dua belas

477 21 0
                                    

-Selamat membaca, jangan lupa vote yaa

Eyeeq🦋

Bersedihlah secukupnya, karena bumi tidak hanya berputar pada lukamu.

***

Pukul sepuluh pagi, Marshall akhirnya berhasil menyelesaikan operasi pertamanya hari ini.

Wajah letihnya sangat ketara ditambah dengan ia yang kurang tidur.

"Dok, dokter Marshall" panggil salah seorang perawat yang berlari berusaha mengejar Marshall yang sedang berjalan menuju ruangannya

"Ada apa sus?" tanya Marshall ketika perawat itu sudah ada disebelahnya

"Tadi saya dititipin pesan sama dokter Gianna katanya setelah operasi dokter diminta tolong buat gantiin jadwal visit dokter Gianna hari ini" penjelasan perawat itu membuat Marshall menghela nafas

Ia baru teringat bahwa kemarin, Gianna meminta Marshall untuk menggantikan jadwal Visit pasien nya hari ini dan Marshall menyanggupinya.

"Oke sus, saya beres beres dulu ya. Satu jam lagi kita mulai visitnya" jelas Marshall dan diangguki perawat itu

Setibanya diruangan, Marshall langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

***
Setelah menyelesaikan segala pekerjaannya, akhirnya tepat pukul enam sore Marshall tiba dirumah.

Begitu memarkirkan mobilnya, Marshall melihat mobil papanya juga sudah berada didalam garasi.

"Maa" panggil Marshall begitu masuk kedalam rumah. Ruang tamu tampak sepi. Biasanya sore begini mama akan berada diruang tv untuk menonton berita berita. Apalagi hari ini papa nya masih berada dirumah. Lalu kemana kedua orangtuanya ini berada.

Marshall melangkah masuk, naik kelantai dua. Namun belum ia menaiki anak tangga terdengar dari arah taman belakang suara mama dan papanya.

"Tapi Sesil kasian sendiri pa disana. Nanti kalo Cakra datang lagi gimana?" tanya mama nya membuat Marshall mengernyit heran

"Ma, pa.." sapa Marshall kemudian duduk disebelah papa nya

"Udah pulang Cal? Mama ngga dengar kamu masuk" ucap Maya

"Gimana mau dengar kalo suara mama udah menuhin satu rumah" ledek Marshall kemudian mencomot cookies yang ada diatas piring

"Enak aja kamu. Kamu aja yang kebiasaan masuk rumah salam nya dalam hati" sindir mama telak membuat Marshall tersedak cookies. Buru buru diambilnya air yang ada diatas meja dan meneguknya hingga tandas

Hal itu tak luput dari perhatian Maya dan Bayu namun tak satupun dari mereka berniat membantu putranya itu.

"Mama ya kalo bicara kadang ngga tau tempat dan kondisi" sungut Marshall menatap kesal mamanya. Walaupun sudah tersedak, namun tangan Marshall tetap melanjutkan menyuapi cookies kedalam mulutnya

"Kata kamu hari ini cuma jadwal operasi aja Cal. Kenapa sampe sore selesainya?" tanya papa mengalihkan pertengkaran antara istri dan anaknya

"Sebenarnya operasi udah selesai dari siang pa. Tapi rekan aku, dokter Gianna minta tolong buat gantiin dia visit karena ada acara keluarga katanya. Kemarin udah aku iyain, ngga enak dong hari h malah main cancel gitu aja. Pasien nya juga lumayan banyak pa" jelas Marshall

"Dokter Gianna itu anak nya Riyadi kan Cal? Papa nya yang pilot juga?" tanya Bayu

"Iya pa. Om Riyadi juga kenal sama papa. Katanya dulu satu sekolah penerbangan" jelas Marshall

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang