02: TARUHAN

75.3K 7.6K 511
                                    

Suara geberan motor terdengar memekakkan telinga, malam ini Egan dan temannya tengah berada di tengah area sirkuit balap liar.

Menunggu penantang yang akan mengeluarkan uang mereka untuk sebuah taruhan menang atau kalah.

Egan membuka helm full facenya, menatap kerumunan yang sebentar lagi akan bersorak untuknya.

"Dan, masa ya ada orang yang tadi bilang ke gue kalau dia ogah dateng kesini, tapi ujug ujug malah udah nyampe sini aja" sindir Bumi.

Egan hanya menatap tak minat.

"Mood gue lagi ga baik jangan ganggu" ucap Egan menjawab sindiran Bumi.

Bumi mendengus, pemuda itu masih kesal dengan kejadian siang tadi dimana Egan menggeplak kepalanya dengan keras karena menyebut nyebut nama Reksa.

"Ribut mulu dah perasaan" ucap Dani lelah, konflik ini tak kunjung selesai padahal dirinya juga ikut menerima imbas.

"Lo udah ketemu sama orang yang ngajakin tanding ga Gan?" Tanya Dani.

Egan menggelengkan kepalanya.

"Belum" jawabnya.

"Lah bocah! Udah sono samperin, noh yang pakek helm item abu abu" suruh Dani.

Egan mengangguk, pemuda itu melangkah kearah pemuda lain yang sedang duduk di motor warna hitamnya.

Tuk

Egan mengetuk helm full face tersebut agar sang empu menoleh.

"Jadi taruhannya apa?" Tanya Egan tanpa basa basi.

Penantang Egan itu membuka helmnya, menampilkan wajah tampan yang sayangnya kurang Egan sukai.

"Lo?!" Ucapnya kaget.

"Hai ketemu lagi, temen sd"

Jika kalian menebak pemuda dibalik helm full face itu Reksa maka jawabannya 100% benar.

Reksa tersenyum miring, memberikan senyuman itu untuk kedua kalinya kepada Egan.

"Lo ngapain disini?!" Ucap Egan agak sedikit berteriak.

Jelas pemuda itu terkejut, Reksa yang katanya terkenal sebagai waketos bergelar cowok alim dan pintar tiba tiba berada di arena balapan liar? Untuk apa?

"Sttt! Gue ga budeg" ucap Reksa sambil meletakkan jari telunjuknya di belah bibir Egan.

Egan menepis jari itu.

"Jari lo bau neraka anjing!" Umpatnya kesal.

Reksa terkekeh membuat Egan terdiam sementara waktu, apa ini? Kenapa wajah menyeramkan itu tiba tiba menjadi wajah ahli surga? Satu kata untuk wajah Reksa kali ini yang Egan akui, tampan!

"T-taruhannya apaan?! Jangan banyak bacot dah cepetan!"

Reksa menghentikan kekehannya, kembali melempar senyumannya untuk Egan.

"Awalnya sih gue pengen tanding sama lo, tapi karena gue inget kalau lawannya tuh cowok cupu kek lo ga jadi deh, mending taruhan sama yang lain aja" ucap Reksa kembali mengejek Egan dengan perkataan yang sama seperti tadi siang.

Egan mengepalkan kedua telapak tangannya, menahan emosi yang mungkin akan meledak.

Jika saja mereka tidak berada ditengah tengah arena balapan ini, mungkin wajah tampan yang tadinya Egan akui itu akan tak berbentuk lagi.

"Gue ga cupu dan kalau lo mau tau gue ga pernah kalah dari siapapun!!"

"Masa sih?"

Egan memegang bahu kokoh Reksa.

Sengaja meremat bahu sebelah kiri pemuda itu agar ia mengetahui betapa kesalnya Egan saat ini.

"Gue ga lagi bercanda ya babi, kalau lo takut tinggal ngomong ga usah banyak bacot sana sini!"

Reksa kembali tersenyum setan, keinginannya berjalan dengan lancar.

"Karna lawan gue berat, gue mau taruhan yang lebih dari uang" ucap Reksa sambil menaikkan kembali senyuman miringnya.

Sedangkan Egan memilih diam, tak ingin berkata apapun, toh nanti dia juga akan menang.

"Tadi siang lo ngatain gue apa? Homo?"

Egan mengalihkan pandangannya, dia kira Reksa tidak mendengar karena jarak mereka yang terlalu jauh tapi ternyata ia salah, pendengaran manusia jakung ini lebih tajam dari pada silet.

"Iya kan?" Tanya Reksa memastikan.

"Kenapa?! Lo merasa tersinggung?!"

"Kalau gitu gue mau taruhannya seks aja, biar kita sama sama jadi homo" ucap Reksa lagi lagi sambil tersenyum mengerikan.

Egan terdiam, ternyata waketos ini benar benar brutal, baru juga masuk sma sudah mengajak melakukan hal tidak benar seperti seks?

"Lo gil-"

"Kalau lo menang gue yang dibawah" ucap Reksa memotong ucapan Egan, kali ini Egan merasa jiwanya sebagai manusia straight agak goyah, dia memang tidak pernah melakukan seks dengan wanita ataupun pria tapi jika mencoba merasakannya juga tidak terlalu buruk kan?

"Tapi... kalau lo yang kalah, sebaliknya gue yang ada diatas dan lo yang ngangkang buat gue"

Egan menimbang nimbag keputusannya kali ini, agak susah tapi dia sangat yakin pada dirinya sendiri jika bakatnya ini akan membuatnya berada di posisi atas.

"Gimana?" Tanya Reksa, menanyakan keputusan Egan.

Egan terdiam, seperkian detik berikutnya ia mengambil nafas lalu membuangnya perlahan.

"Okee deal!" Ucap Egan yakin sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Reksa.

Reksa hanya bisa tersenyum sambil membalas uluran tangan Egan.

Saat Egan akan menarik kembali tangannya, Reksa menahan tangan itu.

Mengulang kembali adegan dimana Reksa menarik pinggang Egan, berbisik suatu hal yang membuat Egan merinding tak karuan.

"Siap siap ngangkang ya, temen sd" bisik Reksa sambil meniup telinga Egan yang membuat pemuda itu merinding brutal.

Egan menarik tubuhnya keluar dari rengkuhan Reksa, menatap pemuda tampan itu ngeri.

"Hoomoooo!!" Teriak Egan yang kemudian berlari kearah motornya.

Lagi lagi kekehan halus keluar dari mulut Reksa, Egan sukses membuatnya tertawa setelah beberapa abad lupa bagaimana rasanya bahagia seperti ini.
_________________________________

Tbc...

Egan bisa yakin sama dirinya sendiri, tapi gue juga bisa yakin bakal menjatuhkan rasa percaya diri Egan wahahaha!

Hari ini double up, buat merayakan 1rb pembaca hehehe:D

Vote+komen+follow!

WAKETOS||ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang