dua dua

399 14 0
                                    

-Selamat membaca teman teman-

Eyeeq🦋

***

Marshall akhirnya tiba dirumah sudah pukul sebelas malam. Kondisi rumah yang sudah sepi juga beberapa lampu yang mati menandakan bahwa kedua orang tua nya sudah tidur.

Langkah gontay Marshall perlahan menuju dapur. Pria itu sedikit terheran ketika lampu dapur ternyata masih menyala, apakah lupa dimatikan atau bagaimana

"Ini si bibi lupa matiin apa gimana sih" ucap Marshall terheran karena tidak biasanya asisten rumah tangga mereka ceroboh begini

"Loh Sesil?!!" suara Marshall yang sedikit berteriak membuat Sesil terperanjat kaget

Hampir saja ia melepaskan panci yang berisi mie instan

"Hampir aja jatuh" gadis itu menghela nafas lega sembari mengelus dada nya yang tiba tiba berdisko kemudian berbalik menatap Marshall, jengkel

"Bisa santai aja ngga? Kaget nih aku kaget. Kalo nanti mie nya jatuh, tumpah kebadanku gimana? Tanggung jawab kamu kak?!" tanya nya emosi dan tanpa sadar mengangkat sendok kearah Marshall

Marshall yang melihat tingkah Sesil justru tertawa "Dih, santuy aja cil. Kamu ngapain sih makan mie instan malam malam? Ngga makan malam ya tadi?" tanya Marshall yang sudah duduk disalah satu stool dapur melihat kegiatan gadis itu

"Namanya kalo lapar tu ngga bisa diatur. Mau udah makan atau belum, kalo lapar ya lapar aja" Sesil mendudukkan dirinya tepat disebelah Marshall

"Baru balik kak?" tanya Sesil mulai menyendokkan mie kedalam mulutnya. Pertanyaan basa basi, karena sejujurnya Sesil menahan degup jantung yang berdetak cepat

"Hmm" Marshall hanya membalas dengan dehaman memandang Sesil yang tampak sangat menikmati makanannya.

Begitu mendengar dehaman Marshall ia kembali fokus menikmati mie instan yang menggoda itu, mengabaikan Marshall

"Kamu badan doang yang kecil ya. Makannya banyak juga" goda Marshall membuat Sesil mendengus kesal namun tak menjawab Marshall

"Jangan sering sering lah Sil makan makanan begini" suara Marshall terdengar penuh peringatan.

Sesil kemudian meletakkan sendok dan mulai meneguk air putihnya

"Udah makan kak? Mau makan ngga?" Sesil menggeser piring yang berisi mie miliknya kearah Marshall

Tanpa ia duga Marshall justru menerimanya dan mulai menikmati. Sesil kira basa basi yang ia tawarkan akan ditolak mentah mentah oleh Marshall

"Jingin siring siring sil mikin biginiin, preet. Dia makan juga" Sesil sungguh merasa kesal. Baru saja Marshall menegurnya dan lihat sekarang, pria itu hampir menghabiskan sepiring mie instan milik Sesil

Sesil kemudian beranjak menuju lemari gelas

"Ngapain kamu?" tanya Marshall memperhatikan namun tak menghentikan suapannya. Pria itu tampaknya akan menghabiskan mie milik Sesil

"Mau buat susu hangat. Mau ngga kak? Biar sekalian nih. Nanti kamu malah ambil punya ku lagi" tanya Sesil pada Marshall

"Enak ya mie instan. Tapi tetap ngga boleh sering sering. Oke Sil aku mau satu gelas ya" pinta Marshall

Sesil kemudian membuka nakas yang berada diatasnya dan mengeluarkan sebuah kotak susu coklat

Marshall sedikit terperangan karena Sesil sudah mengetahui apa apa saja isi dapur mereka. Marshall saja terkadang lupa dimana letaknya piring atau gelas.

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang