13: JALAN JALAN

57.3K 5.9K 205
                                    

Kini Egan dan Reksa tengah dalam perjalanan untuk kembali kerumah masing masing.

Atau mungkin tidak, karena Reksa mengambil jalan yang tidak mengarah kerumah Egan ataupun Reksa.

"Mau kemana?" Tanya Egan agak sedikit menaikkan suaranya.

Reksa hanya terdiam, ia malah menarik lengan Egan agar bisa memeluk pinggangnya.

Egan tentu saja terkejut, tiba tiba saja Reksa melakukan hal ini.

Baru saja ia akan menarik kembali tangannya, Reksa malah menahannya dengan kuat.

"Sa"

"Hm?"

"Lepasin anjir! Malu!"

Reksa tersenyum dibalik helm full face yang ia pakai.

"Perintah! Ga boleh nolak"

"Ck!"

Egan kembali diam, ia membiarkan lengannya melingkar di area pinggang Reksa.

Sekitar 15 menit, baru motor yang Reksa kendarai berhenti di sebuah hutan pinus.

Egan turun dari motor Reksa, ia menatap sekeliling.

Beberapa orang terlihat berjalan jalan diarea tersebut, tempat ini mungkin bisa juga disebut wisata alam.

Reksa juga ikut turun dari motornya, ia menatap Egan yang terlihat seperti orang yang baru keluar dari rumah sehabis bertapa berabad abad.

"Liat apa?" Tanyanya membuat pandangan Egan beralih.

"Enggak, kok lo bawa gue kesini? Mau ngapain?"

"Jalan jalan"

Egan mengangguk anggukan kepalanya mengerti, ia juga menemukan beberapa stan penjual makanan berada disana.

"Ayo duduk disana" ajak Reksa.

Egan menatap arah tunjuk Reksa, disana ada sebuah tempat duduk yang mengarah langsung kesebuah danau kecil.

Reksa menggenggam tangan Egan, menuntunnya kearah tempat duduk tersebut.

Karena terlalu penasaran bahkan Egan tidak sadar jika Reksa telah menggandeng tangannya dengan erat.

Reksa dan Egan sudah duduk di tempat tersebut, Egan memandangi danau kecil yang nampak tenang tapi sebaliknya Reksa malah menatap pemandangan lainnya yang menurutnya lebih indah dari pemandangan yang berada didepannya.

"Gan" panggil Reksa.

"Hm?"

Egan menoleh, menatap Reksa yang kini malah terdiam sambil memandanginya.

"Ck! Apa anjir?"

"Lo cantik" ucap Reksa spontan membuat yang dipanggil cantik membulatkan kedua matanya terkejut.

"H-hah?"

"Lo lebih cantik dari pada pemandangan yang ada didepan ini"

Egan merasa panas menjalar keseluruh wajahnya, kedua telinganya sudah memerah entah karena apa.

Jantungnya berdetak tidak normal, ia merasa akan mual karena sederet kata yang menurut orang lain wajar.

Reksa terkekeh ketika melihat wajah Egan yang merah membeku tiada raut apapun diwajahnya.

"G-ga usah ketawa!!"

"Saltingnya lucu"

"Siapa yang salting?!"

"Siapa lagi kalau bukan cowok didepan gue ini"

"Udah tau gue cowok, malah dibilang cantik! Buta lo hah?!"

WAKETOS||ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang