BAB 37

384 28 0
                                    

Beberapa hari setelah di rumah sakit, Dokter memutuskan jika Wei Wuxian harus operasi. Wei Wuxian membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk operasi. Lan Wangji, Wei Xingchen, Jiang Cheng, dan Lan Xichen menunggu Wei Wuxian diluar kamar operasi. Setelah operasi selesai, suster membawa Wei Wuxian kembali ke kamarnya.

"Wei Ying, aku akan menjagamu. Setelah ini, kau tidak akan ke rumah sakit lagi" ujar Lan Wangji
"Kau akan membawa A-Xian kerumahmu?" tanya Wei Xingchen
"Iya. Akan ku jaga"
"Pekerjaanmu?"
"Aku bisa bekerja dari rumah. Aku tidak harus selalu berada di tempat, Chen Ge"
"Bolehkah aku masuk?" ujar Jiang Cheng berada di ambang pintu kamar rawat Wei Wuxian
"Emn" jawab Lan Wangji singkat
"A-Xian, apa kabar? Maaf kan aku. A-Xian, aku tidak pantas menjadi saudaramu... Maafkan aku... Xianxian, hukumlah aku. Balas aku, lampiaskan segala emosimu" ujar Jiang Cheng
"Aku akan memberinya pengertian jika dia sudah membaik" ucap Lan Wangji
"Bagaimanapun, kau saudara terdekat A-Xian" imbuh Wei Xingchen
"Kau memaafkanku?"
"Aku memaafkanmu jika Wei Ying memaafkanmu. Dalam hal ini dia memaafkanmu. Tapi masih sangat takut padamu"
"Terima kasih untuk kalian" ujar Jiang Cheng

Setelah lama di rawat di rumah sakit akhirnya ia keluar sebelum pernikahan Nie Huaisang. Ia akan kembali ke rumah Lan Wangji. Sehari sebelum Wei Wuxian di rumah Lan Wangji, Wei Xingchen sudah membawa semua barang Wei Wuxian ke rumah Lan Wangji. Karena apartemen Wen Ning di tempati dengan Nie Huaisang, dan Wen Qing sekarang tinggal di apartemen Wei Xingchen dan menempati kamar Wei Wuxian.

Sekarang tibalah pesta pernikahan Nie Huaisang. Wei Wuxian berfikir dia sudah lebih baik. Ia harus datang merayakan kebahagiaan sahabatnya, Nie Huaisang. Pernikahan Nie Huaisang dan Wen Ning berjalan lancar.

"Xian Ge, kau datang?" sapa Nie Huaisang terlihat riang dan bahagia
"Terima kasih sudah datang. Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Wen Ning
"Aku baik. Depresiku juga sudah lebih baik dari sebelumnya?" kata Wei Wuxian
"Benarkah?" celetuk Lan Wangji karena apa yang di katakan Wei Wuxian tidak benar
"Sudah bertemu A-Cheng?" tanya Nie Huaisang yang melirik Jiang Cheng yang berada sedikit jauh di belakang Wei Wuxian
"Sesungguhnya belum A-Sang. Ge ge tidak memperbolehkan aku bertemu dengannya dulu" sesalnya
"Dia masih keringat dingin hanya mendengar namanya. Lihatlah" ujar Lan Wangji memperlihatkan bulir-bulir keringat yang mengalir di pelipis Wei Wuxian
"Tidak ada komunikasi sejak terakhir!?" tanya Nie Huaisang
"Ada... Sesekali kami chat atau telpon. Untuk saat ini mungkin cukup sampai sini dulu" kata Wei Wuxian asal
"Jangan berbohong Wei Ying" ujar Lan Wangji
"Aku tidak ingin kau berbohong Xian Ge" kata Nie Huaisang
"Hanya membohongi diri sendiri, terkadang lebih baik. Tidak bermaksud membohongimu" kata Wei Wuxian
"Sepertinya dia ingin bertemu denganmu" ujar Wen Ning
"Jangan disini. Aku tidak mau kambuh disini"
"Banyak dokter disini Xian Ge" ujar Nie Huaisang
"Lebih baik kami pergi, jika tidak kebohongannya akan semakin banyak. Selamat Wen Ning, Nie Huaisang" ujar Lan Wangji lalu mendorong kursi roda Wei Wuxian pergi dan pulang
"Mereka pulang?" tanya Jiang Cheng yang menghampiri Nie Huaisang
"Iya. Eh tunggu, lempar bunga kita adakan sekarang sebelum mereka pergi" usul Nie Huaisang.

Tanpa jawaban dari Wen Ning, Nie Huaisang sudah pergi meninggalnya dan berlari ke Lan Wangji dan Wei Wuxian, mencegah mereka pulang. Acara lempar bunga di mulai. Wen Ning dan Nie Huaisang berada di atas panggung dan melemparkan bunga yang ada di tangan mereka berdua. Beruntungnya yang berhasil menangkapnya Wei Wuxian. Semua tamu bertepuk tangan, dan pipi Wei Wuxian bersemu merah karena malu.

"Selamat ya Xian Ge. Aku tunggu undangan kalian" ujar Nie Huaisang
"A-Sang, kau masih bekerja dengan Lan Zhan kan?" tanya Wei Wuxian
"Masih Xian Ge. Seminggu lagi kita bertemu. Aku akan berbulan madu" ujar Nie Huaisang
"Wao, kemana?" tanya Wei Wuxian terlihat antusias
"Swedia" jawab Nie Huaisang
"Hem, aku tunggu oleh-olehnya" ujar Wei Wuxian
"Kami benar-benar pulang ya" ucap Lan Wangji
"Hati-hati Xian Ge" ucap Nie Huaisang

Dua bulan berlalu, tidak ada perubahan dari Wei Wuxian. Besok hari ulang tahun Wen Qing. Rencana Wei Xincheng akan melamar Wen Qing. Dengan bantuan Wen Ning, Nie Huaisang, Lan Wangji dan Wei Wuxian.

Cukup sederhana, menyiapkan makan malam romantis untuk mereka berdua, di taman belakang apartement Wei Xingchen. Sejak pagi, Wei Wuxian dan yang lainnya sudah menghias tempat yang akan di pakai untuk makan malam, dan tibalah saat makan malam. Wen Qing sangat terkejut dengan makan malam kali ini. Setelah selesai, datang Lan Wangji dan Wen Ning yang memainkan alat musik. Di iringi Wei Wuxian yang menyanyi, sedangkan Nie Huaisang yang membawakan 100 bunga mawar milik Wei Xingchen untuk Wen Qing.

Acara lamaran Wei Xingchen ke Wen Qing berjalan dengan sukses. Wen Qing menerima lamaran Wei Xingchen dan pernikahan mereka di tetapkan 3 bulan lagi. Wei Wuxian ikut bahagia mendengarnya, apa lagi papanya akan kemari. Tapi semua kebahagiaan selalu ada hal buruk. Hal buruknya saat pernikahan Wei Xincheng sudah di tetapkan 3 bulan lagi, pernikahan Wei Wuxian harus mundur antara 8 sampai 12 bulan lagi. Tergantung perkembangan sakit Wei Wuxian. Padahal jika di hitung pernikahan Wei Wuxian dan Lan Wangji tidak lama lagi.

Tentu saja Wei Wuxian kesal dengan papanya, walau hanya lewat telpon, kekecewaan dan kekesalan Wei Wuxian tergambar jelas. Tapi ia juga tau keadaannya, mempersiapkan pernikahan adalah hal yang tidak mudah dan melelahkan. Akan sangat tidak menyenangkan jika Drop di hari pernikahan karena keadaannya belum sepenuhnya membaik. Begitu pula dengan Lan Wangji. Ia paham keadaan Wei Wuxian, dan setuju dengan Wei Changze.

"Baik pa, aku patuhi papa aja"
'Paling lambat satu tahun A-Xian' kata Wei Changze di telpon
"Ya pa" ujar Wei Wuxian lalu memberikan ponsel Wei Xingchen kembali ke pemiliknya
"Halo, pa" sapa Wei Xingchen kembali
"Lan Zhan, bisa kita pulang? Aku lelah" ujar Wei Wuxian
"Memang terlihat pa. Tapi papa tenang saja" ujar Wei Xingchen di telpon
"Kami pulang Ge" ujar Wei Wuxian, Lan Wangji ikut berpamitan dan mendorong kursi roda Wei Wuxian kekuar dari apartemen Wei Xingchen
"A-Xian pulang pa, nanti aku hubungi lagi" ujar Wei Xingchen
"A-Xian!" panggil Wei Xingchen yang membuat Lan Wangji terpaksa berhenti
"Apa? Aku pusing, hanya ingin istirahat" ujar Wei Wuxian
"Kau marah?" tanya Wei Xingchen
"Marah ke siapa? Marah kenapa?" hardik Wei Wuxian
"Kami pulang dulu, Chen Ge" ujar Lan Wangji

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang