T E R P I K A T - 7

9.8K 254 13
                                    


-I believe that God created you for me to love. He picked you out from all the rest cause. He knew I'd love you the best.-

•••







Matanya menyipit mengedar kearah rombongan sirkel disuatu Cafe. Pearly mempercepat langkahnya untuk menghampiri teman-temannya. Namun seiring langkahnya mengayun tanpa memperhatikan jalan, Tiba-tiba secara tidak sengaja kaki Pearly menubruk kaki meja hingga membuat keseimbangan tubuhnya langsung goyah dan terjatuh menimpa seseorang yang duduk disebelahnya.

Suara gesekan meja yang ditimbulkan berhasil membuat aktivitas para pengunjung menjadi terpecahkan. Semua orang, menoleh kearah Pearly. Dan seketika suara tarikan nafas terdengar bersamaan dengan suara pekikan tertahan dari mereka.

"Ya ampun! Pearly dia!"

"Eh eh Pearly itu ngapain?!"

"Gile kok bisa pas jatoh dipelukan tuh dosen?!"

Jantung Pearly berdetak kencang. Matanya melotot lebar melihat siapa yang tengah ia peluk. Dengan cepat Pearly menegakkan tubuhnya dan mundur beberapa langkah. Mengabaikan bisikan-bisikan dari teman-temannya. Pearly menelan salivanya susah payah. Tangannya gemetar hebat ketika pria itu bangun dan membuka topi yang menutupi kepalanya. Dia lalu menoleh-menatapnya dengan tatapan dingin dan menakutkan.

Mata Pearly memanas. Ia segera menundukkan kepala tidak berani menatap wajah tampan itu ditambah ia mengenali sosok itu. Serangan panik bahkan mulai menyerang dirinya membuat tubuh Pearly menjadi tidak terkendali. "Ma-maaf pak sa- saya tidak sengaja.." suaranya terdengar terbata-bata.

Namun tidak ada balasan yang Pearly dapatkan. Hanya terdengar suara dorongan meja yang cukup keras hingga membuat semua orang tersentak kaget, Suasana didalam cafe berubah panas dan mencekam. Kini tidak ada lagi yang bersuara, mereka hanya menonton, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pearly meremas jari-jarinya gelisah, debaran pada jantungnya semakin kencang saat pria itu bangkit dari duduk lalu berdiri.

"Pearly? lain kali perhatikan langkahmu."

Nafas Pearly tertahan merasakan sebuah tangan menyentuh dagunya- menyuruhnya untuk mendongak. Pearly kembali menelan saliva begitu matanya bersitatap dengan mata segelap malam itu. Tulang-tulang Pearly terasa lemas seketika, ia butuh pegangan, tidak sanggup menerima tatapan penuh makna itu.

"Kamu cantik."

Pearly meremang ketika suara berat berbisik memujinya itu menembus gendang telinganya. Suara yang hanya terdengar disaat-saat tertentu saja yang artinya dia sangat jarang berbicara bila tidak penting. Ya, pria itu memang tertutup meskipun terkenal sering berbaur dengan mahasiswa tapi dia tidak pernah bercerita mengenai latar belakang hidupnya.

Terkadang humoris tapi misterius itulah karakternya. Menatap matanya sama saja dengan mencari masalah. Apalagi sampai mengusik ketenangannya. Dan sialnya, Pearly melakukan semua dari point itu.

Pearly benar-benar sangat ketakutan tetapi heran juga. Kenapa dosen itu memujinya dengan ucapan penuh menggoda bukan memarahinya?

Pearly menjauh dari jangkauan dosen itu, dia adalah Refal. Pearly memilih untuk segera duduk disekeliling teman-temannya. Jarak kursi mereka hanya berjarak dua baris meja.

"Kenapa kalian gak bilang ada dosen juga disini!" Sungut Pearly berbisik-bisik.

"Lo tau Pear, dia dosen terkenal gaul, ini juga tugas matakuliah dia, tiba-tiba dia juga minta gabung disini." Jawab Jordy menanggapi Pearly yang tengah mengontrol deru nafasnya yang naik turun akibat masih saja shock.

TERPIKAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang