dua delapan

278 16 0
                                    

Setelah melewati beberapa rangkaian terapi, kini kondisi Sesil sudah mulai membaik dan hari ini Sesil sudah diperbolehkan pulang.

Namun Sesil merasa sangat bingung sejak kemarin mendapat kabar dari dokter Riko bahwa ia sudah bisa pulang.

Sesil memang sudah mulai membaik, tapi ia belum bisa berjalan. Ia juga masih sangat terbatas untuk melakukan apapun.

Bahkan saat ini mungkin saja Angga sudah tidak lagi membutuhkan pegawai seperti dirinya.

Tanpa sadar Sesil menghela nafas berat dan hal itu tak luput dari perhatian Maya juga Bayu yang sedang membereskan segala barang milik Sesil

"Kenapa Sil?" tanya Maya sembari mengusap rambut Sesil dengan lembut

"Ma, nanti Sesil pulangnya naik taksi aja ya?" permintaan Sesil membuat Maya mengernyit heran

"Kenapa naik taksi? Kan bisa barengan nak" balas Maya heran

"Nanti mama sama om Bayu capek kalo harus bolak balik antarin Sesil lagi" jelas Sesil menatap Maya penuh permohonan

"Sil, Marshall belum ada bilang apa apa ke kamu?" tanya Bayu heran

Sesil kemudian menggeleng tak paham.

"Ngga ada om. Kak Acal kemarin cuma ngunjungi sebentar karena tiba tiba ada operasi" penjelasan Sesil membuat pasangan itu menghela nafas bersamaan

"Tuh kan pa. Bener bener anak itu ya. Kebiasannya emang jelek banget, heran mama" omelan Maya malah membuat Sesil semakian heran

"Jadi Sil, om dan Mama juga Marshall sepakat untuk bawa kamu tinggal sama kita" penjelasan Bayu bagai petir disiang bolong

"Kok.. Kok gitu om?" tanya nya gugup

"Udah ah ngga usah nanya kenapa kok. Yang penting sekarang itu kesembuhan kamu ya" jawab Maya tak ingin dibantah

Sungguh, satu permasalahan dan beban Sesil seperti menghilang. Setidaknya ia memiliki teman sampai nanti ia bisa kembali pulih

Ditengah kesibukan mereka, pintu ruangan inap Sesil terbuka dan memunculkan Riko juga Marshall disana

"Siang om, tante" sapa Riko menatap kearah mereka

"Selamat siang, Sesil" giliran Riko menyapa Sesil dengan senyuman manis menghiasi wajah tampannya

"Siang dokter Riko" Sesil menjawab dengan senyuman tulus pada dokter yang sudah sangat banyak membantu kesembuhannya ini

"Buseeet senyum calon istri manis bener" celutukan Riko membuat mereka tertawa kecuali Marshall

Laki laki itu tampak kesal apalagi ketika melihat respon Sesil yang tampak malu malu juga wajahnya yang merona

"Jayus banget sih lo Ko" sewot Marshall

"Lah, ngapa lo? Oiya tante, kata Marshall untuk beberapa saat Sesil akan tinggal dirumah om dan tante ya?" tanya Riko

"Iya Ko. Kasian kalo Sesil sendiri ngga ada teman ngga ada yang bantuin nanti" balas Maya sementara Riko mengangguk

Riko kemudian berjalan mendekat kearah Sesil dan hal itu tal luput dari perhatian Marshall

"Semangat sembuh ya Sil. Perkembangan kamu sampai sekarang itu sangat bagus. Jangan lupa seminggu tiga kali kunjungi saya disini" ucap Riko sembari mengerling jahil membuat Sesil tertawa

"Dokter Riko.."

"Kak Riko" ralat Riko sebelum Sesil melanjutkan omongannya

"Apaan sih Ko. Sejak kapan lo jadi kakak nya Sesil?" sewot Marshall

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang