Extra Part -

789 18 0
                                    

Katanya ujian dipernikahan itu berat, berat banget guys

***

Setelah berhasil meminta Sesil untuk menjadi pendamping hidupnya beberapa saat lalu, Marshall tampaknya tidak ingin berlama lama lagi untuk segera meminang kekasihnya itu.


Sesil sendiri beberapa kali sering keteteran  karen tingkah Marshall itu. Bagaimanapun dia masih harus bekerja, sementara belakangan ini jadwal ia dan Marshall sering sekali bentrok.

Seperti siang ini, mereka sebelumnya sudah berjanji bahwa akan bertemu dengan salah satu EO yang sudah dipilih untuk membantu mempersiapkan pernikahan.

Untungnya Mama dan papa nya sangat sangat membantu mereka. Namun terkadang pertengkaran pertengkaran kecil tidak bisa dihindari

"Kak, kamu gimana sih kok tiba tiba main cancel aja sama mba Maria?" tanya Sesil dari telfon kepada Marshall

Gadis itu begitu kesal ketika tadi sudah hampir berangkat namun mba Maria salah satu anggota EO mengabari bahwa Marshall meminta pertemuan hari ini diundur dulu. Sesil kesal bukan main melihat tingkah Marshall ini yang bukan kali ini saja ia lakukan

"Aku ada operasi mendadak sayang, makanya aku batalin" jelas Marshall

Sesil mendengus kesal mendengar alasan yang berulang kali Marshall katakan

"Yakan bisa aku aja kak. Lagian ini masih mau nentuin undangam aja kok. Kamu tuh jangan seenaknya begini dong kak. Kamu tau sendiri kan aku susah banget bisa ijin kerja" omel Sesil

"Udah kamu tenang aja. Pokoknya kerjaan kamu beres. Gampang itu sayang nanti aku hubungi Angga bu.."

Ucapan Marshall terpotong oleh amarah Sesil

"Kak! Kamu kebiasaan banget sih ngegampangin pekerjaan aku. Karena aku bukan dokter kayak kamu yang ngga bisa ditinggal kerjaannya ya? Karena aku cuma pelayan cafe makanya kamu bilang gampang aja, iya?! Jahat kamu"

Sesil memutus panggilan begitu saja. Dilemparkannya ponsel keatas meja dan tak bisa ditahan lagi air mata Sesil menetes.

Kesal dan kecewa dengan tingkah Marshall membuat Sesil benar benar ingin mengamuk saat ini

Terdengar suara dari ponselnya, namun Sesil sengaja mengabaikan panggilan pria itu. Ia kemudian beranjak keluar rumah, meinggalkan ponselnya untuk menenangkan pikiran sebentar.

Sementara Marshall yang sedang bersiap untul memulai operasinya, terlihat gelisah ketika menyadari Sesil sengaja mengabaikannya

"Oi, ayo buruan. Malah diam disini aja pak dokter" suara Riko menyadarkan Marshall

Marshall tau saat ini pasien nya adalah prioritas. Memilih untuk menyelesaikan tanggung jawabnya lebih dulu, ia dan Riko pun menuju ruang operasi bersama.

Sesil sendiri tidak tahu harus kemana disiang hari ini. Karena ia sudah ijin untuk tidak bekerja, mana mungkin ia tiba tiba muncul di cafe dan membuat Angga kesal.

Kakinya terus melangkah, ponsel yang tertinggal pun membuat Sesil sulit untuk memesan ojek online.

"Kak Sesil?!!" teriakan seseorang akhirnya menyadarkan gadis itu

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang