T E R P I K A T - 8

9.5K 261 11
                                    

-There are many ways to be happy in this life, but all I really need is you. You are the one I've been waiting for my whole life.-

••••













"Pap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pap.. " Pekikkan nyaring beriringan dengan pijakan kaki yang berlarian kecil menghampiri semakin mendekat. Membuat Pearly dan James yang masih saling berbincangpun sontak menoleh keasal suara.

"Hey.. have you finished playing yet? boy?" Sambut James meraih dan mengelus pucuk kepala bocah itu dengan penuh sayang.

"Yeah pap, jadi kita akan kemana lagi?" Jawabnya.

Pearly tertegun sebentar, menatap pemandangan manis dihadapannya, lalu menundukkan sedikit pundaknya agar sepadan tingginya dengan anak laki-laki itu. "Aaaa, siapa anak ganteng ini, anaknya kak James ya?"

"Ya ini anak aku, namanya Hans, ayo salam dulu sama aunty." James membenarkan, ia mengajarkan anaknya yang berusia tujuh tahun itu agar bersalaman dengan Pearly. Pearly yang menyukai anak kecil serta memiliki jiwa keibuan, ia mengulum jemarinya untuk mencubit pelan pipi Hans yang menurutnya sangat menggemaskan. Hans terkekeh.

"Wah.. baru ketemu lagi tiba-tiba udah punya anak aja kak, gak nyangka." Pearly kembali membenarkan posisi berdirinya seraya tersenyum.

"She is my mom?" Tanya Hans memandang Pearly tanpa henti, dirinya tampak heran, dan perasaanya begitu lekat terhadap Pearly, Hans merindukan kasih sayang seorang ibu.

Tiba-tiba anak laki-laki itu memeluk Pearly, Hans mendekap penuh erat pinggang Pearly dalam posisi menyamping dan menenggelamkan wajahnya disana.

"Dia bukan ibu kamu, Hans." Cicit James menarik paksa anaknya dari Pearly.

"Ibunya kemana kak?"

James terdiam sejenak enggan menjawab, wajahnya kontan berubah menjadi lesu untuk membahas. Bahwa sebenarnya ia telah bercerai dengan ibunya Hans.

"Maa-aaf, aku-aku--" Agak terbata-bata Pearly merasa sungkan sudah bertanya lebih jauh.

"Gak apa-apa, santai aja." Sahut James kembali tertawa kecil. "Kamu mau es cream?, lets go?" Ucapnya pada Hans.

"Yeeeeyy, mom ikut juga bersama kita kan?" Hans memasang raut wajah penuh harap.

"Dia bukan ibumu sayang.." Jelas James berulang-ulang. James juga tidak tega harus menghadapi sikap Hans yang selalu menanyakan soal ibunya.

"Udah gak apa-apa kak, gak jadi masalah kalau Hans mau anggap aku mamahnya." Merasa tak keberatan Pearly dengan senang hati menerima, teringkas senyuman gigi putih rapihnya.

TERPIKAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang