-Learn from the mistakes of others. You can not live long enough to do all the fault itself-
•••Pagi hari pukul 06:30. Gorden tipe Draperies menampilkan kilauan terik sinar matahari masuk ke dalam sebuah kamar melalui celahan ventilasi. Diatas kasur dibalik selimut terdapat pasangan yang masih tertidur pulas. Cahaya matahari yang menerobos masuk tidak membuat keduanya terusik sama sekali.
Salah satu dari mereka menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh dan mempererat pelukannya terhadap badan mungil di dalam dekapannya.
Pearly menggeliat dalam tidurnya, ia merasa tidak nyaman dengan hawa panas ini. Mata bulat cantik itu perlahan membuka, ia mengernyit ketika penglihatannya merasa sedikit gelap dan terhalang.
Tangan mungilnya bergerak menurunkan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"YAAMPUN, MAS ALE?!" Pekik Pearly nyaris loncat dari kasurnya, namun dengan sigap Ale menggenggam lengan istrinya.
Ale yang setengah sadar mengerjapkan matanya berkali-kali. "Ada apa?"
"Kok tidur disini sih?! " Sinis Pearly mendorong dada Ale agar menyingkir dan melepaskannya. Setelah terlepas Pearly menjauh dari ranjang lalu berdiri menatap suaminya dan dirinya sendiri. ia tidur satu kasur dengan Alegaf? Bagaimana bisa?
"Mas gak ngapa-ngapain saya kan? " Tanya Pearly lagi mengecek. Meraba seluruh tubuhnya, dengan hati was-was.
Ale nampak tenang menyahuti. "Memang maunya diapain? "
"Mas!! " Geram Pearly
"Kalau iya juga memangnya kenapa? sayakan suami kamu. " Lontaran Ale membuat Pearly berpikir yang tidak-tidak. Pearly mengambil bantal di atas ranjangnya dan segera melayangkannya kilat tepat mengenai wajah Ale. Kesekian kalinya.
"Saya serius! Mau lagi?" Ancam Pearly yang sempat menghentikan serangannya, seraya menyodorkan bantal itu pada Ale.
Ale menatap remeh seraya membatin. Dasar anak kecil.
"Iya iya saya tidak melakukan apa-apa." ungkap Ale. Nyatanya Ale hanya sekedar memeluk dan tidur bersama, semalam niatnya memang ia akan tidur di sofa. Tapi entah mengapa sebelum ia benar-benar tertidur Ale ingin memastikan Pearly, awalnya memperhatikan wajah cantiknya dan mengelus pipi berisi milik Pearly. Akan tetapi lama kelamaan Ale terhasut suasana dan ikut tertidur disamping istrinya.
"Terus tadi itu apa meluk-meluk! issshh." Pearly yang berlagak geli membayangkan tubuh Ale yang menempel. Ia menyapu tubuhnya dengan tangannya agar tidak meninggalkan bekas.
Namun, percuma saja tidak memengaruhi apa yang sudah terjadi.
"Kamu juga tidak menolak saya peluk? justru tidur kamu lebih nyenyak kan? jam berapa sekarang hayo?"
Pearly menoleh pada jam dinding. "Aaaaa Jam tujuh lewat, saya kan ada seminar Jam sembilan!" Saking paniknya dan memikirkan kejadian dirinya dengan Ale membuat Pearly tidak dapat banyak berpikir jernih, ia terdiam sejenak.
"Kenapa masih diam? cepat mandi, atau.. mau dimandiin?"
"Apasih!!" Kesalnya mendengar ajakan Ale yang menjijikan. Pearly langsung berlari keluar dari kamar.
Alegaf menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kecil. Lantaran geli melihat tingkah istrinya yang menggemaskan.
<><><><><>
Hening dimeja makan selama sarapan. Pearly-lah yang pertama kali memecahkan kecanggungan antara dirinya dengan Ale. "Biasanya Mas udah berangkat kerja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPIKAT [COMPLETED]
RomanceBagaimana menikah dengan orang yang lebih tua dari kita? Iya lebih dewasa sih.. Tapi manja, nyebelin, banyak ngatur. -Pearly Askana Terpikat sebuah kisah titisan dari " Pramagara" . Cerita ini Mengandung konten dewasa. Cerita ringan penuh bucin me...