T E R P I K A T - 39

4.5K 163 16
                                    



Meskipun mendapatkan penolakan berkali-kali akan tetapi tak menjadikan penghalang bagi Alegaf yang masih kekeuh menikmati tiap-tiap detik usahanya dalam mengikiskan jarak mendekati Pearly, sedangkan yang didekati justru terdiam kehilangan akal mengerutuki jantungnya yang berdegub lebih cepat, lantaran malu ia lekas memalingkan wajah seraya memungut pakaiannya yang sempat berhamburan.

Ah! Kenapa pakaian dalam yang diambilkan Alegaf itu harus yang bermotif kembang-kembang bewarna pink sih? yaampun! Pearly ngedumel dalam hati.

Seolah-olah paham, Alegaf mengerling kepusat benda terakhir yang Pearly raih. "Lucu kan?" Tanyanya terdengar ambigu.

"Sumpah! gak ada yang lucu!" Pearly mengerucutkan bibirnya, sebal.

"Besok besok kalau beli begituan saya yang milih modelnya, pasti lebih--"

"Huss huss diem gak ada yang nyuruh komentar!" Sahut Pearly memotong ucapan Alegaf yang belum sempat terselesaikan, Pearly tahu maksud Alegaf, ujung-ujungnya pasti suaminya itu akan membuat ia malu lagi.

Mendecak, Ale pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tapi kalau tidak salah saya tadi nemu pakaian dalam kamu yang bergambar kartun."

Putaran bola mata pun tak kuasa Pearly lakukan. "Gak ada ya! gausa ngarang."

Haisssh, apa-apaan suaminya ini! Main sembarangan aja geledah lemarinya!

"Beneran ada loh tadi, bentar saya ambilkan kalo nggak perca--"

"Diem ah Mas Ale perihal pakaian dalam aja ribut banget." Kilat Pearly menyanggah lagi lontaran Alegaf yang begitu nyeleneh.

Rasa malu dan gugup menelusup hadir berdesiran. Entah mengapa Pearly masih saja kesulitan menghilangkan kegugupnya bila didekat Alegaf, Padahal hal seperti ini sering ia alami tetapi tetap saja pembawaannya seakan terkesan selalu seperti pertama kali.

Satu menit semakin dibuat mendesak,  Pearly menelan salivanya diambang dilema ketika menuai punggungnya yang sudah berbenturan dengan kepala ranjang, kemana lagi ia akan berpindah gerakan jikalau Alegaf tak memberikannya celah sama sekali. Selintas pikirannya menerka-nerka, Apa yang ingin dilakukan suaminya selanjutnya?

Dua menit berlalu,  saling pandang pun terjadi diantara keduanya Pearly memberanikan diri membalas tatapan Alegaf tetapi tatapannya ialah tatapan menyorot tak minat.

Posisi yang menguntungkan untuk Alegaf hingga begitu mudah menyudutkan Pearly. Tangan kanannya menahan tubuh Pearly agar tidak bisa berpindah lagi sedangkan tangan kirinya meraih dagu istrinya itu. Pearly bergidik, Ale ternyata serius dengan kata-katanya soal ingin menghamilinya and so? apa dia pikir dirinya takut? tidak semudah itu!

Alega tersenyum lebar. Wajahnya mendekat secara perlahan, dan...

Cupp!

bibirnya mengecup pelan bibir pucat Pearly.

"Mas Alega!"

Cup!

"Udah ihh!"

Dan terulang lagi.

Cup!

"Aahh udah!" Rengek Pearly sedari tadi yang tak digubris oleh Alegaf.

Cup!

Berulang-ulang Alegaf lakukan hanya sekedar kecupan bukanlah lumatan, tampaknya pria itu sengaja menggoda istrinya.

Keringat dingin mengalir didahi, Pearly tak habis pikir dengan sikap Alegaf, benar benar menyebalkan! Tak terima dengan perilaku Alegaf, Pearly membekap bibirnya kali ini ia menghindar dari serangan Ale.

TERPIKAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang