tiga dua

275 14 0
                                    

-Selamat membaca-

***

Pagi ini diruang makan keluarga Aryawiguna sudah diisi oleh sepasang suami istri juga Sesil disana.

Mereka tengah menyantap sarapan sebelum nanti akan berangkat menuju Jakarta.

Ditengah suasana hangat pagi itu, terdengar suara langkah kaki terburu buru dari arah lantai dua

"Cal, sarapan" panggil Maya ketika melihat putranya sudah siap dengan kemeja kotak kotak yang lengannya ia gulung hingga siku juga celana hitamnya

Marshall kemudian mengambil ponsel yang tadi sempat ia jepit antara bahu dan telinganya, sepertinya lelaki itu baru saja menyelesaikan panggilan.

"Maaf ma. Acal ngga sempat sarapan, barusan ada panggilan Cito dari rumah sakit. Selesai itu lanjut ke Jakarta ma, ada seminar disana" balas Marshall yang masih sibuk dengan ponselnya

"Bekal aja ya, bentar" tanpa menunggu balasan, Maya segera berlari menuju dapur

"Loh, pada mau kemana kok udah rapi?" tanya Marshall yang baru menyadari suasana pagi ini

"Mau kejakarta, ke makam tante Wulan sama om Adam" jawab Bayu yamg dibalas anggukan Sesil

"Kok aku ngga dikabari sih?" tanya Marshall terkejut

"Lah, papa kira si mama udah ngabari kamu kemarin. Lagian kamu ada Cito Cal, ngga mungkin ditinggal kan?. Nanti ketemu dijakarta aja, selesai kamu seminar" jelas bayu Bayu yang dibalas dengusan Marshall

"Balik nanti kan pa?" tanya nya lagi

"Ngga dong. Ada ada aja kamu. Paling besok sore baliknya" jawab Bayu santai

"Nih bekalnya udah mama siapin" Maya meletakkan tempat bekal milil Marshall dihadapan pria itu

"Ma, kok mama.."

Driiiiimg

Suara ponsel Marshall mengentikan protes pria itu

"Halo, iya ini saya udah dijalan" Marshall kemudian menyimpan ponsel dalam saku kemeja nya dengan kasar

"Aku berangkat" kemudian ia berlalu, membuat ketiganya terheran karena tingkah Marshall pagi ini

"Biasa ditinggal sebulan juga ngga ngambek, ya ma" tanya Bayu yang dibalas anggukan Maya

Mengabaikan tingkah Marshall, ketiganya memilih melanjutkan sarapan agar tidak terlalu siang berangkat menuju jakarta.

***

Tepat pukul satu siang akhirnya Bayu, Maya juga Sesil tiba dipemakaman Wulan dan Adam.

Mereka berjalan beriringan menuju pusara Wulan dan Adam.

Sesil yang berada dikursi roda yang didorong oleh Bayu, terlihat gelisah juga gugup.

Berulang kali jari jari nya meremas bunga yang ia sedang ia peluk, menyalurkan segala perasaannya saat ini

"Hai Lan" Suara Maya juga kursi roda yang sudah berhenti, membuat Sesil mengangkat kepalanya

Kini mereka sudah tiba dimakam kedua orangtuanya

Bayu juga beranjak mendekat kearah pusara milik Adam, sesekali terlihat membersihkan nisan milik pria itu.

"Mama, papa.. Sesil datang" suara lirih nya terdengar dikedua telinga Maya dan Bayu namun keduanya memilih untuk tak mengubris

"Sesil datang.. Tapi hari ini masih belum bisa jalan" cerita Sesil yang terdengar pilu

"Tapi kata dokter Riko udah ada kemajuan ma, pa. Semoga secepatnya bisa jalan lagi ya. Sesil kangen bisa jalan, bisa kerja, bisa main lagi" ujar Sesil

Bitter-Sweet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang