delapan belas

414 21 0
                                    

-Selamat membaca teman teman❤

Eyeeq 🦋

***

Pagi ini Marshall sudah harus menjalani operasi kedua nya. Karena malam tadi ia ditelfon harus mengoperasi pasien yang sedang kritis, sementara dokter yang bisa hanya ia seorang.

Sebelum memulai operasinya, ia sempat memesan espresso dan cookies dari Hunny Bunny Cafe dengan catatan untuk dokter Marshall. Entah apa tujuan Marshall, hanya lelaki itu yang tau.

"Sus, saya mau ke ruang operasi. Nanti kalau pesanan saya datang tolong taruh dimeja aja dan ruangan saya dikunci. Jangan lupa ya" pesan Marshall pada Dewi, perawat yang membantunya pagi ini

Laki laki itu kemudian berlalu, membawa scrub nya menuju kamar ganti.

Sementara di Hunny Bunny Cafe kondisi masih sepi. Sesil yang sedang berjaga dimeja kasir, tampak sedang fokus melayani pelanggannya pagi ini

"Pesanannya pak?" tanya Sesil pada seorang driver ojek online. Pria paruh baya itu kemudian menyebutkan pesanannya kemudian diulang oleh Sesil untuk memastikan kembali

"Eh mba, ada yang kurang" ucap driver yang membuat Sesil mengernyit heran

"Ya pak, tambahannya?" pertanyaan Sesil membuat driver tersebut menyodorkan ponselnya pada Sesil

Sesil sedikit mendekat, membaca pesan yang tertera pada layar ponselnya.

"Untuk dokter Marshall" ucap Sesil dengan nada tak yakin

"Diantar ke Rumah Sakit Permata ya pak?" driver itu kemudian mengangguk mengiyakan

Sesil dengan sigap menyiapkan pesanan milik Marshall. Tak lupa ia menyelipkan stick notes memberi ucapan semangat pada Marshall.

Setelah semua beres, driver itu berlalu membawa pesanan milik Marshall.

***
Setelah berhasil menyelesaikan operasinya hari ini, Marshall yang mulai merasa lelah berjalan gontai menuju ruangannya.

Dari kejauahan ia melihat sosok Gianna sedang berjalan kearahnya. Gianna adalah sosok dokter yang cantik dan pintar. Sayang, Gianna tidak mampu membuat seorang Marshall jatuh cinta padanya.

Lelaki itu berulang kali menolak Gianna terang-terangan namun gadis itu berulang kali mengejar Marshall tanpa tahu waktu dan tempat.

"Siang dokter Gianna" sapa Marshall berusaha profesional. Ingin menghindar juga tidak mungkin, jadilah Marshall basa basi yang sangat basi. Namun lelaki itu enggan membuka pintu ruangannya karena tak ingin istirahat siang nya terganggu

"Santai aja Shall, cuma kita berdua. Kamu udah pesan makan siang belum? Aku tanya di Nurse Station, kamu baru kelar operasi kan?" pertanyaan Gianna hanya dijawab dengan anggukan oleh Marshall

"Nih, ada makan siang aku bawa buat kamu. Buka dong pintunya, kita makan bareng ayo" tawar Gianna membuat Marshall mengusap wajahnya kasar

"Gi, gue capek banget. Mending lo pergi deh, gue udah pesan makan jadi ngga perlu lo bawain segala" tolak Marshall tak lagi bisa bersabar menghadapi Gianna

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang