BAB 40

427 33 0
                                    

Jiang Cheng sedikit sedih melihat Wei Wuxian yang semangat saat Nie Huaisang dan Wen Ning yang datang. Sedangkan kedatangannya bukan membuat Wei Wuxian senang malah takut. Namun Jiang Cheng tetap berusaha mengerti dengan Wei Wuxian yang sekarang.

"Chen ge, aku rindu A-Xian yang dulu" bisik Jiang Cheng namun masih terdengar Wei Wuxian dan Lan Wangji
"Sabarlah. Dia dalam proses penyembuhan. Berjanjilah tidak akan bersikap kasar lagi. Tidak hanya ke saudaramu, tapi juga orang lain. Kehilangan anak itu takdir. Bukan karena penyebab orang lain. Orang lain hanya perantara" ucap Lan Xichen bijak
"Akhirnya kau dapat memberitahu istrimu dengan bijak" kata Lan Wangji membantu Wei Wuxian duduk di kursi roda
"A-Cheng, jika aku buta lagi, mungkin ketakutanku denganmu bisa segera sembuh seperti dulu" kata Wei Wuxian
"Jangan buta lagi" kata Jiang Cheng
"Kau tidak boleh lagi masuk rumah sakit" kata Lan Wangji lalu mendorong kursi Wei Wuxian menuju lift untuk bertemu Nie Huaisang dan Wen Ning

Wei Wuxian melihat Nie Huaisang dan Wen Ning sudah menunggu di ruang tamu. Nie Huaisang seperti biasa langsung memeluk Wei Wuxian. Tanpa banyak kata ia juga memijat bahu dan lengan Wei Wuxian. Sejujurnya Lan Wangji kesal dan cemburu melihat kedekatan Nie Huaisang dan Wei Wuxian. Wajahnya jadi kusut dan masam, sangat tidak enak dilihat.

"Wajahmu Tidak perlu berubah masam Ji Ge" kata Wen Ning "setelah A-Sang sembuh, dia sudah sangat rindu Xian Ge" imbuhnya
"Bagaimana demammu?" tanya Wei Wuxian
"Aku sehat! Hahahaha" jawab Nie Huaisang "Kau berangkat kapan? Ji ge" tanya Nie Huaisang
"Nanti. Mengapa kau datang saat hari masih siang?" tanya Lan Wangji
"Apa kau masih cemburu padaku? Aku segera datang karena rindu Xian Ge. Dan  perlu kau tau Ji Ge, ini jam 3 sore. Kau tau? S. O. R. E" kata Nie Huaisang kata terakhir penuh penekanan
"Penerbangan jam 6 Wangji" kata Lan Xichen membuat mereka sadar jika ada Lan Xichen dan Jiang Cheng disana
"Chen Ge. A-Cheng? Kalian sejak kapan disini?" tanya Nie Huaisang
"Sudah lama! Lebih awal darimu!!" jawab Jiang Cheng
"Ssttt,, Xian Ge, kau sudah bisa berhadapan dengan A-Cheng?" bisik Nie Huaisang
"A-Sang. Tidak kah kau lihat dia gematar dan keringat dingin?" tanya Lan Wangji yang berada di belakang Wei Wuxian
"Jika begitu, ayo Xian Ge, bawa aku ke kamarku" ajak Nie Huaisang
"Bukankah kau sudah tau kamarmu?" tanya Wei Wuxian
"Ayo, nyonya Lan. Antar aku dan Wen Ning. Tuan Lan, akan ku jaga Nyonya Lan dengan baik" kata Nie Huaisang lalu menggeser Lan Wangji dan ia mengambil alih yang mendorong Kursi roda Wei Wuxian
"Siapa Nyonya Lan? Aku belum menikahi Lan Wangji!!!" kata Wei Wuxian
"Baik, baik... Calon Nyonya Lan!" ralat Nie Huaisang
"Terserah kau! Wen Ning. Ayo" ajak Wei Wuxian

Pukul 4 sore Lan Wangji, Lan Xichen dan Jiang Cheng berangkat ke bandara. Sedangkan Wei Wuxian dan Nie Huaisang berada di rumah. Wei Wuxian sedikit sedih melihat Lan Wangji pergi. Karena untuk beberapa hari tidak bisa melihat Lan Wangji.

Di tempat lain,

"Tuan, saya mendapat kabar jika Wei Wuxian hanya di temani Nie Huaisang. Tapi pengawalan di rumah Lan Wangji semakin ketat"
"Ah, kita akan menunggu kesempatan untuk memancingnya keluar, lalu membunuhnya" ujar Mo Xuanyu
"Sayang, kau harus membuat dia dan Lan Wangji menderita. Dia sudah mempermalukan aku di hadapan umum" kata Si si
"Tentu sayang"
"Tuan, di luar ada yang mencari anda" kata Su She
"Siapa?“
"Wen Xu"
"Hah, bagus, dia mau bekerjasama dengan kita" tanya Xue Yang
"Iya tuan. Ia ingin Wei Wuxian juga mati karena menolak cintanya"
"Hah... Hahahaha... Wei Wuxian. Wei Wuxian. lelaki cacat seperti itu banyak juga yang menyukainya" ejek Xue Yang lalu beranjak dari sofa dan berjalan keluar bersama Mo Xuanyu menemui Wen Xu
"Wen Xu" sapa Mo Xuanyu yang mengajak Wen Xu untuk duduk di dalam
"Kau Xue Yang?"
"Aku Xue Yang. Dia Mo Xuanyu temanku. Kau mau bekerjasama dengan kami?"
"Aku ingin Wei Wuxian mati. Jika dia tidak mau bersamaku, lebih baik tidak ada yang bisa bersamanya"
"Kau cinta atau nafsu? Mencintai tidak terbalas, nyawanya melayang" kata Mo Xuanyu
"Terserah kalian mau menanggapinya apa. Aku hanya ingin dia menjadi milikku atau dia mati sehingga tidak di miliki siapapun"
"Kau ada rencana?" tanya Xue Yang
"Aku ada informasi penting tentang keluarganya. Aku akan memancingnya menggunakan informasi tersebut" ujar Wen Xu
"Informasi apa?“ tanya Mo Xuanyu
"Katakan saja. Kita sekutu" kata Xue  Yang yang melihat keraguan dalam mata Wen Xu
"Changse Sanren selingkuh dengan sahabat Wei Changze. Huang Ziteng, dan Changse Sanren mati karena bunuh diri"
"Bunuh diri?" pekik Xue Yang dan Su She
"Tunggu. Siapa Wei Changze? Siapa Changse Sanren?" tanya Mo Xuanyu
"Orang tua Wei Wuxian" jawab Wen Xu
"Dari mana kau tau bunuh diri?" tanya Su She
"Changse Sanren ketahuan jika ia selingkuh dengan Huang Ziteng. Mereka bertiga bertengkar hebat. Saat itu Wei Changze sudah sangat marah dengan Changse Sanren. Wei Changze meninggalkannya dan mengancam akan memberitahukan hal ini ke Wei Wuxian. Namun Changse Sanren sudah berada di balkon. Ia tidak ingin anaknya tau keburukan ibunya. Akhirnya dia terjun" kata Wen Xu
"Darimana kau tau cerita ini?"
"Huang Ziteng"
"Dimana Huang Ziteng sekarang?"
"Di rumah sakit jiwa. Ia sempat sembuh. Tapi ia gila lagi karena tekanan dari Wei Changze dan karena anak Satu-satunya meninggal beberapa minggu yang lalu"
"Sepertinya kau dekat dengan Huang ini"
"Dia, saudara angkat mamaku"
"Ah, ada dendam pribadi rupanya" kata Mo Xuanyu
"Sebelum aku tau hal ini, aku mencintai Wei Wuxian terlebih dahulu. Aku tau hal ini 2 minggu yang lalu sebelum mamaku meninggal"
"Ah, maaf kan kami, kami tidak tau mamamu meninggal" kata Su She
"Kau pancing dia saat Lan Wangji kembali. Kau cium dia, buat Lan Wangji dan Wei Wuxian bertengkar" usul Xue Yang
"Aku tidak tau kapan dia kembali"
"Anak buahku ada di dekat Lan Qiren" jawab Xue Yang
"Baiklah. Aku setujui rencana ini

Di Indonesia,,,

Lan Wangji, Lan Xichen dan Jiang Cheng sudah sampai sejak 3 jam yang lalu. Lan Qiren terlihat baik-baik saja. Tidak ada luka berat yang ia derita. Hanya gegar otak ringan dan retak tulang lengan atas. Seketika tau Lan Qiren baik-baik saja, Lan Wangji langsung memesan tiket untuk penerbangan besok sore. Bagaimanapun hatinya tidak tenang meninggalkan Wei Wuxian sendiri. Walau ada Nie Huaisang dan Wen Ning.

"Paman sudah mendengar jika pernikahan kalian di tunda" kata Lan Qiren
"Emn"
"Bagaimana Wei Wuxian?"
"Tidak baik. Dia shock"
"Ini sebab kau ingin langsung pulang kesana?"
"Emn"
"Sebenarnya paman ada berita penting. Makanya paman meminta kalian kemari"
"Apa paman?" tanya Lan Xichen
"Besok paman akan menikah dengan Carman Lee"
"Siapa?" tanya Lan Wangji
"Asisten paman" jawab Lan Xichen
"Dimana acaranya paman?" tanya Lan Xichen
"Rumah Carman Lee. Kota sebelah" jawab paman
"Paman masih sakit. Kenapa buru-buru besok?"
"Lebih cepat lebih baik"
"Baiklah paman. Kami akan hadir besok" kata Lan Xichen
"Aku akan memberitahu Wei Ying" ujar Lan Wangji lalu pergi meninggalkan pamannya dan Lan Xichen
"Jadi paman meminta kami pulang sebenarnya karena pernikahan paman?" tanya Xiao Zhoucheng
"Istrimu pintar sekali" kata Lan Qiren ke Lan Xichen

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang