BAB 50

607 41 3
                                    

Nie Huaisang memasang wajah kesal, karena dipermainkan Wei Xingchen. Nie Huaisang mengambil beberapa kali pemotretan, dan semua mata Wei Wuxian yang terbuka. Tidak hanya mata, ia juga memasang ekspresi tersenyum, menjulurkan lidah, bahkan mempoutkan bibirnya yang membuatnya super imut. Tentunya tanpa mereka semua ketahui. Sampai selesai, dan saat mereka santai, saat Nie Huaisang melihat foto tersebut dari awal, di ponselnya ia sedikit kaget. Teriakannya membuat orang-orang berkumpul di sekelilingnya. Termasuk Lan Wangji, yang akan melanjutnya pekerjaan sambil menunggu Wei Wuxian, jadi ikut melihat yang ada di layar ponsel Nie Huaisang.

"Apakah aku bermimpi? Apakah kalian lihat? Atau karena aku terlalu merindukan Xian Ge jadi halusinasiku parah?" tanya Nie Huaisang menunjukan fotonya ke semua orang di kamar tersebut
"Tidak hanya halusinasimu yang parah. Halusinasi kami juga" kata Jiang Cheng
"Kalian berfikirlah. Tidak mungkin karena kamera atau halusinasi" kata Wei Xingchen
"Tapi lihat. Dia tidur. Matanya masih terpejam" kata Jiang Cheng melihat ke arah Wei Wuxian dan menunjuknya
"Jangan-jangan dia sudah bangun" kata Wen Ning
"Begitukah? Bukankah saat kalian periksa ia masih seperti kemarin" kata Nie Huaisang
"A-Xian tersenyum lagi?" kata Jiang Cheng
Wei Xingchen menggeser foto tersebut "Dia menjulurkan lidah" kata Wei Xingchen
Lan Wangji ikut menggeser foto tersebut "Dia imut saat mempoutkan bibirnya" kata Lan Wangji. Sampai saat ini mereka tidak sadar jika orang yang sudah tidur selama beberapa tahun tersebut, sudah bangun.
Wei Wuxian membuka matanya lagi "Aku haus, bisakah ambilkan aku minum? Aku lemas sekali" kata Wei Wuxian pelan namun terdengar oleh orang di ruangan tersebut.

Semua orang menengok kearah suara tersebut. Jiang Cheng sudah mengeluarkan air matanya. Lan Wangji hanya terdiam terpaku tidak bisa bergerak. Nie Huaisang segera berlari dan memeluk Wei Wuxian. Wei Xingchen mengambilkan air untuk di minum Wei Wuxian. Wen Ning dan Wen Qing memeriksa Wei Wuxian. Lan Xichen merangkul Lan Wangji.

"Xian ge, kau sudah bangun. Kau tidur sangat lama" kata Nie Huaisang
"Berapa lama aku tidur? Sepertinya sangat lama ya?" tanya Wei Wuxian
"Sangat lama A-Xian" jawab Wei Xingchen
"Itu siapa? Halo anak tampan" sapa Wei Wuxian ke seorang anak yang di gendong Jiang Cheng
"Lan Jingyi. Anakku dan Chen ge" kata Jiang Cheng
"Kau harus melihat anakku A-Xian. Wei Ziyi, Mirip denganmu" kata Wei Xingchen
"Kau juga harus melihat anak kedua jie jie, Jin Xuanlu, sangat mirip jie jie" imbuh Jiang Cheng
"Aku senang kau bangun Xian Ge" kata Nie Huaisang

Wei Wuxian melihat aura bahagia di sekitarnya. Sampai tatapan matanya tertuju ke Lan Wangji, yang hanya jauh dari ranjangnya yang hanya berdiri mematung namun tatapannya tidak lepas ke satu arah. Kearah kekasih hatinya. Wei Wuxian.

"Lan Zhan" panggil Wei Wuxian
"Wei Ying" balas Lan Wangji lalu tersenyum dan terharu mengeluarkan air mata
"Lebih baik kita keluar dulu" ajak Lan Xichen
"kita harus beli makanan untuk merayakan Xian ge yang sudah bangun" ajak Nie Huaisang
"Benar-benar. Wangji aku belikan apa?" tanya Lan Xichen
"Terserah" kata Lan Wangji yang terus menatap Wei Wuxian
"Sesuatu yang pedas? Gantikan A-Xian memakannya" kata Jiang Cheng
"Boleh" kata Lan Wangji

Setelah mereka semua pergi dan hanya meninggalkan Wei Wuxian dan Lan Wangji saja, Wei Wuxian tersenyum, dan mengulurkan tangannya kearah Lan Wangji.

"Kau tidak merindukanku?" tanya Wei Wuxian
"Aku sangat merindukanmu" jawab Lan Wangji
"Lalu untuk apa kau jauh disana? Kemarilah" kata Wei Wuxian

Lan Wangji berjalan mendekat. Ia meraih tangan Wei Wuxian. Lan Wangji memeluk Wei Wuxian. Lan Wangji menangis terharu. Ia terisak tidak percaya jika Wei Wuxian nya sudah bangun. Penantiannya terbayarkan dengan sadarnya Wei Wuxian.

"Kenapa kau menangis?"
"Doaku, penantianku, semua terbayarkan Wei Ying. Aku bisa mendengar suaramu lagi. Aku bisa merasakan pelukanmu, tubuh hangatmu, aromamu. Aku sangat merindukanmu Wei Ying"
"Terima kasih Lan Zhan, sudah berdoa dan menungguku. Aku mencintaimu Lan Zhan"
"Aku juga mencintaimu Wei Ying. Wei Ying ku" kata Lan Wangji lalu mencium Wei Wuxian dengan mesra
"Lan Zhan, kakiku sudah sembuh?" tanya Wei Wuxian karena merasa ringan di kakinya
"Ya, setelah kau membaik, kau bisa terapi berjalan" kata Lan Wangji
"Lan Zhan, sejak kapan kau mau makan pedas?"
"Sudah lama" kata Lan Wangji. Wei Wuxian hanya tersenyum mendengar jawaban Lan Wangji

Setelah keadaan Wei Wuxian membaik, ia mulai masa pemulihan dan terapi berjalannya berjalan dengan baik. Tentunya dengan di dampingi Lan Wangji. Sampai membutuhkan waktu beberapa minggu agar Wei Wuxian bisa kembali berjalan seperti semula.

"Kau lelah?" tanya Lan Wangji
"Emn. Aku seperti bayi baru lahir. Belajar merangkak dan berjalan. Dan lihatlah, aku makan bubur begini. Tidak ada rasa" kata Wei Wuxian
"Kau ingin makan apa?"
"Sesuatu yang pedas"
"Kau baru saja sadar. Jangan makan yang membuatmu sakit lagi"
"Jika tidak boleh pedas, berikan aku kripik. Atau apapun yang ada rasanya. Aku tidak ingin lagi makan bubur" kata Wei Wuxian
"Baik - baik. Akan ku tanyakan ke doktermu makanan yang boleh kau makan"

Akhirnya hari ini ia keluar dari rumah sakit. Walau ia belum lancar berjalan, namun dokter memberi jadwal untuknya terapi dan sedikit-sedikit bisa latihan di rumah. Wei Wuxian sudah sangat tidak sabar sampai rumah, ia sudah seperti lama sekali tidak menginjakkan kaki di rumah. Setelah lama di perjalanan Wei Wuxian akhirnya sampai dirumah. Ia di sambut oleh beberapa kerabat. Tak luput, maid dan beberapa pekerja rumah juga menyambutnya.

"Selamat datang" teriak semua orang
"Wao, Terima kasih semua" kata Wei Wuxian
"Xian ge, kenapa kau masih di kursi roda?" tanya Nie Huaisang
"Jalannya belum lancar" Jawab Lan Wangji
"Tuan muda Wuxian. Anda tambah kecil. Saya masakan kesukaan tuan muda" kata seorang maid
"Ada ramen dan ayam kesukaanmu" imbuh Jiang Cheng
"Kau harus banyak makan agar tambah kuat untuk latihan" kata Wei Xingchen
"Agar gemuk juga, paling tidak, jangan seperti lidi" kata Nie Huaisang
"Aku tidak ingin gemuk. Dan aku bukan lidi A-Sang"
"Tapi tubuhmu seperti Lidi Xian ge" kata Nie Huaisang
"Sudah ayo makan" ajak Lan Xichen
"kemari A-Xian. Aku kenalkan kau ke Wei Ziyi" kata Wei Xingchen menyiapkan tempat disampingnya
"Halo Ziyi... Aku pamanmu. Kita belum pernah bertemu ya?" sapa Wei Wuxian, namun bocah itu menyembunyikan wajahnya di balik tubuh ibunya
"Dia malu" kata Wen Qing
"Aku ada kabar gembira untukmu, sekarang Wen Qing hamil anak kedua kami" kata Wei Xingchen
"Wao, kau hebat sekali ge. Aku akan menyusulmu" kata Wei Wuxian lalu melirik Lan Wangji

Lan Wangji berjalan mendekati Wei Wuxian. Ia memasukan tangan kanannya ke kantong celananya. Tepat di hadapan Wei Wuxian, Lan Wangji berlutut, tangan kanannya memegang sebuah cincin polos yang terukir inisial W & W.

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang