BAB 41

333 37 2
                                    

Hari berikutnya, pernikahan Lan Qiren berjalan dengan lancar. Lan Qiren terlihat sehat dan bahagia dengan Carman Lee. Pernikahannya di langsungkan secara sederhana dan hanya keluarga dan kerabat dekat yang tau. Karena bisa di katakan sangat mendadak. Sedangkan di tempat lain Wei Wuxian sedang berada di ruang santai, ia berusaha menggerak - gerakkan dan memijat kakinya. Keinginannya sekarang adalah bisa berjalan lagi. Walau menggunakan kruk, itu lebih baik daripada hanya duduk di kursi roda.

"A-Sang" panggil Wei Wuxian
"Hem? Ada apa Xian Ge?"
"Bantu aku ke toilet"
"Kau mau mandi?"
"Buang air kecil"
"Kau sudah mandi?" tanya Nie Huaisang membantu Wei Wuxian untuk ke toilet
"Sudah. Wen Ning membantuku sebelum dia berangkat tadi" jawabnya sebelum masuk toilet.

Setelah selesai dari toilet, ponsel Wei Wuxian berdering. Nie Huaisang mengambilnya dan memberikannya ke Wei Wuxian. Wei Wuxian ragu karena nomer tidak ia kenal. Namun ia juga penasaran. Tapi disisi lain ia takut jika itu Xue Yang.

"Siapa ini? Nomor tidak di kenal" gumam Wei Wuxian
"Jawab saja kau speaker. Agar aku mendengarkan" kata Nie Huaisang mendorong kursi roda Wei Wuxian menuju ruang santai
"Atau jawablah" kata Wei Wuxian memberikan ponselnya ke Nie Huaisang
Nie Huaisang menerima ponsel Wei Wuxian "Wei" sapa Nie Huaisang
"Siapa kau? Dimana Wei Wuxian?" tanya orang tersebut
"Kau yang siapa?"
"Dimana dia?"
"Tidak kujawab sampai kau jawab ini siapa?"
"Akan ku telpon nanti"
"Ponselnya selalu kubawa. Tidak akan ku berikan ke Xian Ge sebelum kau jawab" hardik Nie Huaisang
"Wen Xu. Katakan padanya aku Wen Xu"
"Tunggu. Aku sambungkan kau dengan Xian Ge" jawab Nie Huaisang
"Wen Xu. Untuk apa kau menghubungiku lagi?"
"Kau tidak ingin tau rahasia keluargamu? Kematian mamamu? Kau sungguh tidak ingin tau?" tanyanya
"Apa maksudmu?"
"Temui aku jam 8.30 malam di taman dekat tempat tinggalmu. Sendiri."
"Tidak. Aku tidak bisa berjalan, aku tidak bisa menemuimu"
"Baiklah! Dengan pengawalmu juga tidak masalah. Aku hanya ingin mengungkapkan kebenaran"
"Apa tujuanmu?"
"Aku tidak memiliki tujuan"
"Kau kira aku bodoh? Kau boleh meremehkanku karena aku yang lemah. Namun aku tidak bodoh"
"Kau akan tau apa tujuanku nanti" jawabnya lalu mematikan sambungan teleponnya
"Sial. Aku harus memberitahu Lan Zhan" gumam Wei Wuxian lalu menyambungkan dengan ponsel Lan Wangji
'Halo sayang'
"Lan Zhan, bagaimana acaranya?"
'Lancar. Aku akan mengirimkan fotonya'
"Bagus. Kapan kau pulang?"
'Ini sudah di Bandara. Sekitar 7-8 jam lagi sampai'
"Lan Zhan, Wen Xu menelponku. Mengajakku bertemu nanti di taman dekat sini. Dia ingin mengatakan tentang keluargaku"
'Tunggu aku. Aku akan segera pulang'
"Boleh aku pergi dengan A-Sang?“
'Baiklah. Saat sampai aku akan menyusulmu'
"Emn. Ku tunggu" kata Wei Wuxian lalu mematikan sambungannya

Tibalah saatnya bertemu Wen Xu. Nie Huaisang dan Wei Wuxian ke taman yang jaraknya 1 km dari rumah. Saat Wei Wuxian dan Nie Huaisang mulai berjaoan mendekat, dari jauh dapat terlihat hanya ada 1 orang dan 1 mobil disana, karena lampu yang menyala. Wei Wuxian sedikit ragu untuk maju kembali. Mungkin karena langit sudah gelap, dan petir terus terdengar seperti akan hujan ia maju saja.

"Kau datang juga" kata Wen Xu  "kau benar-benar cacat? Atau bohong saja dengan kedua kakimu?"
"Kau mengejeknya!?" bentak Nie Huaisang
"Cepat katakan apa tujuanmu. Dan ada apa dengan keluargaku?" tanya Wei Wuxian
"Suruh Pengawalmu menjauh"
"Tidak dia sahabatku. Tidak perlu sembunyikan apapun darinya"
"Aku tidak akan bicara"
"Ya sudah aku pulang"
"Akan langsung ku post di media sosial. Agar seluruh dunia tau kebenarannya"
"licik" gumam Nie Huaisang
"Apa mau mu? Katakan apa rahasia keluargaku yang aku sendiri tak tau?"
"Sabar. Untuk apa buru-buru?"
"Kau dengar petir sejak tadi sudah menyambar?"
"Baik. Ku katakan! Mamamu mati karena bunuh diri" Wei Wuxian terlonjak kaget. Matanya membulat mendengar jawaban Wen Xu
"Bunuh diri? Bukankah dia terjatuh?"
"Kau yakin? Kau tau penyebabnya? Tidak kan?"
"Tau darimana kau? Jangan-jangan kau bohong"
"Dari selingkuhan mamamu" jawabnya santai
"Se.. Selingkuhan? Katakan lagi? Mamaku selingkuh?" tanya Wei Wuxian tidak percaya dan ia merasakan dadanya mulai sesak
"Ya,  mamamu selingkuh. Papamu memergoki mamamu saat sedang asik dengan selingkuhannya"
"Lalu mengapa mama bunuh diri?"
"Papa mu mengancam akan memberitahumu. Tapi mamamu memilih bunuh diri dengan terjun" Wei Wuxian lemas mendengar penuturan Wen Xu
"Kau bohong"
Wen Xu menunjukan foto di ponselnya terlihat seorang pria sedang mencium kening mamanya "Kau tidak percaya? Aku punya bukti foto mamamu dan selingkuhannya sedang bermesraan. Dan akan segera aku post ke media sosial jika kau tidak menuruti permintaanku" kata Wen Xu yang dari jauh melihat mobil Lan Wangji tanpa Wei Wuxian dan Nie Huaisang ketahui.
"Apa mau mu?" tanya Nie Huaisang geram menahan amarah
"Peluk aku"
"Tidak! Siapa kau!? minta ku peluk!!"
"Oke kau tidak mau? Temanku di dalam mobil siap untuk posting dengan satu ayunan tangan dariku" Wei Wuxian ragu namun akhirnya dia menurut dan memeluk Wen Xu
"Xian ge. Sudah lepaskan tanganmu dari tubuh kotornya" ujar Nie Huaisang
"Cium aku" kata Wen Xu lagi

Plak
Bugh
Sebuah tamparan dan Pukulan dari Nie Huaisang yang mendarat sempurna di pipi Wen Xu.

"Pukul! Akan ku post agar keluargamu hancur!"
"Baik! Ku cium!" ucap Wei Wuxian lalu mencium Wen Xu.

Bukan bibir tapi bawah bibir. Wei Wuxian tidak ingin mencium pas dibibirnya. Karena bibirnya hanya untuk Lan Wangji. Lan Wangji yang melihat dari belakang Wei Wuxian dan Nie Huaisang tentu mengira mereka berciuman. Wen Xu melihat kedatangan Lan Wangji. Wen Xu menaikan alisnya tersenyum licik melihat Lan Wangji.

"Lan Wangji. Kau telat. Aku mendapatkan ciuman dari bidadarimu" kata Wen Xu yang langsung membuat Wei Wuxian dan Nie Huaisang berbalik menatap kilat mata Lan Wangji yang menahan emosi
"Lan Zhan... Kau kembali? Ini tidak seperti yang kau lihat" kata Wei Wuxian berusaha mendekati Lan Wangji dengan melajukan kursi rodanya
"Kau mengkhianatiku Wei Ying"
"Inilah tujuanku Wei Wuxian" kata Wen Xu lalu masuk kedalam mobilnya tapi ia tidak pergi dan menonton pertunjukan seru antara Wei Wuxian dan Lan Wangji
"Dengar. Kau dengar itu? Tujuannya membuat kita bertengkar" kata Wei Wuxian
"Ji ge, berhenti dan dengarkan aku. Wen Xu mengancam Xian ge akan menyebarkan rahasia paman Wei jika Wen Xu tidak di cium Xian Ge" kata Nie Huaisang
"Rahasia apa?"
"Mama selingkuh dan" ucapan Wei Wuxian terhenti karena sesak
"Bunuh diri" lanjut Nie Huaisang

Mata Lan Wangji melebar dan langsung menatap Wei Wuxian yang ternyata memang wajahnya sudah pucat dan sesak. Tatapan mata Wei Wuxian sendu. Ia sedih dan terlihat jika banyak yang ia pikirkan termasuk kekhawatirannya tentang emosi Lan Wangji yang seperti menangkap basah dirinya.

"Lan Zhan. Aku tidak mengkhianatimu. Aku juga terpaksa melakukannya. Lan Zhan... Mengertilah. Jangan marah"
"Beri aku waktu Wei Ying. Aku harus bekerja" kata Lan Wangji lalu pergi meninggalkan Wei Wuxian begitu saja.
"A-Sang. Jangan biarkan dia pergi!! Lan Zhan alasan bekerja? Kau bisa bekerja di rumah!! Lan Zhan!!! Lan Zhan...!!!!" teriak Wei Wuxian dengan nafas memburu dan mata yang melihat tak tentu arah.
"Baik. Tunggu disini" kata Nie Huaisang
"Lan Zhan... Kau membalasku? Kenapa kau yang berbalik tidak mempercayaiku? Lan Zhan...!!" panggil Wei Wuxian menangis namun perlahan berubah menjadi senyum yang mengerikan namun air mata terus keluar dari pelupuk matanya.

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang