Akhirnya tiba hari ulang tahun Wei Wuxian. Beberapa kerabat dekat Wei Wuxian datang kerumah sakit untuk memberi semangat ke Wei Wuxian dan Lan Wangji yang sekarang menganggap rumah sakit tempat di rawat nya Wei Wuxian adalah rumahnya sendiri.
Mereka yang datang untuk merayakan ulang tahun Wei Wuxian berfoto bersama. Ada raut wajah sedih di antara mereka. Namun mereka tutupi karena hari bahagia Wei Wuxian. Harapan dan doa mereka kebanyakan hampir sama. Agar Wei Wuxian segera sadar dari komanya. Lan Wangji sedikit terhibur dengan kedatangan mereka. Yang memberikan energi positif untuknya.
"Wen Qing, aku ingin tanya hal ini sejak awal. Adik Wei di sini. Bukankah jika seseorang yang mengalami koma seharusnya di ICU? Kenapa A-Xian di kamar biasa?" tanya Lan Xichen
"Sebenarnya kondisi Wei Wuxian rentan dan harus di ICU. Namun permintaan sang kekasih.... INI... sampai marah tidak jelas ke dokter kepala, kamar rawat terdekat ICU di sulap jadi ruang ICU. Khusus untuk A-Xian" kata Wen Qing menunjuk Lan Wangji
"Demi kenyamanan A-Xian, kan?" kata Jiang Cheng
"Terima kasih Qing jie jie. Jika tidak ada kau, mungkin Wei Ying sekarang di ICU" kata Lan Wangji dengan wajah muram lalu menatap Wei Wuxian lagi dan lagi
"Wangji kuatlah. A-Xian sedih melihatmu begini" kata Lan Xichen
"Wangji, paman akan selalu ada untuk Wangji, dimanapun Wangji butuh paman" ujar Lan Qiren
"Wangji, bangkitlah, bekerjalah seperti dulu. A-Xian ada yang menjaganya. Ada aku, ada A-Sang, ada A-Cheng, kami juga kerabat dekat A-Xian. Apa kau mau A-Xian sedih saat bangun?" tanya Wei Xingchen
"Bercerminlah. Kau berkumis, kau masih menawan, dan membuat perempuan terpesona, tapi tubuhmu yang semakin kurus yang membuat Xianxian sedih" kata Jiang Cheng
"Ji Ge, besok akan ku jaga Xian Ge. Kau bisa mandi, istirahat, atau bekerja. Kita bisa bergantian menjaganya" kata Nie Huaisang
"Tapi..."
"Kau ingin Xianxian sedih?" tanya Jiang Cheng
"Baik. Aku turuti kata-kata kalian" kata Lan WangjiLan Wangji mulai fokus ke kehidupan normalnya. Bekerja, makan, dan tidak terpuruk dalam kesedihan. Motivasinya saat ini, Wei Wuxian bangun, ia sudah memiliki segalanya. Wei Wuxian tidak perlu bekerja, hanya perlu menjadi istrinya, tidak perlu meminta dan semua akan tersedia semua yang diinginkan.
Sudah beberapa bulan semenjak Wei Wuxian koma, Lan Wangji sudah mengembangkan usahanya sampai luar kota. Jiang Cheng sudah hamil 18 minggu, Wen Qing sudah hamil 15 minggu. Dan Jiang Yanli sudah hamil 28 minggu, anak keduanya. Memang aneh, mereka hamil di saat yang berdekatan tapi yang namanya rezeki anak siapa yang tau.
Lan Wangji sekarang fokus mengembangkan usaha miliknya dan milik Wei Wuxian. Ia harap saat Wei Wuxian bangun akan menjadi kejutan yang indah untuk Wei Wuxian. Namun Wei Wuxian tak kunjung bangun hingga saat Jiang Cheng melahirkan.
Sebelumnya Jiang Yanli melahirkan seorang bayi perempuan yang di beri nama Jin Xuanlu, dan sekarang semua orang sedang menunggu Jiang Cheng yang sedang operasi caesar. Tak selang lama terdengar suara tangisan seorang bayi dari ruang operasi. Di ikuti suster yang keluar membawa seorang bayi.
"Selamat tuan Lan Xichen, bayinya laki-laki" Lan Xichen menerima bayi mungil tersebut kedalam pelukannya.
"Terima kasih suster. Lalu bagaimana dengan dengan Jiang Wangyin?" tanya nya, dengan raut khawatir
"Dia baik-baik saja, kami akan segera memindahkannya kekamar rawat"
"Terima kasih" lalu memberikan bayi itu kembali ke suster untuk di bawa ke ruang bayi
"Selamat Ge. Siapa namanya" ujar Lan Wangji
"Lan Jingyi. Nama ini sudah kami siapkan"
"Wei Ying pasti akan bahagia jika melihat ini" kata Lan Wangji
"Semangatlah Wangji" kata Lan Xichen
"Tapi ini akan hampir 1 tahun Wei Ying koma"
"Sabarlah Wangji, teruslah berdoa"
"Ge, ada satu yang aku khawatirkan"
"Wen Xu? Bukankah ge ge sudah cerita padamu tentang sebulan lalu? Untuk apa kau khawatir?"
"Ge, kita jarang berjumpa. Kau tidak cerita apapun"
"Ah, maaf. Begini, jika kau ingat kau saat itu ke restoran Italy. Tapi kau langsung pulang karena mendapat video dari A-Sang bahwa A-Xian menangis karena permintaan maaf paman Wei. Ingat?"
"Emn. Lalu?"
"Sebenarnya dalam minumanmu sudah di racun Wen Xu. Tapi karena Wen Xu kesal ia yang minum, minumanmu"Flashback on
Siang itu Lan Wangji dan Lan Xichen selesai mengadakan rapat dengan para pemegang saham tentang mengembangkan di luar kota. Lan Wangji lupa jika ia akan ada acara makan siang dengan seorang client di restoran italy dekat dengan perusahaannya. Beruntungnya Lan Xichen mengingatnya dan mengingatkan Lan Wangji.
"Ah, aku lupa"
"Ayo berangkat. Mungkin Mr. Tang sudah di jalan saat ini" ajak Lan XichenMereka sampai di restoran italy. Mereka menunggu beberapa saat. Lan Wangji dan Lan Xichen memesan minuman terlebih dahulu sambil menunggu Mr. Tang. Sampai ponsel Lan Wangji berdering. Dari Nie Huaisang. Nie Huaisang berhasil mengambil Video dari adegan mengharukan antara ayah dan anak.
Dalam video tersebut Wei Changze meminta maaf ke Wei Wuxian, dan Wei Wuxian menangis. Orang-orang yang ada di sekitar Wei Wuxian saat itu mengucap syukur, Wei Wuxian masih bisa mendengar. Ia bisa merespon apa yang orang lain katakan.
Lan Wangji langsung memberitahu Lan Xichen, jika ia tidak bisa ikut dalam acara makan siang dengan Mr. Tang. Tanpa menunggu jawaban dari Lan Xichen, Lan Wangji sudah langsung beranjak dari kursinya dan melesat pergi.
Tanpa mereka ketahui, Wen Xu sudah sangat marah dengN Lan Wangji yang tiba-tiba pergi. Saat orang suruhan Wen Xu lewat di depan nya, membawa minuman untuk Lan Wangji dan Lan Xichen, Wen Xu meraih gelas itu dan meminumnya.
"Tuan.. Tuan.. Itu.. Itu gelas yang Anda minum ada racunnya untuk... Untuk orang yang sudah pergi" kata pelayan tersebut
"Hahhhh sial!!!" pekik Wen Xu langsung berlari keluar dari restoran di ikuti anak buahnya "bawa aku kerumah sakit!!! Cepat!!!!" perintah Wen Xu
"Tuan, bukankah tuan punya obat penawarnya?" tanya sang asisten
"Kau benar. Tapi aku perlu ke rumah sakit" kata Wen Xu lalu mengambil botol bening dalam saku nya dan segera meminumnyaFlashback off
"Ceroboh"
"Memang Ji Ge. Tapi sekarang ia sudah sehat dan sudah keluar dari rumah sakit" kata Nie Huaisang tanpa sadar sudah ada di belakangnya
"Enak sekali dia? Wei Ying keracunan sampai belum sadar, dia sudah keluar rumah sakit" kata Lan Wangji
"Kondisi tubuh seseorang berbeda Wangji. Mungkin kasus adik Wei berbeda. Dia sebelumnya sudah sakit" kata Lan Xichen
"Benar. Mungkin Ji Ge tidak terlalu mendengar saat dokter berkata, jika yang membuat Xian ge belum sadar adalah responnya terhadap pengobatan. Terlalu banyak obat yang masuk kedalam tubuh Xian Ge selama ini. Apakah Ji Ge sadar hal ini?" tanya Nie Huaisang
"Yang penting sekarang kau jangan patah semangat Wangji. Teruslah berdoa dan berharap"
"Aku kembali ke kamar A-Xian" kata Lan Wangji undur diri
"Dia menghabiskan waktunya untuk bekerja dan bekerja. Rela lembur demi menghilangkan kesedihannya" kata Nie Huaisang
"Benar. Sebenarnya tidak semua perlu ada dia. Dengan adanya Zizhen semua sudah berjalan dengan baik. Tapi jika ia tidak bekerja, dia akan semakin sedih melihat adik Wei yang tidak kunjung sadar" ucap Lan Xichen
"Ah Chen Ge, istrimu" kata Nie Huaisang yang melihat Jiang Cheng diatas brangkar dan akan di bawa ke kamar rawat
"A-Cheng. Terima kasih sayang. Kau hebat" kata Lan Xichen lalu mencium kening Jiang Cheng dan mendapat senyuman darinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wei Ying, izinkan aku menikahimu
CasualeWei Wuxian seorang lelaki Cantik yang di bully pacarnya sendiri Song Lan. Namun ia di selamatkan oleh seseorang dari masa lalunya, yang ternyata masih sangat mencintainya... mau tau ceritanya... ayo... Cuzz langsung baca aja... mohon maaf kakak s...