"Eumhhh"
Dani menggeliat dalam tidurnya ketika merasa ada hal yang aneh tengah menganggu tidurnya.
Ia mengerjapkan kedua matanya ketika dirasa tubuhnya yang seakan akan tengah di jajahi.
"Eungh! H-hesa?!" Ucapnya terkejut ketika menatap Hesa yang tengah menciumi leher jenjangnya.
"Lo ngapainhh hmmhh"
Hesa meninggalkan tanda merah di leher Dani, cukup banyak dan terlihat sangat jelas.
"Hesaa!" Teriak Dani yang tak di gubris sama sekali.
Hesa masih sibuk dengan kegiatannya.
Ciuman Hesa berhenti, ia menatap Dani yang tengah berada dibawahnya.
"Lo gila ya bangsat?!!" Umpat Dani.
Hesa masih menatap Dani, membuat Dani agak was-was, ia tau jika bocah di hadapannya ini tengah di kuasai oleh nafsu.
"H-hesa lo-"
Belum selesai Dani mengucapkan kalimatnya, Hesa sudah membungkam mulut itu dengan bibir tipisnya.
Menggigit bibir bawah Dani lalu melesakkan lidahnya ketika merasakan mulut Dani yang terbuka.
Tangan Hesa tak tinggal diam, ia membawa kedua tangannya untuk melucuti piama yang Dani kenakan.
"Eunghh!" Desah Dani ketika tangan Hesa memilin nipple bagian kirinya.
Dani ingin memberontak, ingin mendorong tubuh kekar itu agar menyingkir dari tubuhnya.
Tapi Dani juga tidak munafik ketika menerima rangsangan yang Hesa berikan, ia juga merasakan rasa nikmat yang sudah lama ia rindukan.
Bahkan bagian bawahnya sudah tegang karena sentuhan yang Dani berikan.
Nafas keduanya terengah engah ketika memutuskan pagutan bibir masing masing.
Hesa memeluk tubuh Dani, ia sembunyikan kepalanya di ceruk leher Dani.
"Maaf, jangan suruh gue pergi" ucapnya lirih.
Dani menatap Hesa sejenak.
"Lo.. pergi bangsat!" Ucap Dani, walaupun tertutup nafsu, tapi akal sehatnya masih ada Dani masih sadar jika orang yang berada di atas tubuhnya ini adalah Hesa, orang yang sudah bukan miliknya lagi.
Hesa menatap Dani yang kini seluruh wajahnya memerah marah.
Mereka terdiam, Hesa masih sibuk menatap Dani.
"Lo bajingan! Gue ben-" ucapan Dani terpotong ketika bibir Hesa kembali mencumbunya.
Hesa hilang akal.
Pemuda itu mencoba melepaskan celana piyama yang Dani kenakan.
Ia menggerayangi tubuh Dani, meremas kuat pantat Dani membuat empunya meringis kesakitan.
Dani mendorong kuat tubuh Hesa, tapi sayangnya tubuh Hesa sama sekali tak bergerak sama sekali.
"Hmmhh!!"
Malam ini, adegan saat keduanya memadu kasih diatas ranjang kembali terulang.
Hesa kembali memasuki lubang anal Dani.
"Akh!" Pekiknya ketika kejantanan Hesa kembali masuk kedalam lubang analnya.
Malam ini mereka kembali berbagi keringat penuh nafsu, desahan indah yang terus terdengar dan bunyi kecipak ketika kedua kulit bertemu.
"Eunghh! Ahhh! Hesaa" desah Dani, air matanya turun membasahi pipinya, tapi Hesa tak perduli, ia terus memompa lubang anal Dani dengan kejantanannya.
Hingga suara desahan panjang terdengar, keduanya sampai pada titik ternikmat yang pernah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS||ONGOING
Teen FictionEgan si bad boy brutal jebolan ajang pencarian dosa tiba tiba dipertemukan dengan Reksa waketos kul spek kulkas 7 pintu. warn! cerita bl/gay/homo!