dua empat

370 19 0
                                    

-Selamat membaca-

Eyeeq 🦋

Kata orang bijak, Tuhan tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan umatNya. Lalu jika aku saja sudah menyerah, Tuhan mengharapkan apalagi sehingga ujian tidak berhenti menghampiri?

***

Sudah dua hari Sesil terbaring belum sadarkan diri. Bayu yang sudah harus kembali bekerja dengan berat hati meninggalkan istrinya yang bersikeras ingin tetap menjaga Sesil

Maya dan Marshall bergiliran untuk menjaga Sesil. Selama Marshall bekerja, Maya akan berada dirumah sakit untuk menemani Sesil sementara jika jam kerjanya sudah selesai maka Marshall lah yang ada disana

Wajah pria itu terlihat jauh dari kata baik baik saja. Ditambah ia yang kurang istirahat, membuat kantung mata Marshall terlihat sangat menghitam

Sore ini selesai dengan jam kerja nya, Riko menghampiri Marshall keruangannya. Pria itu mengajak Marshall untuk memesan kopi sejenak di cafeteria.

Awalnya sempat ditolak, namun dengan bujukan Riko akhirnya mereka kini sudah berada di cafeteria dengan kopi dihadapan masing masing.

"Berantakan amat komuk lo Shall" Riko mulai membuka obrolan setelah meminum sedikit kopi miliknya

"Ngga tidur gue Ko" balasnya acuh menatap sekelilingnya.

"Cari penyakit lo" Riko kemudian menueruput kopi nya dari dalam cup yang masih mengeluarkan asap mengepul

"Ya, gue tau pasti bakal susah buat lo tidur dengan kondisi Sesil sekarang. Tapi lo juga harus perhatiin diri lo dong Shall. Lo tiap hari bakal ketemu pasien bro. Mau lo, pasien lo pada kabur ngeliat dokter konsulen nya begini?" tanya Riko

Marshall tak menanggapi, namun raut wajah pria itu tampak sedang berpikir keras. Benar yang Riko katakan, ia tidak boleh begini terus. Ia harus tetap mengingat tugas dan tanggung jawabnya juga pada pasien pasiennya

Akhirnya Riko mulai mencari topik pembicaraan lain, berusaha mengalihkan pikiran Marshall dari keadaan sulit saat ini.

Hingga pembicaraan mereka terputus karena dering ponsel milik Marshall

"Nyokap gue Ko. Ntar ya" ucap Marshall sebelum akhirnya menerima panggilan tersebut

"Ya ma?" sapa Marshall pertama kali

....

"Lagi di cafeteria sama Riko. Oke bentar lagi aku kesana ya ma" Maya meminta Marhsall untuk kembali kekamar rawat karena ia harus kembali kerumah sore ini

"Ngga balik lo Ko? Gue mau cabut, nyokap harus balik soalnya" ucap Marshall seraya menghabiskan kopi miliknya

"Ayo deh, gue juga mau tidur" akhirnya mereka keluar dari cafeteria dengan tujuan berbeda

Marshall berjalan menuju ruangan Sesil, hingga ketika harus memasuki lift ia berpapasan dengan Gianna yang juga akan memasuki kotak besi tersebut.

"Belum balik Shall?" tanya Gianna

"Mau ngeliat Sesil dulu, Gi" Marshall menjawab seadanya. Walaupun tidak suka dengan kehadiran Gianna disekitarnya, Marshall harus tetap menjaga sikap.

Begitu pintu terbuka, Marshall masuk lebih dulu disusul oleh Gianna.

"Aku dengar, dia jadi korban tabrak lari dan kamu yang jadi wali nya?" Gianna memandang kearah Marshall yang berdiri disebelahnya

Karena mereka hanya berdua saat ini, Marshall dan Gianna bisa berbincang dengan sedikit santai

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang