tiga tiga

336 14 0
                                    

-Selamat membaca-

***

Pagi ini, seluruh keluarga Aryawiguna juga Sesil sedang bersiap untuk ikut bersama Bayu yang akhirnya berhasil menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawabnya pada maskapai tempat ia bekerja. Marshall saja sampai mengajukan cuti agar bisa mengikuti sejarah penting bagi ayahnya

"Pap, cakep banget sih" goda Sesil saat pertama kali melihat Bayu diruang makan

Pria itu sudah siap dengan seragam kebanggannya miliknya. Seorang kapten dari salah satu maskapai penerbangan terbaik negeri, Sesil saja bangga.

Bayu mendekat kemudian memberi kecupan singkat pada puncak kepala gadis itu, sebelum akhirnya duduk dikursi sebelah Sesil

"Mama mana?" pertanyaan Bayu belum terjawab ketika Maya sudah muncul dari arah dapur membawa nasi goreng sebagai menu sarapan pagi ini

"Acal!!!" teriak Wanita itu memenuhi dapur pagi ini

"Ngga usah teriak teriak ma. Santai aja" sahut Marshall yang ternyata sudah berada didekat mereka

Dengan wajah bersungut, Maya memberi tatapan tajamnya "Kamu kalo ngga diteriakin, ngga bakal turun. Berubah dong Cal. Gimana mama mau tenang ninggalin kamu disini kalau untuk sarapan aja kamu abai begini" Maya meletakkan piring yang sudah berisi nasi goreng dihadapan Marshall

Bayu yang baru selesai mengunyah nasinya, ikut menimpali perkataan sang istri "Kamu tuh dokter, tapi kok kelakuannya begini sih Cal?"

"Ma, pa, ini cuma soal sarapan. Udah ngga usah dimasalahin. Ntar make up mama jadi berantakan tuh" Marshall menunjuk ke arah wajah sang ibu yang memang sudah di poles dengan  make up tipis pagi ini

"Cantik banget sih mamaku" Marshall kemudian berdiri, dan memberi kecupan pada pipi Maya yang duduk disebrang

Bayu dan Sesil yang melihat justru terkekeh sementara Maya hanya mampu menghela nafas dengan tingkah putranya ini.

Ketika menjelang siang, Aryawiguna sekeluarga akhirnya tiba dikantor maskapai tempat Bayu bekerja.

Rencananya, perpisahan karena Bayu sudah memasuki masa pensiun akan diadakan di Kantor ini dan dihadiri oleh rekan juga para petinggi petinggi Maskapai.

"Kak, Sesil bisa sendiri kok" Sesil berusaha menahan tangan Marshall yang sejak turun dari mobil tadi, tak lepas bertengger di tangannya

Kali ini, Sesil memilih dan memberanikan diri untuk menggunakan kruk. Sekalian berlatih berjalan dan karena ia juga merasa akan lebih mudah menggunakannya dari pada dikursi roda

"Saya tau. Tapi saya mau bantu. Ayo" ajak Marshall

Terkadang Sesil dibuat bingung oleh Marshall. Saya dan aku dari pria itu terkadang menjelaskan seberapa jauh jarak mereka saat ini.

Tak ingin membantah dan membuat keributan, Sesil hanya fokus pada langkah kaki nya saja. Membiarkan Marshall tetap berdiri menjaganya disebelah

"Wah ini dia, kapten kita yang akhirnya tiba dimasa pensiunnya" suara seseorang menyambut kehadiran Bayu

"Terimakasih pak, saya sangat berterima kasih karena diijinkan berkarir dimaskapai besar ini" balas Bayu

Pria itu kemudian membawa Maya kesampingnya.

"Perkenalkan pak, ini Maya istri saya. Sayang, ini pak Barata. Manajer penerbangan" Bayu saling memperkenalkan kedua orang itu

Dengan ramah, Maya lebih dulu menjulurkan tangannya yang segera disambut oleh pak Barata

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang