BAB 36

390 40 1
                                    

Wei Wuxian akhirnya mau diam di dekati Jiang Yanli. Tapi tangannya tidak lepas dari genggaman Lan Wangji. Jiang Yanli tersenyum. Ia mengeluarkan kotak makan. Ia perlahan membukanya, dan semerbak bau harum makanan menguar ke seluruh kamar.

"XianXian, kakak bawakan soup, kau suka kan" tanya Jiang Yanli
"Terima kasih" jawab Wei Wuxian
"Tidak kau makan?" tanya Jiang Yanli
"Aku ingin, tapi... aku tidak lapar" jawab Wei Wuxian sepatah demi sepatah
"Karena sakitnya, nafsu makan Wei Ying sangat menurun" kata Lan Wangji
"Kadang, dia muntahkan makanannya jika di paksa" imbuh Wei Xingchen
"Infeksi Tulang ya?" tanya Jin Zixuan
"Emn" jawab Wei Xingchen
"Ya sudah jika kau lapar, makanlah. Kakak taruh sini ya" ucap Jiang Yanli menaruh makanan tersebut di meja samping ranjang Wei Wuxian
"Terima kasih"
"XianXian, kakak besok harus pulang ke Indonesia. Jika ada kesempatan kakak akan datang lagi kemari" ucap Jiang Yanli, lalu tersenyum.

Ada sedikit perasaan sedih masuk ke dalam hati Wei Wuxian. Namun tatapan Jiang Cheng yang menusuk membuat Wei Wuxian tidak dapat berbuat banyak. Dia akhirnya hanya mengangguk saja dengan perkataan Jiang Yanli.

"Ya. Hati-hati" jawabnya pelan
"Kami pulang dulu ya" ucap Jiang Yanli berpamitan, namun ada raut wajah sedih terpancar di wajah Jiang Yanli. Begitu pula dengan wajah Wei Wuxian
"Wei Ying, kau sedih karena dia pulang?“ tanya Lan Wangji sedikit berbisik
"Aku baik tak apa Lan Zhan" jawab Wei Wuxian

Setelah mereka keluar di ikuti Wei Xingchen, perlahan tangan Wei Wuxian mengendur, nafas yang secara tidak sadar ia tahan saat di dekat Jiang Yanli, ia hembuskan kuat-kuat karena merasa lega.

"Lan Zhan, aku sadar, aku tau jika depresiku kambuh, aku tau mereka tulus minta maaf, tapi, aku takut, takut pukulan atau sikap kasarnya akan muncul lagi, takut jika kakak akan seperti dia, Lan Zhan, aku tidak bisa mengontrol tubuh dan pikiranku sendiri" ucap Wei Wuxian pilu
"Aku ada disini, aku selalu disini. Aku akan melindungimu" ucap Lan Wangji berusaha menenangkan kesayangannya tersebut
"Lan Zhan, aku lelah... Sangat lelah. Keluar masuk rumah sakit, penyakitan begini. Aku juga ingin seperti orang kebanyakan yang sehat Lan Zhan" ujar Wei Wuxian
"Ssstt, aku berjanji setelah kau keluar dari sini kita akan berlibur" ujar Lan Wangji
"Kepalaku sangat pusing Lan Zhan" ucap Wei Wuxian sambil memijat kepalanya
"Tidurlah. Jangan pikirkan apapun" ucap Lan Wangji lalu membantu Wei Wuxian untuk tidur "aku keluar sebentar ya, hanya di depan" imbuhnya yang diangguki Wei Wuxian yang sudah memejamkan mata

Lan Wangji keluar, dan ternyata yang katanya akan pulang namun masih berada di sana. Lan Wangji berjalan mendekati mereka dengan tatapan dingin dan seperti bermusuhan dengan Jiang Cheng.

"Bagaimana A-Xian?" tanya Wei Xingchen
"Kepalanya pusing" jawab Lan Wangji
"Hem, wajar. Ia tertekan" jawab Wei Xingchen
"Apa A-Xian bisa sembuh?" tanya Jiang Yanli
"Bisa. Tapi membutuhkan waktu. Apalagi  karena infeksi Tulangnya, ia jadi terbatas untuk bergerak" jawab Wei Xingchen
"Maafkan aku Wangji" ujar Jiang Cheng
"Untuk apa? Kau tidak salah padaku. Salahmu ke Wei Ying, tapi karena keadaannya sekarang yang membuatnya takut dirimu" jawab Lan Wangji sinis
"Wangji apa perlu kau bersikap kasar ke A-Cheng?" tanya Lan Xinchen kesal dengan sikap adiknya kepasangannya
"Apa perlu dia bersikap kasar ke Wei Ying? Sampai kalian lihat sendiri keadaannya!? Dia susah memasukan makanan ke dalam mulutnya! Makanan selalu keluar walau hanya beberapa suap! Dia sadar jika kalian tulus minta maaf, tapi dia takut dengan Kalian semua. Bahkan pikirannya seperti mengambil alih dirinya. Ia takut kakak perempuannya bersikap buruk seperti Jiang Wangyin" ujar Lan Wangji kesal
"Aku tidak akan seperti itu" bela Jiang Yanli
"Aku tau. Tapi untuk Wei Ying yang mentalnya terganggu seperti itu apa paham? Dia yang normal akan paham. Dia yang sekarang tidak akan paham yang benar dan yang salah" jawab Lan Wangji
"Wangji, sabarlah" ujar Lan Xingchen lalu menepuk pundak Lan Wangji
"Sabar? XingChen Ge, kau lihat kan aku berusaha sabar sekarang"
"Aku tau, aku salah. Aku tau penyebabnya Si si, bukan A-Xian. Aku tidak menyangka akan begini" ujar Jiang Cheng
"Jika tidak begini, kau akan lebih kasar? Kalian tau? dia lelah! Dia lelah keluar masuk rumah sakit. Dia ingin seperti orang kebanyakan yang sehat, kalian pikirlah, sejak ada Song Lan, dia selalu terkena musibah. Apa kau tidak punya nurani? Otak dan hatimu dimana? Yang katanya saudara tapi memukul dan kasar!" kata Lan Wangji
"Lan Wangji! Cukup kau bersikap kasar ke A-Cheng!" kata Lan Xichen
"Kau mau apa? Dia bisa kasar ke Wei Ying, aku tidak bisa kasar ke dia? Aku hanya membalas sebagian kecil perlakukaannya ke Wei Ying! Jika aku mau membalas semua perlakuannya, takutnya nyawanya tidak tertolong tuan muda Lan!" kata Lan Wangji meluapkan amarahnya
"Sudah. Aku yang salah. Jangan bertengkar dengan adikmu karena aku" kata Jiang Cheng yang berusaha menahan amarah Lan Xichen
"Lan Wangji... Aku sudah ambilkan pakaianmu" ujar Nie Huaisang yang tiba-tiba datang
"Emn. Terima kasih"
"Bagaimana keadaannya?" tanya Nie Huaisang
"Wei Ying kembali tertekan. Maaf, mungkin aku dan Wei Ying tidak bisa ke pernikahanmu" kata Lan Wangji
"Tidak apa. Boleh aku menjenguknya?" tanya Nie Huaisang
"Kita lihat dulu" jawab Lan Wangji

Lan Wangji membuka pintu kamar Wei Wuxian. Wei Wuxian terlihat sedang lelap tertidur. Nie Huaisang mengurungkan niatnya untuk masuk, dan hanya di depan bersama yang lainnya.

"Wangji, maaf, aku akan pulang sekarang" ujar Jin Zixuan
"Tolong jaga A-Xian. Jika terjadi sesuatu segera hubungi kami" kata Jiang Yanli
"Ya" jawab Wei Xingchen, karena terlihat sekali jika Lan Wangji tidak ingin mereka dekat Wei Wuxian
"Wangji, pekerjaanmu?" tanya Lan Xingchen
"Aku bisa bekerja dari sini. Disana ada Ouyang Zizhen yang mengambil alih" jawabnya
"Wangji, maaf" kata Jiang Cheng lagi
"Cukup, aku tidak ingin melihatmu dekat Wei Ying. Minimal sampai ia sembuh" kata Lan Wangji dingin
"Aku juga harus bekerja Wangji. Tolong jaga A-Xian" kata Wei Xingchen
"Tenanglah. Aku akan menjaganya" jawab Lan Wangji
"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Nie Huaisang setelah mereka pergi
"Jiang Wangyin bersikap kasar ke Wei Ying. Hingga ia seperti ini sekarang" kata Lan Wangji lalu masuk kedalam kamar rawat diikuti Nie Huaisang
"Apa yang dia lakukan?" tanya Nie Huaisang
"Membentak nya, memukulnya dan bahkan menendangnya. Bukan salah Wei Ying jika dia kehilangan anaknya. Salah Si si yang sengaja berbuat seperti itu"
"Aku sudah mendengar sebagian kecil ceritanya. Tapi belum di beritahu kenapa bisa tertekan lagi" kata Nie Huaisang
"Sekarang kau tau kan? Dan mengerti mengapa aku bersikap seperti itu ke dia" kata Lan Wangji
"Aku paham" jawab Nie Huaisang singkat "dan mungkin aku akan melakukan hal yang sama" imbuhnya
"Terima kasih"

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang