10: RUANG OSIS

77.4K 6.3K 209
                                    

Egan menghela nafasnya panjang, tangannya terasa sakit karena terlalu banyak dipakai untuk mengetik di laptop milik Reksa.

Ia kira tugasnya hanya sekedar menemani atau menunggu Reksa melakukan aktivitasnya.

Ternyata TIDAK!

Egan dipaksa untuk membantu Reksa mengetik proposal yang akan di berikan kepada Hesa, tidak tanggung tanggung bahkan saat ini ia sudah menghasilkan 7 lembar kertas yang sudah di print.

Sedangkan Reksa malah memilih membuka buku bukunya sambil membaca dengan seksama.

Egan lagi lagi menghela nafasnya, sambil berfikir pemuda ini meletakkan laptop Reksa lalu menatap sang empunya.

Kini kedua manusia itu tengah berada di ruang osis, hanya berdua karena beberapa dari anggota osis tengah disibukkan dengan tugas masing masing yang Hesa berikan

Sekolah mereka sedang mengadakan sparing bola voli dengan sekolah sebelah, alhasil osis di sibukkan dengan berbagai macam tugas.

"Saaa! udahan ya? Laperrr" rengek Egan sambil menggoyang goyangkan lengan Reksa.

"Udah semua?" Tanya Reksa, kedua matanya masih berfokus pada pacar tercinta yakni buku bukunya.

"Belum, tapi gue pengen makan"

Reksa menoleh, melihat pekerjaan Egan yang memang belum rampung sepenuhnya.

"Udah yaaa?"

Reksa kini menatap Egan, menatapnya dengan intens.

"Hm" ucapnya berdehem mengiyakan permintaan Egan.

Egan tersenyum sumringah, pemuda itu bangun dari duduknya yang membuat Reksa menaikkan sebelah alisnya.

"Mau kemana?" Cegat Reksa sambil memegang lengan Egan.

"Mau makan bareng Dani sama Bumi"

"Ga usah, duduk sini aja gue bawa bekal"

Egan menggelengkan kepalanya.

"Ga mau, gue mau makan bakso"

"Ga sehat"

"Tapi gue mau makan baksoo!"

"Ga ada penolakan"

"Saa gue ma-"

"Sstt! Duduk atau gue cium?!"

Egan terdiam, ia mendudukkan pantatnya secara perlahan agak antara speechless dan kesal.

Reksa membuka tas sekolahnya, mengambil sebuah kotak makan beserta minumannya lalu menyerahkannya kepada Egan.

Egan menatap kotak bekal Reksa, ia membukanya dan menemukan makanan yang terlihat enak tapi mayoritas lebih banyak penghuni sayur dari pada nasi.

"Makan" suruh Reksa.

Egan menatap Reksa sambil mempoutkan bibirnya memohon.

"Reksaaa~"

Reksa terdiam menahan gemas, wajah ini benar benar membuatnya frustasi.

"Gan, jangan buat muka kek gitu kalau lo ga mau berhubungan seks sama gue"

Egan dengan segera mengubah raut wajahnya, dengan buru buru ia mengambil kotak bekal Reksa dan terpaksa menyuapkannya kedalam mulutnya.

Reksa terkekeh, pemuda itu mengusap pucuk kepala Egan.

"Kalau bekalnya buat gue, lo makan apa?"

"Makan lo boleh?"

Egan menatap Reksa datar, lelah dengan sifat Reksa yang penuh nafsu ini, sedangkan Reksa sendiri malah terkekeh.

WAKETOS||ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang