"Wei Ying. Kau hidupku. Aku melihat kau terlalu banyak terluka. Wei Ying menikahlah denganku. Aku berjanji akan selalu menjagamu, dan menemanimu" kata Lan Wangji
"Terima... Terima..." tepuk tangan dan sorak sorai semua orang
Mata Wei Wuxian melihat sekitar, wajahnya memerah karena malu "Baiklah Lan Zhan. Aku bersedia" kata Wei WuxianLan Wangji memasangkan cincin di jari Wei Wuxian. Lan Wangji memeluk Wei Wuxian. Wei Wuxian tersenyum ia tidak menyangka jika akan dilamar secepat ini.
'A-Xian, segeralah pilih tanggal yang baik. Papa merestui kalian' kata Wei Changze
Wei Wuxian melepas pelukannya dan mencari sumber suara papanya
"Pa, A-Xian tidak tau jika, Xingchen menelpon papa"
'A-Xian'
"papa? Sejak kapan Chen ge Video call papa?"
'Saat Wangji mulai berlutut'
"Papa merestui kami?"
'Ehm. Segeralah pilih tanggal, papa tunggu kabar baikmu' kata Wei Changze lalu menutup telponnya
'Benar. Paman tunggu kabar kalian' imbuh Lan Qiren yang ternyata juga di video call Jiang Cheng
"Terima kasih paman" kata Lan Wangji
'Jaga Xianxian' ujar Lan Qiren sebelum menutup sambungan telponnya
"Kami bantu semuanya. Kau tinggal terima beres A-Xian" kata Lan Xichen
"Benar. Kau fokus ke pemulihan dan latihanmu" kata Wen Ning
"Terima kasih semua. Kalian yang terbaik"Pernikahan Wei Wuxian dan Lan Wangji di tetapkan 2 bulan lagi. Itu pun sudah membujuk Lan Wangji dengan berbagai cara. Awalnya Lan Wangji ingin 3 minggu atau sebulan lagi. Tapi Wei Wuxian sendiri merasa terlalu cepat. Akhirnya, setelah Wei Wuxian sendiri yang bicara Lan Wangji setuju 2 bulan lagi.
Tempat pernikahan sudah tersedia, makanan sudah siap setiap saat, pakaian indah untuk pernikahan tinggal pilih, hanya tinggal undangan. Mempersiapkan undangan dan menyebarkannya.
Wei Wuxian bertekad, saat hari penting pernikahannya, ia harus berjalan, berjalan dengan lancar. Tidak memakai kruk atau alat bantu jalan lain. Wei Wuxian semakin sering latihan sendiri di rumah. Walau terkadang ia terjatuh hingga lutut, kaki dan tangannya terluka tapi ia tidak jera. Saat terapi, Wei Wuxian juga ingin sedikit lebih lama. Saat mendekati hari pernikahan, Wei Wuxian berhasil berjalan dengan normal dan lancar. Walau pelan, yang penting ia tidak lagi memakai alat bantu.
Di hari pernikahan Wei Wuxian dan Lan Wangji, kedua mempelai tampak sempurna. Wei Wuxian dengan wajah imutnya, yang jika tersenyum selalu membuat orang lain yang melihatnya meleleh. Lan Wangji, walau ia selalu menatap orang lain dengan pandangan dingin, dan mencekam, tetapi selalu teduh dan bercahaya jika memandang Wei Wuxian. Pasangan sempurna yang seperti di harapkan semua orang yang melihatnya, walau sekilas.
Waktunya tiba. Wei Wuxian berjalan pelan di dampingi Wei Changze. Lan Wangji tampak menunggu di ujung dengan wajah tegang namun tatapan teduh melihat Wei Wuxian yang perlahan menghampirinya. Wei Wuxian dan Wei Changze bertemu dengan Lan Wangji.
"Jaga anakku baik-baik" ujar Wei Changze lalu memberikan tangan Wei Wuxian ke Lan Wangji, dan diterima dengan senang hati oleh Lan Wangji.
Tibalah sumpah pernikahan. Wei Wuxian dan Lan Wangji mengucapkannya dengan lancar dan berakhir dengan ciuman mereka berdua. Wei Wuxian tersenyum lebar bergitu pula Lan Wangji, semua orang bertepuk tangan dan sorak sorai bergembira melihat mereka.
"Selamat... Selamat" itu yang mereka serukan
Setelah sumpah, mereka mengadakan pesta. Wei Wuxian dan Lan Wangji benar-benar sudah terikat benang merah yang tidak terpisahkan. Dimana ada Lan Wangji di situ ada Wei Wuxian. Begitu pula sebaliknya.
"Terima kasih untuk semua keluargaku yang sudah datang. Jie jie. Eh salah,, kakak,, Zixuan Ge,,, salah lagi, kak Zixuan, keluarga Indonesia, terima kasih sudah jauh-jauh datang kemari" ujar Wei Wuxian
"A-Xian, berbahagialah. Semua sudah selesai. Kau tidak lagi menderita. Tinggal kebahagiaan yang menunggumu di depan."
"Terima kasih" kata Wei Wuxian dan Lan Wangji bersamaanAcaranya akhirnya berakhir. Keesokannya Wei Wuxian diajak Lan Wangji untuk berbulan madu. Walau sebenarnya, Wei Wuxian tidak ingin, tapi melihat Lan Wangji yang sudah semangat ia pun patuh saja.
Wei Wuxian dan Lan Wangji sampai di salah pantai di luar kota. Walau mereka sampai sudah petang, Wei Wuxian tetap semangat melihatnya. Kali ini pantai yang belum pernah ia lihat, pemandangan indah dengan karang yang banyak terlihat di sekitarnya.
Kamar hotel yang di pilih Lan Wangji sangat tepat untuk melihat pemandangan dari atas. Tepatnya dari kamarnya di lantai 7. Lan Wangji memesan makan malam dan mereka makan di kamar, tepatnya di balkon sambil menatap deburan ombak yang menghantam karang.
"Wei Ying. Aku merindukanmu. Aku mencintaimu. Aku sungguh menginginkanmu" kata Lan Wangji sudah memeluk Wei Wuxian dari belakang
"Lan Zhan sekarang baru jam 8. Kita habis makan... Tidak enak perutnya jika melakukan hal aneh-aneh"
"Tidak apa Wei Ying. Aku akan menyembuhkanmu" kata Lan WangjiWei Wuxian berbalik, mereka berciuman penuh nafsu. Lan Wangji menarik tangan Wei Wuxian untuk masuk dan menutup pintu dan tirai balkon. Lan Wangji perlahan menidurkan Wei Wuxian di ranjang, ia mencium Wei Wuxian lagi, dan kali ini Wei Wuxian membalas ciumannya.
Tangan Lan Wangji mulai membuka kaos putih Wei Wuxian. Ia lempar kaos itu sembarangan. Ia menciumi leher jenjang Wei Wuxian dari atas sampai bawah pusar. Wei Wuxian merasakan adik bagian bawahnya sudah mengencang. Wei Wuxian berusaha menahan suaranya akhirnya keluar. Ia mendesah. Tangannya ia masukan kedalam celana, namun segera di tarik Lan Wangji.
"Jangan lakukan sendiri. Mintalah padaku. Kapanpun, dimanapun kau ingin Akan kuturuti, istriku" kata Lan Wangji. Wei Wuxian tersenyum mendengar kata Lan Wangji yang memanggilnya istriku.
Lan Wangji tidak berlama-lama ia membuka semua pakaian di tubuhnya hingga tidak ada yang tersisa. Sedangkan Wei Wuxian membuka celananya.
Wei Wuxian melihat adik bawah Lan Wangji, yang ukurannya besar, panjang, dan berdenyut. Berbeda dengannya yang ramping, seperti tubuhnya. Wei Wuxian meraih adik Lan Wangji dan mengulum nya. Membuat desahan dari Lan Wangji.
Lan Wangji melepaskan adiknya dari mulut Wei Wuxian. Berganti ia yang mengulum adik Wei Wuxian. Wei Wuxian mendesah, tubuhnya bergerak hampir seperti cacing kepanasan karena keenakan.
Lan Wangji mulai mencoba memasukan satu jari ke lubang gelap milik Wei Wuxian. Weu Wuxian mendesah, sakit, air matanya keluar. Namun ia meminta Lan Wangji lebih cepat. Lan Wangji memasukan lagi 2 jari. Lubang gelap Wei Wuxian semakin perih namun Wei Wuxian mulai nyaman. Lan Wangji mencoba 3 jari. Wei Wuxian berhasil berteriak perih, nyeri. Hingga akhirnya Lan Wangji berhenti.
"kenapa berhenti? Enak Lan Zhan" kata Wei Wuxian tidak terima jika berhenti
"Siap ya. Akan ku masukan milikku. Aku sudah tidak tahan Wei Ying. Yang ini lebih enak sayanghh...." jawab Lan Wangji sedikit mendesah yang membuat Wei Wuxian sudah panas
"Perlahan Lan Zhan"Jleb
"Aaahh... Lan Zhan... Sakittt..... Aaahhh.. Enak.... lebih dalam,, gerakkan milikku Lan Zhan,, ah... Enak sayang... Terus... Lebih dalam Lan Zhan... Ahhhh..."
"Wei Ying, lubangmuh... sangat sempit... Nikmat sekalih... sayangh... Ahhh Wei Ying... kau indahh..." kata Lan Wangji yang terus menggerakkan adiknya maju mundur
"Lebih cepat... Ah... Akuuuh, ingin keluar... Ahhh"
"Keluarkan saja... sayanghh..." kata Lan WangjiWei Wuxian menyemburkan cairan putih ke perut sixpack Lan Wangji. Begitu pula Lan Wangji yang mengeluarkan di dalam Wei Wuxian. Wei Wuxian sendiri meraskan cairan hangat mengalir masuk dalam tubuhnya. Tapi bukannya Lan Wangji berhenti ia bergerak lagi. Wei Wuxian hanya tersenyum ia mendesah bahagia.
"Lan Zhan, aku, tidak ingin ber..... hentihhh
.,, terus sayang... Hamili aku Lan Zhan,, aku ingin hamil" kata Wei Wuxian
"Bersiaplah..., karena.... ini tidak.... Aaahhhh... Akan... berakhir cepath... Ahhh..." kata Lan WangjiMalam itu penuh desahan dari Lan Wangji dan Wei Wuxian. Mereka baru benar-benar selesai saat jam hampir mununjukan waktu Subuh. Wei Wuxian sudah tertidur karena kelelahan. Alhasil, Lan Wangji yang memandikan Wei Wuxian, bersama dirinya yang ikut mandi juga. Setelah mandi dan mereka akan tidur Lan Wangji mencium kening Wei Wuxian.
"Wei Ying ku, terima kasih karena kau mau tetap bertahan hidup untukku. Mulai saat ini hanya ada kebahagiaan untukmu... Terima kasih sayang. Aku akan selalu bersamamu. Hidup kita akan indah hingga tua nanti"
![](https://img.wattpad.com/cover/317327244-288-k643200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wei Ying, izinkan aku menikahimu
AcakWei Wuxian seorang lelaki Cantik yang di bully pacarnya sendiri Song Lan. Namun ia di selamatkan oleh seseorang dari masa lalunya, yang ternyata masih sangat mencintainya... mau tau ceritanya... ayo... Cuzz langsung baca aja... mohon maaf kakak s...