BAB 21

607 52 1
                                    

Setelah Xiao Xingchen mendonorkan darahnya untuk Wei Wuxian ia kembali dan lanjut untuk melakukan Tes DNA dengan Wei Changze. Setelah selesai, mereka akan menerima hasil tes maksimal 4 minggu.

Setelah waktu panjang di ruang Gawat Darurat, Wen Ning akhirnya keluar bersama dokter Gu. Dokter Gu mengajak Wei Changze keruangannya untuk bicara. Sedangkan Wei Wuxian untuk sementara akan di tempatkan di ICU. Jika kondisi sudah stabil akan di pindahkan ke kamar rawat VVIP.

Wei Changze kembali menunggu di luar ruang tunggu ICU dengan wajah sedih, kusut, yang tidak bisa diungkapkan. Jiang Cheng, Xiao Xingchen, dan orang-orang disana penasaran. Namun Wei Changze hanya diam tak menjawab tatapan penasaran mereka, yang sebenarnya Wei Changze mengerti pertanyaan mereka. Wei Wuxian di pindahkan ke kamar rawat dalam waktu kurang dari 24 jam. Namun sampai 48 jam ia belum juga sadar. Sampai Jiang Fengmian dan Yu Ziyuan juga sudah berada disana. Jiang Fengmian dan Yu Ziyuan bahkan sudah mendengar kabar jika anak pertama Wei Changze sudah di temukan. Namun mereka juga tidak mendapat jawaban dari keputusan dokter tentang anak pertama Wei Changze. Untuk Xiao Xingchen ia sudah tau, ia sudah mampu menebak. Berkat bertanya dengan orang-orang di sekitarnya. Namun ia tetap diam. Toh, waktu akan menjawab semua yang ada dalam pikiran dan benak mereka.

Di hari ketiga semenjak saat itu, Jin Zixuan dan Jiang Yanli datang. Jiang Yanli dan Jin Zixuan melihat Lan Wangji yang setia menunggu Wei Wuxian di samping ranjangnya dan ia melihat orang baru yang membuat mereka tersektak kaget, Xiao Xingchen. Jiang Cheng memberi tau kakaknya tentang Xiao Xingchen. Jiang Yanli tau jika Wei Changze punya anak pertama namun hilang. Bagaimana pun selisih umur Jiang Yanli dan Xiao Xingchen hanya setahun, untuk lebih tua Xiao Xingchen. Mereka saat kecil pun pernah bermain bersama yang membuat Jiang Yanli seperti teringat masa kecilnya. Xiao Xingchen mengajukan cuti 2 hari ini dan besok, yang sebenarnya alasannya cuti untuk bersama Wei Changze menunggui Wei Wuxian.

"Aku kakak Jiang Cheng... Anak pertama Jiang Fengmian dan Yu Ziyuan... Kau mengingat ku? Jika kau Wei Xingchen kau tau ejekan yang kau berikan dulu padaku" ujar Jiang Yanli
"Si Gemuk kuncir dua?" Ejekan Xiao Xingchen untuk Jiang Yanli dulu
"Kau? Tubuh Lidi? Monyet Kurus?" panggil Jiang Yanli
"Tubuh Lidi? Monyet Kurus?“ tanya Jiang Cheng
"Karena tubuhnya seperti A-Xian, makan sebanyak apa, tetap kecil" jawab Jiang Yanli
"Ah... Berarti...?" tanya Jiang Cheng
"Akhirnya kau ketemu... Kau kemana saja?" ujar Jiang Yanli
"Aku diculik. Lalu di buang di negara orang, disini... Ah, sudahlah... Kita tidak perlu membicarakannya"
"Maaf... Lalu bagaimana caranya kau mengenal A-Xian?“
"Wen Qing tunanganku... Kau pasti bisa menebak setelah itu"
"Ah... Wen Qing sahabatku namun ia tidak mengatakan kalau dia sudah memiliki tunangan"
"Kami belum lama bertunangan"
"Begitu? Oh kenalkan ini Jin Zixuan... Suamiku" ujar Jiang Yanli. Jin Zixuan yang bermuka masam menyalami Xiao Xingchen setengah hati
"Tuan Jin, anda tidak perlu khawatir atau cemburu" ujar Xiao Xingchen yang mengerti tatapan Jian Zixuan

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari pintu kamar rawat Wei Wuxian. Jiang Cheng yang paling dekat dengan pintu membukanya. Wen Qing muncul bersama Wen Ning.

"Ah ramai sekali disini" ujar Wen Qing
"A-Qing... Kenapa kau tidak cerita jika kau punya tunangan?" tanya Jiang Yanli
"Ingin memberimu kejutan A-Li... Tiba-tiba aku menikah" ujar Wen Qing dengan senyumnya yang mempesona untuk Xiao Xingchen
"Ah, begitu..." ujar Jiang Yanli lalu mempoutkan bibirnya yang membuat Jin Zixuan gemas
"Sayang..." sapa Wen Qing yang mendapat pelukan ringan dari Xiao Xingchen
"Kau tidak bekerja?" tanya Xiao Xingchen
"Aku mencari dokter Jin Chan, untuk membicarakan masalah A-Xian dengannya... Kau taukan ia dokter hebat di bidangnya" ujar Wen Qing
"Nona Wen... Kenapa dengan Wei Ying?" akhirnya buka suara setelah beberapa hari tidak bersuara tanya Lan Wangji, yang membuat semua mata tertuju padanya. Yang sebenarnya mereka sesaat melupakan sosok Lan Wangji karena asik dengan Xiao Xingcheng
"Kalian belum tau? Paman Wei tidak memberitahu mereka?" tanya Wen Qing yang di balas gelengan dari Wei Changze

Tiba-tiba Lan Wangji merasakan tangan yang ia genggam mulai ada pergerakan. Ia memanggil nama Wei Wuxian. Orang-orang lalu beranjak dan mengelilingi Wei Wuxian. Wen Ning dan Wen Qing segera melihat keadaan Wei Wuxian. Wei Wuxian mumbuka mata. Ia mengerjapkan mata berkali-kali, hingga ia berusaha menggosok matanya namun tangannya di hentikan oleh Lan Wangji.

"Jangan Wei Ying... Matamu bisa infeksi" ujar Lan Wangji
"Ah... Lan Zhan? Apa sekarang malam hari? Ini dimana? Kenapa gelap sekali? Bisa aku minta tolong berikan aku penerangan? Kau tau, aku tidak terlalu menyukai kegelapan"  kata-kata Wei Wuxian membuat wajah orang-orang menggelap. Tak terkecuali Wajah Lan Wangji yang sudah pucat pasi.
"Ini pukul 10 Wei Ying"
"10 malam?"
"10 pagi A-Xian" jawab Jiang Yanli

Jiang Cheng menarik lengan Lan Wangji menjauhi Wei Wuxian. Namun mata Lan Wangji masih tetap tertuju ke Wei Wuxian. Tatapannya ke Wei Wuxian tidak bisa diartikan. Namun kesedihan, dan shock tergambar jelas di wajah dan matanya.

"Kau lihat... Gara-gara kau!! Itu gara-gara kau!" ujar Jiang Cheng pelan namun penuh amarah dan penekanan, tujuannya agar Wei Wuxian tidak mendengar
"A-Cheng... Sudahlah. Ini  di rumah sakit" ucap Yu Ziyuan
"Aku tidak terima ma... Saudaraku yang papanya saja tidak berani menyakitinya... Memukulnya pun tidak, sedangkan dia... Dia terus saja menyakitinya... Lihat saudaraku jadi begitu karena dia! Brengsek!!" umpat Jiang Cheng lalu pergi keluar disusul Jiang Yanli

Wei Wuxian sebenarnya mendengarnya namun ia hanya terdiam. Ia tidak lagi berbicara apapun. Wen Ning segera memanggil Jin Chan agar Wei Wuxian segera mendapat penanganan lebih lanjut tentang matanya.

"Ah... Aku ternyata buta ya... Ucapanku ke papa di kabulkan Tuhan ternyata" ujar Wei Wuxian tertawa namun air mata keluar tanpa di perintah
Xiao Xingchen menghampiri Wei "Wuxian... Ge ge pernah bilangkan... Luapkan semua emosimu"
"Ge...aku gak papa..."
"A-Xian... Aku kakakmu... Kakak kandungmu... Tinggal tes DNA nya keluar... Aku disini untukmu" ujar Xiao Xingchen lalu memeluk Wei Wuxian
"Ge... Ge... Aku hanya asal bicara ke papa... Aku tidak benar-benar ingin buta... Aku hanya takut melihat Lan Zhan. Ge... Aku hanya menjadi orang yang tidak berguna sekarang" keluh Wei Wuxian yang meraung meluapkan emosinya dalam pelukan Xiao Xingcheng
"Tidak tidak... Kau akan sembuh... Kau pasti sembuh" ujar Xiao Xingchen
"Ah... Tapi mungkin ini bisa jadi terapi untukku Ge... Mungkin dengan aku buta, aku bisa sembuh total dari kejiwaanku" ujar Wei Wuxian berusaha berfikir positif
"Betul A-Xian... Selalu ada pelangi di balik awan mendung"

Hari demi hari Wei Wuxian mulai mau ngobrol dan dekat lagi dengan Lan Wangji. Tawa, Canda, keceriaan Wei Wuxian mulai kembali seperti dulu. Dengan adanya Xiao Xingchen dan Lan Wangji mereka bekerja sama menyembuhkan mental Wei Wuxian. Sedangkan untuk mata Wei Wuxian karena kornea mata Wei Wuxian rusak, ia harus bersabar untuk menunggu transplantasi Kornea untuknya.

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang