernah membayangkan akan menghadapi kejadian ini. Tidak pernah sedikitpun terpikirkan oleh dirinya, disaat bertemu Sesil setelah perpisahan mereka kemarin, harus melihat Sesil menangisi kondisinya.
"Kamu coba cerita sama aku, kenapa bisa sampe begini sih?" tanya Marshall lembut sembari menyelipkan beberapa anak rambut Sesil kebalik telinga gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet (COMPLETED)
ChickLitKarena nanti ketika dalam perjalanan kamu mulai merasa langkah sedikit berat, hari hari terasa pahit maka tak apa untuk memilih rehat sejenak. Walaupun kecil dan tertatih, tetaplah bergerak sampai kamu menemukan bahagia dalam ruang gelap yang cahaya...