T E R P I K A T - 15

7.9K 199 10
                                    

#Alegaf Mahavir Bagaskara

Teringat disaat usianya 25 tahun.

Selama ini tidak semudah dibayangkan bila jabatan, dan juga harta yang tak pernah luput dihidupnya, 'but life its a Pray, relationship, work and money. ' Namun menjadi seseorang yang berkepribadian pendiam, temperamen sesulit itu dia jalani dengan ketidak larasan.

Kerap kali Alegaf selalu menyalahkan diri sendiri, beranggapan jika dialah sebab dari kesialan banyak orang disekitarnya, awalnya cinta dihidupnya yang kelam tidak akan pernah mungkin terjadi, meski menentangnya, dia takut, dia takut perempuan itu nantinya tidak akan pernah bahagia jila harus bersamanya. Perjalanan dimasa lalu yang masih saja melekat datang dikala sedang sendiri, melamun merutuki diri akan penyesalan.

Alegaf mengingat saat paman menguatkan dirinya agar bertahan hidup, sebelum dia kesekian kalinya untuk mencoba bunuh diri.

"Kau tau?, musuh terberatmu bukan lah orang yang membencimu, tapi dirimu sendiri, diri sendilah yang terkadang mematahkan kepercayaan dan pendirianmu." Paman Alma berkata, ia menangkas putung rokok dari mulutnya kemudian ia membuangnya dan menghampiri Alegaf.

"Kau sempurna karna paras dan jabatan selebihnya kau takan pernah dihargai siapapun, orang-orang diluar sana yang tidak dilahirkan berada di keluarga yang kaya raya, mereka berusaha mati-matian untuk bertahan hidup dan menuntut haknya yang jarang didengar."

"Dan kamu sudah punya segalanya, tapi tidak mampu bersyukur? memang masalah orang berbeda-beda Le, tapi setidaknya kamu melihat mereka yang berada dibawah, jangan terus melihat masa lalu yang sudah terjadi."

"Belanda adalah penjajah indonesia dan yang namanya penjajah harus ditindas karena indonesia memperjuangkan hak nya, tapi itu dulu, dan kau ,kau juga harus bisa mengusir masa lalumu, memang begitu membekas namun mempelajari kesalahannya agar tak terulang kembali."

"Vergeet Ale, je moet in staat zijn om dat allemaal te bestrijden, ik weet dat je een sterke man bent." Lanjut Alma lagi berbahasa Belanda, Alma ialah pria asli kelahiran darah Belanda, dia sangat kompeten dengan sejarah. Alegaf mulai belajar dari kerasnya hierarki dari paman Alma dia adalah seorang mantan angkatan darat, Alma lantang dan tegas.

Berbeda dengan Helton, ialah sosok orangtua Alegaf, sampai detik ini Alegaf masih tidak bisa memaafkan Helton, lantaran Alega menduga kematian ibunya sebab Helton yang membunuhnya, setelah Ale melihat jelas-jelas senapan api ditangan Helton mengelatung dengan ibunya yang sudah tergeletak dibawah lantai.

Alegaf masih trauma dengan kejadian itu dan sulit dipungkiri jika yang membunuh ibunya adalah Helton, meski sekalipun papanya tak pernah mengakui dan tak pernah ingin bicara atau menjelaskan soal kematian ibunya. Maka Alegaf menyimpulkan Helton adalah pembunuh ibunya, Helton tidak pantas di jadikan panutan sebagai sosok inspirasi, Dia pria brengsek. Namun, Ale tak seutuhnya harus terus-terusan membencinya, bagaimanapun Helton itu tetap orangtuanya.

"Kecelakaan yang menimpamu lalu bukanlah segalanya, buktinya kau masih diberi kesempatan untuk hidup, Alegaf!"

"Saya memutuskan tidak akan pernah memilih perempuan manapun untuk saya nikahi."

"Kenapa? kau takut jika apa yang dialami Helton dan juga Melinda itu terjadi padamu? "

Alegaf menunduk, berjalan meninggalkan Paman Alma setelah bertukar pandangan, juga mengingatkan sekaligus menceritakan kisah orang tuanya, akan tetapi Ale takan pernah percaya, Helton tetaplah penghianat Melinda, Ale putuskan takan pernah mencinta perempuan siapapun.

TERPIKAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang