Pagi ini Reksa terbangun dari tidurnya tanpa Egan.
Pemuda itu meraba ranjang sisi samping dimana Egan tidur tadi malam.
Mengernyit bingung kala tak menemukan keberadaan tubuh pacarnya itu.
Reksa membuka matanya, ia menatap kamarnya yang kosong tanpa senyum manis Egan-nya.
"Gan" panggilnya, berharap ada yang membalas sapaannya.
"Egan?" Lagi, Reksa kembali memanggil sang pacar yang entah ada dimana saat ini.
Memilih beranjak dari ranjang, Reksa kembali mengecek kamar mandi yang berada di satu ruangan dengan kamarnya.
"Egan??" Panggilnya semakin panik kala tak menemukan Egan di seluruh ruangan.
Reksa segera kembali masuk kedalam kamarnya, mencari benda pipih yang tergeletak di nakas dekat ranjang.
Mendial nomor pacarnya itu, lalu menghubungi sang pemilik nomor.
Hingga akhirnya suara helaan nafas lega Reksa terdengar tak kala sapaan manis Egan di sebrang sana juga ikut terdengar.
"Pagi Reksaaa!" Sapa Egan riang tanpa dosa, tak tau saja jika kekasihnya disini tengah di landa panik.
"Gan, lo kemana??" Tanya Reksa terdengar frustasi.
"Lo nyariin ya, maaf"
"Iya lah gue nyariin lo, panik pas lo ga ada di samping gue"
Suara kekehan lembut terdengar di sebrang sana.
"Maaf deh ya.. gue lagi dirumah sakit la-"
"Rumah sakit?! Ngapain?! Lo ga papa kan??" Potong Reksa setelah mendengar Egan menyebut rumah sakit.
"Duh! Budeg gue lama lama ngedenger suara lo! Dengerin dulu setan! Ini si Dani kecelakaan dia dibawa kerumah sakit, kondisinya lumayan parah sih"
Lagi lagi Reksa menghela nafas lega.
"Kenapa lo ga bangunin gue, kan kita bisa pergi bareng ke rumah sakit, lo juga ga ngomong apa apa ke gue"
"Gue panik Sa, apalagi si babi Bumi pas nelpon gue kedengeran panik banget, gue juga ikut panik deh jadinya! Terus tadi apa kata lo? Nggak ngomong apa apa?! Gue udah kasih tau lo ya, gue udah kasih tau lo lewat chat! Cek aja kalau ga percaya!"
Ah, sayang sekali.
Reksa melewatkan betapa lucunya wajah Egan yang saat ini tengah mengomel di sebrang sana.
Reksa berdecak, membuat Egan yang semakin meradang.
"Apa?!! Mau salahin gue?! Lo nya aja yang ngebo mulu! Emang lo ga sadar apa pas gue tinggal?!"
Reksa terkekeh, sungguh sayang seribu sayang.
Egan pasti nampak lucu dengan wajah yang memerah menahan gejolak kemarahannya.
"Iya deh, maaf"
Reksa saat ini membayangkan betapa lucunya putaran bola mata malas dan dengkusan kecil yang terdengar di sebrang sana.
"Gue samperin ya, lo sekarang ada di rumah sakit mana? Biar gue kesana"
Setelah memberi tahu alamat rumah sakitnya, Reksa dan Egan memutuskan untuk mengakhiri sambungan telefon, dengan Reksa yang sudah bergegas untuk bersiap siap menyusul Egan.
.
.
.
.
.Dan disinilah Reksa berada.
Bangunan putih yang saat ini tengah dipenuhi pasien, suster, dan juga dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS||ONGOING
Teen FictionEgan si bad boy brutal jebolan ajang pencarian dosa tiba tiba dipertemukan dengan Reksa waketos kul spek kulkas 7 pintu. warn! cerita bl/gay/homo!