T E R P I K A T - 37

4.1K 151 12
                                    



Mobil Bmw-i4 bertenaga listrik terparkir sempurna tepat didepan pintu masuk sebuah cake shop, terdapat seorang pria maskulin berpakaian formal menuruni kendaraannya, beriringan dengan satu ajudan yang begitu cekatan membuntuti dari arah belakang.

Kala kedua kaki kokohnya mengayun tegas tiba-tiba saja ia terkesiap lalu spontan menyeimbangi pijakannya, menghadapi orang-orang yang berlalu berlawanan melewatinya berhamburan keluar dari toko secara mendesak dan tergesa-gesa.

"Genta, kau cari tau penyebab mereka berlarian, jika ada keributan cari segera dalangnya!." Perintahnya pada sang ajudan. Pasca mendapati peristiwa ganjil kubunya terukir kekhawatiran, Pria itu meneruskan langkahnya yang sempat terhenti, membuka pintu masuk dengan cara menyentakkannya kasar. Pertama yang mesti ia pastikan lebih dulu yaitu tentang bagaimana kondisi  istrinya.

"Baik tuan."

Netra hitam gelapnya menyala-nyala, Alegaf berteriak lantang. "Apa yang terjadi?!" Ya. Pria berjas kantoran itu adalah Alegaf. Setelah berhasil masuk kedalam toko, pandangannya mengedar mengelilingi seisi ruangan, kepala tampannya menggeleng, ia terpaku harus mendapatkan situasi toko yang berantakan, bahkan dapat dikatakan lebih dari hancur, barang-barang yang tidak sesuai di posisinya, juga makanan dan minuman berserakan dilantai.

Hingga mata tajamnya mendelik disudut ruangan toko, seketika rahangnya mengeras, tangannya mengepal menangkap pandangan yang tak bersahabat dimana ia menemukan sosok yang ia kenal. Alegaf mengumpat dengan kata-kata kasar.

"Mas Ale---"

Pearly bergumam lirih.

"Tolong, saya harus bawa dia kerumah sakit!." Nada bicaranya tersengal-sengal lantaran dihantui perasaan gamang selepas menyadari kehadiran seorang Alegaf yang mendekat, Refal hendak membopong tubuh Pearly, perempuan itu setengah tak sadarkan diri. Nyaris pingsan namun masih terjaga.

Entah ini adalah sebuah kebetulan atau bukan, keberadaan Refal bertepatan dengan keberlangsungannya moment mencekam tragedi naas ditoko tersebut, Refal berhasil menghentikan perbuatan laknat Raya. Demi apapun Refal akan membuat perhitungan pada para mahasiswanya yang terkena kasus tak bermoral ini.

  ••••

Bugh!!

Bugh!!

Terjangan tak terduga terjadi.

Kepalan keras tangan Ale berhasil melayang kilat mengenai wajah Refal.
Akibatnya Refal kehilangan keseimbangan dan tersungkur.

Refal mengerang memegangi bibirnya yang detik itu juga mengeluarkan cairan merah segar. "Shhhhh." Ringisnya mengamati Alegaf dengan seringaian.

"Singkirkan tangan anda dari istri saya!." Sungut Alegaf marah, lantas saat itu juga ia langsung merebut Pearly dari Refal, membawa istrinya kedalam dekapannya seraya menuntun dan membawa Pearly untuk duduk bersandar diatas sofa. Alegaf mengusap punggung Pearly penuh lembut berusaha agar memberikan ketenangan.

"Gak seharusnya kamu pukul dia Mas!" Hardik Pearly terlonjak kaget menilai reaksi Alegaf yang berlebihan kepada Refal, Pearly mendorong Alegaf agar tak lagi menyentuhnya, perempuan itu kesal dengan sikap Alegaf yang selalu seenaknya sendiri.

"Pak Refal disini hanya kebetulan, dia nolongin aku dari orang-orang yang ngerusak toko."

Alegaf hanya mendengarkan ocehan Pearly masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Pearly menatap Alegaf lekat-lekat seolah mengisyaratkan agar pria itu mau bersabar. Pearly tahu betul jika Alegaf tengah berpikiran buruk tentang dirinya dan juga Refal, ditambah raut wajah Alegaf tersirat kegusaran yang tanpa henti menatap Refal sengit.

TERPIKAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang