-Apa yang telah dimiliki artinya sesuatu yang perlu dijaga-
••••
Kesabarannya selalu diuji menghadapi sikap suaminya yang random. Selesai sarapan, Pearly kembali meminta penjelasan perihal ponselnya yang disabotase Alegaf begitu saja. Dapat disimpulkan, bahwa keduanyalah yang bersepakat untuk bertemu, Ale juga mengatakan, alasan Refal menelfon karena ingin membahas mengenai kuliah Pearly.
Berkecamuk rasa penasaran. kira-kira Ale memberitahu soal statusnya tidak ya? Pearly yakin Refal kebingungan, karena yang mengangkat telfon bukanlah orang yang dituju.
Alega enggan untuk meneruskan ceritanya, ditanya juga tidak dijawab.
Ya.. setau Pearly, Alega tidak suka hidupnya di umbar-umbar ke publik.
Atau mungkin sudah tidak perduli lagi dengan reputasinya?
Pearly dan Alegaf memang masih menyembunyikan pernikahan mereka, Ale itu tokoh pebisnis handal, termasuk salah satu public figure, pasti tersorot kamera dan banyak yang mengincar untuk berusaha mencelakai, memisahkan mereka. Sebab dapat dibilang musuhnya terbilang banyak meskipun tidak terang-terangan, takut apa bila kuliah Pearly terganggu nantinya, dan juga Ale tidak menginginkan tindak kriminal itu terjadi, kecolongan lalu terulang kembali.
Maka mereka memutuskan untuk menunda mempublikasikan pernikahan mereka untuk sementara waktu.
Setelah mencuci piring Pearly diam-diam menghubungi Tiara. Tiara adalah bestienya sejak SMP hingga kuliah masih bersama. Pearly berpikir jika lebih baik mengajak Tiara untuk menemaninya menemui Refal. Jangan sampai Alegaf bertemu dengan dosen yang gosipnya sudah sampai satu kelas mengetahui rumor ini, jika Refal dosen itu menyukai dirinya.
Tapi Pearly selalu mengelak dan tidak perduli, mungkin saja Refal hanya menganggap lelucon, hiburan semata agar akrap dengan mahasiswa-i nya.
Pearly tak ingin bila ada keributan nantinya, terlebih Alegaf orangnya diam-diam itu posesifnya kebangetan.
Beriringan jalan kearah pintu keluar mansion, lebih tepatnya Alegaf seperti menyamai langkah kaki Pearly yang kecil dan menyelipkan tangannya mesra dipinggul Pearly.
Disambut oleh Genta, pria berumuran empat puluh tahunan dia adalah assisten kepercayaan Alegaf yang telah bekerja selama tujuh tahun. Pria paruh baya itu menunduk menyambut mereka dengan wajah tanpa ekspresi. Apa itu termasuk SOP lagi. Alegaf terlalu kaku sampai-sampai dibawa keperaturan. Hampir semua asisten disini wajahnya-wajah bekerja dengan keseriusan.
"Selamat pagi tuan dan nona." Sapa Genta dipinggir pintu yang terbuka lebar memberi luas jalan.
"Pagi Pak Genta senyum dikit pak jangan tegang-tegang." balas Pearly, gadis itu merekahkan senyuman yang mengembang, seolah mengajak Genta turut ikut tersenyum.
Genta yang tadinya menunduk langsung mendongakkan wajahnya dan tersenyum kikuk.
"Tidak usah genit, apa lagi menggoda orang yang sudah tua."
Alegaf berbisik wajahnya dimiringkan tepat didekat telinga Pearly.
"Kamu kan juga udah tua." sindir Pearly menyikut perut Ale. "Mas lepasin malu!" Pearly menepis berkali-kali jemari Ale yang berada disisi pinggulnya.
Tak merasa terusik Ale kebal, malah menyematkan gelagat yang terlihat berwibawa.
"Saya masih muda, kita seumuran."
"aku ini kalau sebelahan sama kamu kaya keponakan sama om nya, ya kan pak Genta?"
Ale melirik Genta dengan tatapan tidak dapat dijelaskan. Genta yang ditatap begitu ia menciut dan paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPIKAT [COMPLETED]
RomanceBagaimana menikah dengan orang yang lebih tua dari kita? Iya lebih dewasa sih.. Tapi manja, nyebelin, banyak ngatur. -Pearly Askana Terpikat sebuah kisah titisan dari " Pramagara" . Cerita ini Mengandung konten dewasa. Cerita ringan penuh bucin me...