BAB 39

360 32 1
                                    

Tak terasa air mata Jiang Cheng menetes melihat keadaan Wei Wuxian. Tubuh Wei Wuxian terlihat lebih kecil, sejak terakhir ia melihatnya saat keguguran saat itu. Kulitnya yang awalnya putih bersinar, ini putih pucat. Terlihat pula tulang wajah Wei Wuxian yang menonjol, dan lengan Wei Wuxian yang hanya tulang berlapis kulit. Jiang Cheng segera menghapus air matanya. Ia membuka perlahan pintu tersebut. Pandangan mata Wei Wuxian yang awalnya menatap Lan Wangji beralih ke pintu yang terbuka.

"A-Xian" panggil Jiang Cheng lalu membuka pintu kamar tersebut sampai terbuka lebar
"A... A-Cheng" balas Wei Wuxian
"Kau! Siapa yang memperbolehkanmu masuk!?" Tanya Lan Wangji
"Tidak Lan Zhan. Aku... Aku harus menghadapinya" kata Wei Wuxian yang sangat terlihat jika dia mulai kesulitan bernafas
"A-Xian, apa yang terjadi sampai kau seperti ini?" tanya Jiang Cheng
"Kau masih bertanya dengan ulahmu sendiri?" tanya Lan Wangji sinis
"Lan Zhan... Sabar" kata Wei Wuxian
"Lihatlah sendiri tubuhmu Wei Ying. Hanya tulang dengan kulit. Kau tau kan berapa suapan yang bisa masuk ketubuhmu" kata Lan Wangji
"Aku tau Lan Zhan... Tapi, aku baik-baik saja" kata Wei Wuxian
"A-Xian, maafkan aku... Aku benar-benar menyesal" ujar Jiang Cheng
Wei Wuxian berusaha tersenyum "tidak apa A-Cheng"
"Kau memaafkanku?" kata Wei Wuxian
"Aku sudah lama... memaafkanmu"
"Terima kasih" kata Jiang Cheng

Jiang Cheng maju, akan menghampiri Wei Wuxian namun Wei Wuxian langsung mencengkram tangan Lan Wangji. Lan Wangji melihat Wei Wuxian, tangan Wei Wuxian bergetar, ia takut. Ia sudah memaafkan Jiang Cheng tapi ketakutannya belum hilang.

"Jangan mendekat" ujar Lan Wangji dengan suara tegasnya
"Kenapa? Kau belum memaafkanku?"
"Dia sudah memaafkanmu, tapi belum benar-benar siap dekat denganmu. Semua butuh proses" jawab Lan Wangji
"Baik-baik. Aku tidak memaksa. Kau makanlah... Aku akan menemanimu. Atau apa yang kau inginkan? Akan ku belikan" kata Jiang Cheng
"Wei Ying, lanjutkanlah makannya sendiri sebentar. Aku akan bicara dengannya diluar" kata Lan Wangji lalu beranjak daru ranjang Wei Wuxian
"Jangan marah Lan Zhan... Jangan marah dengannya. Dia sudah minta maaf" kata Wei Wuxian yang masih mencengkram tangan Lan Wangji
"Tenang saja" jawab Lan Wangji lalu mencium puncak kepala Wei Wuxian dan melepaskan tangan Wei Wuxian perlahan

Lan Wangji keluar di ikuti Lan Xichen dan Jiang Cheng. Kali ini mereka sedikit lebih jauh dari kamar Wei Wuxian. Lan Wangji mengajak mereka bicara diruang santai dekat balkon. Tak lama seorang maid membawakan 3 gelas kopi untuk mereka bertiga.

"Minumlah" kata Lan Wangji
"Wangji, bolehkah aku disini? Menjaganya?" tanya Jiang Cheng
"Kau tidak lihat, saat kau dekati dia masih takut?" tanya Lan Wangji lalu menyesap sedikit kopinya
"Lalu bagaimana bisa tubuhnya bisa seperti sekarang?" tanya Jiang Cheng ikut menyesap kopinya
"Tidak semua makanan bisa ia makan. Hanya seperti roti, mie, cream soup, sandwich, yang bisa ia makan. Itu pun tidak seperti orang normal yang makan 3 kali sehari. Kadang sehari sekali atau dua kali. Lebih dari itu makanannya bisa ia muntahkan. Lihat dia makan dengan lahap seperti tadi membuatku bersyukur. Karena jarang hal ini terjadi"
"Kenapa begitu?" tanya Lan Xichen
"Efek depresi dan infeksi tulangnya. Walau sudah sembuh entah kenapa nafsu makannya belum membaik. Bahkan ia tidak bisa makan sayur dan buah"
"Tidak kau bawa kedokter lagi?" tanya Lan Xichen
"Dia tidak mau" jawabnya
"Efek depresi dan infeksi tulangnya Separah ini?" tanya Jiang Cheng
"Emn. Aku tau dia sendiri berusaha agar aku tenang. Terkadang saat makanan itu tidak mampu masuk kedalam tubuhnya namun masih ia paksa, ia akan terbatuk tapi terkadang juga akan langsung ia muntahkan"
"Kenapa sampai ia paksa untuk makan padahal sudah tidak muat perutnya?"
"Untukku. Ia ingin membuktikan bahwa ia baik-baik saja, dan bisa makan dengan porsi normal. Padahal sesuatu hal yang di paksa selalu berakhir tidak baik"

Pyar

Lan Wangji segera masuk ke kamar Wei Wuxian untuk menemukan sumber suara. Lan Wangji melihat Wei Wuxian dengan tatapan seperti memohon maaf.

"Kau tidak apa?" tanya Lan Wangji
"Maaf, aku memecahkan gelas lagi" ucapnya menyesal
"Tidak aku yang salah. Selalu menaruhnya jauh darimu" kata Lan Wangji
"A-Xian bolehkan aku disini menjagamu? Seperti dulu?" tanya Jiang Cheng namun Wei Wuxian hanya diam tidak menjawab. Wei Wuxian hanya memandang Lan Wangji
"Jangan memaksa!" jawab Lan Wangji sambil membersihkan pecahan gelas kaca
"Aku tidak apa sendiri A-Cheng. Bukankah nanti A-Sang dan Zizhen kemari?" tanya Wei Wuxian
"Iya. Mereka akan menjagamu. Mungkin Nie Huaisang tidak lama lagi sampai" kata Lan Wangji yang sudah selesai membersihkan pecahannya
"Kau lebih percaya orang lain dari pada keluarga, Wangji?" tanya Lan Xichen
"Nyatanya keluarga lebih tega menyakiti dari pada orang lain, dan perlu kau tau aku masih sangat membenci istrimu dan dirimu! Walau istrimu sudah di maafkan Wei Ying" kata Lan Wangji
"Lan Zhan, dia kakakmu. Jangan melawannya" bisik Wei Wuxian
"Aku tidak melawannya Wei Ying. Hanya aku tidak suka dengan istrinya" kata Lan Wangji
"A-Cheng saudaraku" imbuh Wei Wuxian
"Saudara tapi tega melempar kesalahan padamu, tega memukul, menendang dan kasar padamu? Hingga kau makan saja tidak bisa seperti dulu. Tiap kau paksa lebih banyak pasti makanan itu keluar semua. Beradalah di posisiku Wei Ying yang sangat mengkhawatirkanmu!" kata Lan Wangji sedikit berteriak
"Jangan membentaku Lan Zhan" kata Wei Wuxian pelan
"Maaf, aku tidak bermaksud Wei Ying. Hanya tidak suka dengannya yang sudah menyakitimu. Maaf" kata Lan Wangji lalu memeluk Wei Wuxian
"Bagaimana caranya agar kau memaafkan kami?" tanya Jiang Cheng
"Biar waktu yang menjawab" jawab Lan Wangji

Tok
Tok
Tok

"Permisi tuan - tuan, Tuan Nie Huaisang dan Tuan Wen Ning sudah sampai. Mereka sedang menunggu dibawah" ujar seorang maid
"Lan Zhan, aku ingin kebawah" kata Wei Wuxian penuh semangat
"Kau semangat sekali sayang? Mau aku gendong?" tanya Lan Wangji lalu tersenyum melihat semangat Wei Wuxian
"Tidak. Aku pakai kursi roda saja. Lan Zhan, kapan aku bisa terapi berjalannya?" tanya Wei Wuxian lalu di bantu Lan Wangji untuk duduk di kursi roda
"Kau mau?" tanya Lan Wangji sedikit kaget
"Aku sekarang mau" jawab Wei Wuxian "aku ingin sembuh Lan Zhan.
"Tunggu kakimu lebih baik sayang" kata Lan Wangji
"Kau semangat sekali" kata Lan Xichen ke Wei Wuxian
"A-Sang, selalu bisa menghiburku saat Lan Zhan tidak ada" jawab Wei Wuxian pelan,
"Ayo Wei Ying. Kita kebawah" ajak Lan Wangji

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang