Setelah acara makan yang sedikit dipenuhi konflik antara Kakek Egan dengan Reksa sekarang kedua pemuda berjenis kelamin sama ini tengah berada di kamar Egan.
"Gue ga suka sama kakek lo" ucap Reksa terus terang.
Egan terkekeh, siapapun yang bertemu dengan kakeknya pasti berfikir demikian.
Beliau ini agak sedikit menjengkelkan diawal pertemuan tapi lama kelamaan beliau tidak seburuk itu, dia orang yang penuh dengan candaan lucu menurut Egan.
"Kenapa kakek lo manggil lo Lingga? Kenapa ga Egan aja?" Tanya Reksa.
Egan menghela nafas, lalu ikut duduk di sebelah Reksa yang sedang duduk di pinggiran ranjangnya.
"Karna kakek benci bokap, jadi dia ga mau manggil gue dengan nama Egan, Egan kan nama pemberian bokap"
"Emang Lingga pemberian nama siapa? Kakek lo?"
"Lingga itu nama pemberian mendiang nenek, istrinya si kakek, dia bilang kalau Lingga itu nama yang pas buat cucunya, sampai mereka berantem cuma gara gara nama Lingga doang"
Reksa mengangguk mengerti, ia mengusap pucuk kepala Egan.
"Kalau gitu, gue mau manggil lo sayang aja biar beda dari yang lain" ucap Reksa dengan senyumnya yang merekah.
Egan memutar bola matanya malas, ia merebahkan tubuhnya.
Menatap langit langit kamarnya yang berwarna putih, hingga suara dering ponsel Reksa membuat keduanya berfokus pada benda pipih tersebut.
Terpampang dengan jelas nama Lily disana.
"Keknya gue harus kasih paham deh sama ni cewek" ucap Egan, ia menatap ponsel Reksa yang kini berada di genggaman empunya.
Reksa memberikan ponselnya kepada Egan, dan tentu saja langsung diterima oleh pemuda itu.
"Reksaa!!" Pekiknya di sebrang sana.
"Berisik" ucap Egan dengan nada dinginnya.
Tak ada jawaban dari Lily, sepertinya gadis yang berada di panggilan ini terdiam untuk beberapa saat.
"Where is Reksa?!"
Egan menatap Reksa yang kini juga ikut merebahkan tubuhnya disebelah Egan.
Egan mendekat kearah Reksa, dan dengan tiba tiba mencium bibir mantan waketos itu.
Reksa yang mendapatkan ciuman tiba tiba lantas terkejut, entahlah tapi hari ini Egan mengejutkannya dengan segala tingkah absurdnya.
Tak perlu basa basi, Reksa membalas ciuman Egan dengan bringas.
Pemuda itu melumat bibir atas dan bawah Egan tanpa ampun, membuat suara kecipak dari kedua bibir terdengar jelas.
Siapapun akan mendengar ketika berada tak jauh dari keduanya, apalagi ponsel Reksa kini berada tepat di dekat bibir mereka.
Lily yang mendengarnya terdengar mendengus lalu dengan sepihak memutus sambungan telefon.
Reksa masih tetap setia melumat bibir bawah dan atas Egan secara bergantian, ia rindu dengan rasa manis yang membuat candu ini.
Menggigit bibir bawah Egan, Reksa mencoba untuk menemui seonggok daging tak bertulang milik pacarnya.
Setelah mulut Egan terbuka, Reksa langsung mengabsen deretan gigi dan rongga mulut Egan, mengajak lidah Egan agar bermain dengan lidahnya.
"Nghh! Mmhhmh!" Lenguh Egan disela sela ciuman.
Reksa menyesap kuat lidah Egan, mencoba untuk membuat suara lenguhan yang lebih keras keluar dari sang empu.
Hingga suara ketukan pintu membuyarkan seluruh kegiatan keduanya sore ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/324985607-288-k509780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS||ONGOING
Teen FictionEgan si bad boy brutal jebolan ajang pencarian dosa tiba tiba dipertemukan dengan Reksa waketos kul spek kulkas 7 pintu. warn! cerita bl/gay/homo!