43: MALAM INI

31.7K 2.6K 143
                                    

Suasana makan malam di rumah keluarga Rian seketika menjadi canggung, ketika salah satu putra di keluarga ini membawa pacar laki lakinya.

Bumi berdehem, rasanya kurang nyaman ketika diperhatikan oleh 7 orang minus Rian dan Yasa.

Rian mempunyai dua kakak laki laki dan satu kakak perempuan.

Ayah dan ibu Rian juga sedang duduk di meja makan memperhatikannya.

"Jadi kamu pacarnya Rian?" Tanya ayah Rian.

Bumi menganggukkan kepalanya.

"Iya om" jawabnya.

"Udah berapa lama?"

"Kamu sebelumnya gay?"

"Sebelum sama Rian, saya bisexual tapi ini pertama kalinya saya punya pacar laki laki"

"Anjir, maruk banget jadi orang" sahut Kakak pertama Rian, Abay namanya.

Bumi menoleh, lalu tersenyum canggung.

"Terus lo? Gimana sebelumnya?" Tanya Anne kakak perempuan Rian.

"Gue enggak" jawab Rian.

"Ga tau maksudnya" sambungnya lagi.

"Loh kok ga tau?"

"Gue ga pernah tertarik buat pacaran sebelum sama Bumi, jadi gue ga tau gue ini gay apa bukan" jelasnya pada Anne.

"Bu, Reza udah laper, ini ga makan apa?" Tanya Reza kakak laki laki Rian yang kedua.

Jadi gini;

• Kakak pertama Rian itu Abay, Raga Abay Saputra.

• Kakak kedua Rian Anne, Rianne Geoni Aprilia.

• Kakak ketiga Reza, Reza Sabdi Andika.

• Rian anak keempat.

• Dan terakhir Yasa, Ramana Yasa Andrea.

Nah begitulah silsilah keluarga Rian yang bejibun.

"Eh- oh iya, ayo makan" ucap ibu Rian.

"Kamu kenapa lama ga pulang si Ri? Ibu kan juga kangen sama kamu" lanjut ibu Rian.

Rian akan menjawab tapi Yasa buru buru menyahuti dengan jawaban yang memalukan.

"Kak Rian sibuk ngesex sama Bumi bu, mangkannya dia ga pulang" ucap yang paling muda.

Bumi ingin menghilang saja sekarang.

Ayah terbatuk batuk mendengar penuturan putra bungsunya itu, ia menatap Rian yang kini terdiam dengan wajah memerah.

"Lo udah sampe tahap begitu begitu?!" Tanya Reza heboh.

"Aje gile ni anak! Gue yang paling tua aja ga pernah begitu begitu" ucap Abay menambahi.

"Gimana rasanya Ri?" Sahut Anne.

Ibu Rian hanya menganga tidak percaya, putranya yang paling kalem dan polos sudah tidak polos lagi.

"R-rasanya ya gitu, enak" ucap Rian jujur, ia mencoba tenang walaupun wajahnya sudah memerah bak kepiting rebus, toh keluarganya itu memang sengklek jadi ya tidak perlu berbasa basi lagi.

"Anjing lo" umpat Abay tanpa sengaja.

"Abay" tegur ayah Rian.

"Reflek yah, Abay ga bisa berkata kata lagi selain bilang itu"

Jangan tanyakan Bumi, pemuda itu diam seribu bahasa, ia tidak menyangka jika keluarga kekasihnya ini benar benar terbuka sekali.

"Buka celana lo" ucap Reza tiba-tiba.

WAKETOS||ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang