BAB 49

471 34 2
                                    

Mereka pergi dengan terburu-buru. Sampai tidak sadar jika keadaan orang-orang di coffe shop nya masih dalam keadaan kaget dan keadaan sekitar yang berantakan karena kejadian yang baru saja terjadi.

"Eh, Wei Ying? Tuan Wuxian pasangan Tuan Wangji?"
"Iya"
"Benar"
"kritis katanya? Sakit apa dia?"
"Kamu anak baru! Gak tau apapun!"
"Maka dari itu saya tanya"
"Katanya koma"
"Hah koma?"
"Ini sebab tuan Wangji tidak pernah kemari"
"Iya, yang kemari Tuan Zizhen atau tuan Xichen"
"Eh kok bisa koma?"
"Kecelakaan ya?"
"Sepertinya di racun"
"Diracun teman Wen Xu tadi"
"Kasihan ya?"
"Iya, padahal tuan Wuxian sangat baik"
"Nasib tuan Wuxian memang kasihan"
"Padahal dia juga tampan. Tidak kalah dengan tuan Wangji"
"Hai! Kalian mau ngobrol sampai kapan? Cepat bekerja dan bereskan" kata Ouyang Zizhen tiba-tiba sudah berada di coffe shop
"Eh, tuan Zizhen? Kapan anda sampai?"
"Belum lama, saat Tuan Lan Wangji tiba-tiba pergi. Kalian! Cepat bekerja teman-teman." kata Ouyang Zizhen
"Tuan kami penasaran dengan tuan Wuxian"
"Kalian akan ku kabari jika terjadi sesuatu. Kalian berdoalah agar Tuan Wuxian segera sadar. Jika tuan Wuxian mati, entah bagaimana nasib Wangji"
"Apa maksud anda?"
"Hidup mati tuan Wangji tergantung dengan hidup mati tuan Wei Wuxian"
"Tapi nasibnya sial sekali ya? Saya dengar dia pernah di culik, pernah di perkosa saat buta, punya sakit mental... Tapi syukur nya keluarganya sangat menyanyanginya"
"Sakit mental? Gila?"
"Bukan Gila. Hanya depresi" kata Ouyang Zizhen tiba-tiba emosinya tersulut karena satu kata tersebut
"Sayang sekali ya... Pintar, cantik, tampan, terlihat sempurna, tapi gila"
"Kau!! Ingin aku adukan ke Wangji agar kau di pecat!!?" tanya Ouyang Zizhen marah sudah memegang ponselnya dan mengetik sesuatu ke nomor Lan Wangji
"Tidak.. Tidak..  Saya bekerja saja"
"Sekali lagi aku dengar suara menjelekkan tuan Wuxian atau Wangji, tidak perlu beri tau Wangji akan ku pecat di tempat!!! Termasuk dari rekaman cctv, aku juga mampu mendengar ucapan kalian!!!!" kata Ouyang Zizhen lalu pergi
"Tumben Tuan Zizhen sampai seperti itu"
"Temannya kau jelek-jelekan. Wajar" kata seorang pelayan lain lalu pergi menuju dapur

Lan Xichen dan Lan Wangji sampai di rumah sakit, saat yang bersamaan Dokter dan suster baru saja keluar dari kamar rawat Wei Wuxian. Disana terlihat Wei Wuxian yang masih memejamkan matanya. Nie Huaisang yang tampak habis kaget dengan kejadian yang tidak pernah ia lihat. Lan Wangji langsung melihat alat penunjang hidup Wei Wuxian. Ia berbalik dan menatap Nie Huaisang. Ia marah dan mencengkram kerah baju Nie Huaisang.

"Apa yang terjadi!?"
"Xian ge tiba-tiba kejang-kejang. Aku sempat dengar jika dia kejang dengan durasi lama sekali lagi nyawanya tidak akan selamat" kata Nie Huaisang, lalu melepas cengkraman nya dari pakaian Nie Huaisang
"Durasi lama? Berapa lama?" tanya Lan Xichen
"Kurang lebih hampir 5 menit" kata Nie Huaisang
Lan Wangji mendekati Wei Wuxian dan menggenggam tangannya "Wei Ying... Aku tidak ingin kehilanganmu... Sadarlah sayang" pinta Lan Wangji lalu mencium punggung tangan Wei Wuxian
"Maafkan aku Ji Ge"
"Tidak. Ini bukan salahmu. Aku seharusnya lebih sering menjaganya. Ini mungkin peringatannya untukku agar aku menjaganya" kata Lan Wangji
"Ini bukan salahmu. Keadaan yang memang membuatnya harus bertahan dengan cara seperti ini"
"Aku akan menjaganya lagi seperti dulu"
"Dan meninggalkan pekerjaanmu. Saat kau sedang di puncak seperti ini?" tanya Lan Xichen
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Lan Wangji
"Teruslah bekerja. Semoga Xian Ge akan segera sadar. Aku tidak akan meninggalkannya. Dan jika terjadi sesuatu akan langsung kukabari"

Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tak terasa sudah 3 tahun 6 bulan Wei Wuxian koma. Lan Wangji tidak lelah untuk berdoa dan terus berharap. Wei Wuxian masih sering kejang-kejang, terakhir Wei Wuxian kejang-kejang 1 bulan lalu. Namun itu hanya sebentar. Hanya sekitar kurang lebih 1 menit, jadi tidak mengancam nyawanya.

Hari ini hari ulang tahun Lan Wangji. Namun Lan Wangji lupa jika hari ini ulang tahunnya. Jika tahun-tahun yang lalu ada Lan Xichen yang mengingatkan. Mereka berfoto bersama di rumah sakit, sama seperti ulang tahun Wei Wuxian beberapa bulan lalu hanya berfoto bersama. Melihat tambahnya keluarga. Namun tidak ada perbedaan di diri Wei Wuxian.

"Wangji,, happy birthday" kata Jiang Cheng tiba-tiba muncul bersama anak dan suaminya dan yang lainnya
"Hari ini ulang tahunku?"
"Lihat tanggalnya" kata Lan Xichen menunjukan tanggal di layar ponselnya
"Wei Ying sudah 3 kali aku berulang tahun di sini, bersamamu yang terlalu betah untuk memejamkan mata"
"Bersemangatlah Wangji, bukankah A-Xian sudah menunjukan banyak tandanya jika ia akan bangun. Pergerakan tangan tangan beberapa kali. Aku yakin tidak lama lagi akan sadar" kata Wen Ning
"Hai Xian Ge... Kau tau hari ini ulang tahun pasanganmu. Bisakah kau bangun sebagai hadiah untuknya?" tanya Nie Huaisang dengan canda nya yang membuat suasana sedikit riang
"Amin. Bangunlah A-Xian" kata Jiang Cheng
"Amin. Itu akan jadi hadiah terindah" kata Lan Wangji
"Ayo kita berfoto lagi seperti dulu" ajak Nie Huaisang lalu menaikan ranjang punggung Wei Wuxian
"Kali ini kita menggunakan timer dan Tripod, agar terlihat semua" imbuh Nie Huaisang
"Kau tidak lupa lagi membawanya? Coba aku hitung berapa kali kau lupa" kata Jiang Cheng
"Tidak-tidak. Wen Ning sudah membawanya. Dia tidak akan lupa" kata Nie Huaisang lalu tertawa

Tanpa mereka sadari Wei Wuxian mulai menggerakan tangannya lagi. Bahkan ia membuka mata lagi. Ia sepenuhnya sadar. Ia ingin bertanya dan meminta air namun ia melihat ada tripod di depannya, dan semua orang berdiri disampingnya dan terlihat bergaya. Apakah mereka sedang foto, batin Wei Wuxian. Wei Wuxian pun hanya tersenyum saat di potret. Foto pertama mereka melihat hasilnya. Mereka sedikit kaget dengan ekspresi wajah Wei Wuxian. Tapi ia selalu menutup mata seperti orang tidur saat mereka menatap Wei Wuxian.

"Apakah aku berhalusinasi?" tanya Nie Huaisang
"Jika kau berhalusinasi, aku juga" kata Jiang Cheng
"Apa yang terjadi?" tanya Wei Xingchen yang tidak terlalu tertarik dengan hasil fotonya
"A-Xian, membuka mata, dan tersenyum" kata Jiang Cheng
"Hah?" tanya Wen Ning dan Wen Qing bersamaan

Mereka langsung mendekati Wei Wuxian, memeriksa keadaannya. Namun semua terlihat normal seperti sebelumnya. Tidak ada tanda -tanda jika Wei Wuxian akan bangun sekarang.

"Keadaannya masih seperti kemarin, ia baik-baik saja" kata Wen Ning
"Apa ada yang salah dengan kameranya?" tanya Jiang Cheng
"Mungkin kamera ini lelah memotret Xian Ge yang tidur, lalu sengaja membuat Xian Ge terbangun" celetuk Nie Huaisang
Plak. Jiang Cheng memukul kepala Nie Huaisang "bercandamu sungguh tidak lucu" ujar Jiang Cheng
"Tapi aku tidak memikirkan hal lainnya" jawab Nie Huaisang
"Kita anggap saja begitu. Walau tidak wajar" kata Wei Xingchen
"Xingchen Ge. Kau sehat?" tanya Nie Huaisang
"Terlalu lama adikku tertidur. Mungkin aku mulai terkena dampak otakku yang error karena sering dekat denganmu" kata Wei Xingchen
"Xingchen ge, kenapa aku yang kau katakan error?" tanya  Nie Huaisang dengan gaya wajah yang sudah seperti akan menangis
"Ayo kita lanjutkan Fotonya" ajak Wen Ning

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang