41: ADIK

34.9K 3.2K 195
                                    

"Gan" panggil Reksa ketika melihat wajah muram sang pacar yang termenung.

"Lo ga papa kan?" Tanya Reksa, pemuda itu mendekat lalu mengecup lembut kening pacarnya itu.

"Saa"

Reksa menatap penuh kearah Egan.

"Lo ga akan selingkuhin gue lagi kan? Gue ga mau sakit hati lagi, terus ngelakuin hal gila kayak papa" ucap Egan membuat Reksa membulatkan kedua matanya terkejut.

Reksa menangkup kedua pipi Egan.

Setelah pertemuan tadi, Joshua sudah menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Egan, awalnya Egan tidak percaya tapi setelah Kakeknya ikut dalam pembicaraan, baru Egan mempercayainya.

Sangat aneh sekali alur kehidupan Egan, aneh sekali.

"Please, percaya sama gue lagi, gue ga akan ninggalin lo" ucap Reksa yakin.

"Janji?"

Reksa terdiam, tak membalas jari kelingking Egan yang sudah terangkat meminta janji.

"Gue ga bisa janji, gue takut sama janji"

Egan menatap sendu kearah Reksa.

"Gue bakal lakuin apa yang gue ucapin dan ga akan janji janji lagi sama lo, gue cukup minta percaya lo aja"

Egan menghela nafas lalu memeluk tubuh bongsor Reksa erat.

"Kalau nanti gue yang bakal pergi, gimana?"

Reksa melepaskan pelukannya, menatap sinis kearah Egan.

"Maksud lo apaan?! Setiap kali kita bicarain hal ini lo pasti selalu ngebahas pergi! Emang lo mau pergi kemana?!" Ucap Reksa marah, setiap kali membahas hal ini Egan selalu mengatakan bagaimana jika ia pergi? Maksudnya bagaimana??

Egan terdiam, ia menatap wajah Reksa yang memerah karna emosi.

Mendekat lalu mengecup bibir merah itu, lalu melumat pelan bibir milik Reksa.

Reksa hanya diam, selalu saja seperti ini, kenapa?? Memang nya Egan mau kemana??

"Gue cuman nanya, jangan marah" ucap Egan, ia memeluk tubuh Reksa menyembunyikan kepalanya di dada bidang sang pacar.

"Gue ga suka pertanyaan lo yang itu, lo bertingkah seakan akan lo bakal pergi jauh dari gue" balas Reksa lalu ia balik memeluk tubuh Egan-nya.

"Gue sayang sama lo, gue ga bisa bayangin gimana jadinya kalau lo pergi lagi ninggalin gue"

Egan terkekeh mengingat jika Reksa sempat depresi karnanya.

"Lo alay banget sih"

Reksa tak menjawab ejekan Egan, ia memeluk erat tubuh pacarnya itu, jika memang Egan akan pergi, maka Reksa harus ikut.

.

.

.

"Eunghh Bumhh" desahan Rian terdengar sangat jelas ketika Bumi menjilati lubang analnya.

Lidah hangat dan kenyal itu seolah mempermainkan tubuhnya.

Bumi memegang milik Rian yang sudah berdiri tegak, menyentuh penis itu lalu mengocoknya dengan kecepatan sedang.

"Hah.. ahhh Bumm" desah Rian yang semakin menjadi jadi.

Setelah puas merasakan lubang Rian dengan lidahnya, kini Bumi mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lubang Rian.

Rian dibuat kacau dan nikmat oleh sentuhan Bumi.

Ia memejamkan kedua matanya erat.

Hingga suara telepon menganggu acara keduanya.

WAKETOS||ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang