-Jangan lupa vote ya teman, kalau ada typonya boleh tolong tandain yaa. Timaciiiw
Eyeeq🦋
***
"Ma, kak Acal ngga ikut ya?" tanya Sesil ketika kini hanya ada ia dan Maya didalam mobil.
"Lama banget dia bangunnya. Tapi tadi kita tinggal udah siap siap kok. Nanti biar dia nyusul aja" jelas Maya tetap fokus pada jalan
Mobil putih milik Maya melaju dengan mulus menuju tempat acara akan berlangsung.
Kata Maya, Marshall akan menyusul bersama pak Tarno.
Setiba dilokasi, sudah banyak peserta yang hadir disana bersama keluarga mereka.
Maya yang sudah berhasil memarkirkan mobil dengan baik, menoleh pada Sesil yang terdiam disebelahnya
"Kenapa Sil, kok merenung gitu? Nanti cantiknya hilang loh" peringat Maya pada Sesil yang duduk disampingnya
"Sesil doang kayaknya yang ngga punya keluarga disini ma" balasan Sesil membuat hati Maya ikut merasakan sedih
Maya refleks menghela nafas ketika mendengar ucapan Sesil. Ia mengerti bahwa hingga kini gadis kecil itu masih merasa sedih.
"Mama kan keluarga Sesil. Jangan sedih dong sayang, nanti kamu jadi ngga fokus. Pokoknya Sesil jangan pikirin apa apa dulu, fokus aja untuk lomba nya ya. Ada mama disini" jelas Maya
Sesili menatap Maya dengan raut penuh haru. Dia cukup beruntung masih memiliki keluarga, walaupun itu keluarga milik Marshall
"Sini sebentar, mama pasangin lipstick. Biar makin cantik kamu" ucap Maya kemudian menarik Sesil sedikit mendekat dan memoleskan Lipstick yang baru ia keluarkan dari dalam tas nya
"Oke. Makin cantik deh anak mama" ucap Maya bahagia
"Mama Maya, terimakasih ya udah sayang sama Sesil" sontak perkataan Sesil membuat airmata Maya berlinang. Ia kemudian memeluk Sesil dengan hangat
"Sama sama sayang" balas Maya tulus.
Mereka pun akhirnya keluar dari mobil dan langsung menuju kursi yang sudah disedikan.
Para peserta dibuat duduk terpisah dari keluarga. Untuk nanti memudahkan panitia mengatur acara
"Jangan takut ya, mama lihat Sesil dari sana" tunjuk Maya pada kursi yang tak jauh dari Sesil
"Oke ma. Doakan ya" pinta Sesil kemudian Maya berlalu menuju kursi yang sudah ia tunjuk tadi.
Akhirnya pertandingan pun dimulai. Satu persatu peserta tampil hingga tiba giliran Sesil
Gadis kecil itu berusaha mengendalikan dirinya. Menarik nafas berulang kali.
"Semangat Sesil" ucapnya pada diri sendiri dan kemudian jemari kecil Sesil mulai menari diatas tuts piano, menghasilkan melodi yang indah
***
Perlombaan kali ini, Sesil berhasil mendapat juara kedua. Setelah selesai menerima penghargaan dan simbol pemberian uang, Sesil kemudian mencari keberadaan Maya."Sesil" panggil suara seorang lelaki dari arah belakang berhasil membuat tubuh kecil Sesil menegang
Dengan perlahan ia berbalik dan mendapati Bayu, Marshal juga Maya berada disana.
Bayu sudah memegang sebuah bouquet bunga besar, Marshall juga membawa sebuah bingkisan juga dengan Maya
"Om Bayu!!" teriak Sesil kemudian berlari memeluk Bayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet (COMPLETED)
ChickLitKarena nanti ketika dalam perjalanan kamu mulai merasa langkah sedikit berat, hari hari terasa pahit maka tak apa untuk memilih rehat sejenak. Walaupun kecil dan tertatih, tetaplah bergerak sampai kamu menemukan bahagia dalam ruang gelap yang cahaya...