BAB 42

337 31 1
                                    

Hujan tiba-tiba turun. Nie Huaisang mencoba mencegah Lan Wangji untuk pergi. Sedangkan Wei Wuxian perlahan mengeluarkan pisau lipat dari belakang punggungnya. Wei Wuxian tersenyum, tapi ia juga menangis, terus terulang seperti itu menangis- tertawa- menangis- tertawa. Bahkan dalam tawanya ada tangisan yang menyiratkan kekecewaan ke Lan Wangji. Tapi karena hujan air matanya tidak terlihat dan menjadi satu dengan air hujan. Entah hujan ini keberuntungan atau kesialan untuk Wei Wuxian.

"Lan Zhan, kau marah? Kau tidak percaya padaku? Aku tidak mengkhianatimu. Aku terpaksa demi perusahaan papa. Demi keluarga Wei. Tidak bolehkah aku berkorban sedikit untuk keluarga Wei? Aku juga tidak mau melakukannya. Tapi aku bisa berbuat apa?" teriak Wei Wuxian sekencang yang ia bisa. Tanpa sadar Wei Wuxian sudah menggoresakan ujung pisau lipatnya yang tajam ke lengan dan pahanya.
"Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan kau tidak percaya padaku. Lan Zhan kau tidak percaya padaku." Wei Wuxian terus berkata hal itu dan tangan yang tanpa sadar terus menggoreskan pisaunya di kulit nya yang mulus dan seputih susu.

Nie Huaisang berbalik menatap Wei Wuxian yang di bawah lampu taman tapi alangkah terkejutnya ia. Wei Wuxian sudah asik dengan pisau lipatnya dan menggoreskan di setiap bagian kulit nya yang terlihat

"Xian Ge! Sejak kapan kau membawa pisau lipat??" pekik Nie Huaisang langsung berbalik menghampiri Wei Wuxian. Lan Wangji menoleh sedikit dan matanya membulat sempurna saat melihat tangan, dan paha Wei Wuxian yang sudah bersimbah darah. Baju putih dan celana cream  Wei Wuxian sudah tercetak bekas- bekas darah dari kulit Wei Wuxian yang terluka
"Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku." gumam Wei Wuxian tanpa henti
"Xian ge. Lepas! Lepaskan pisau ini!" pinta Nie Huaisang
"Siapa kau!! Mengapa kau ambil barangku!?" bentak Wei Wuxian semakin erat mengenggam benda tajam tersebut. Bahkan sekarang ia menggenggam pisau nya dengan kedua tangan
"Xian ge. Lihatlah telapak tanganmu terluka karena kau mengenggam pisaumu begini. Ini barang berbahaya. Apa kau tidak sakit? Darahmu sudah keluar banyak" ujar Nie Huaisang menatap wajah Wei Wuxian yang sudah pucat dan menggigil kedinginan
"Lebih sakit di dadaku! Kau tau, dadaku sakit. Paling tidak sakit di dadaku sedikit sembuh dengan luka di bagian lain dari tubuhku. Kau tau,,? Luka ini... Hahahahaha... Luka ini tidak ada apa-apa nya. Hahahahaha" kata Wei Wuxian
"Tidak ada apa-apa nya bagaimana? Kau sudah menggigil kedinginan begini. Sakitmu akan bertambah parah" kata Nie Huaisang
"Aku bisa mati.. Yeeeaayyy... Aku bisa mati... Aku mau mati..." kata Wei Wuxian riang
"Wei Ying. Aku percaya. Lan Zhan mempercayaimu. Lepaskan pisau nya sayang" pinta Lan Wangji
"Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku.
Lan Zhan Kau tidak percaya padaku."
"Aku percaya padamu sayang. Aku percaya padamu" kata Lan Wangji
"Wangji! A-Xian! A-Sang, kalian sedang apa malam begini di bawah lampu taman?" tanya seseorang yang segera datang mendekat
"Chen ge" kata Nie Huaisang
"Astaga A-Xian. Apa yang terjadi dengannya?" tanya Wei Xingchen sudah kaget dengan darah di sekitar Wei Wuxian
"Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan  Kau tidak percaya padaku. Lan Zhan Kau tidak percaya padaku."
"Kau tidak percaya apa?" tanya Wei Xingchen ke Lan Wangji
"Xian ge lepaskan. Lan Zhan mempercayaimu" kata Nie Huaisang
"A-Xian. Ini ge ge. Tenang. Tenang Wei Ying, Wei Wuxian. Ge ge disini. Wei Xingchen disini. Lepas ya. Tanganmu terluka. Kau tidak ingin ge ge ikut terluka kan? Atau kau tidak ingin Lan Wangji ikut terluka kan?" bisik Wei Xingchen membuat tangan Wei Wuxian mengendur dan berhasil melepaskan cutter nya, lalu berhasil di ambil Nie Huaisang
"Jangan ambil barangku!!" bentak Wei Wuxian lalu ia pingsan Wei Xingchen segera membopong Wei Wuxian
"Bawa pulang! cepat! Akan ku obati di rumah" ujar Wei Xincheng memasukan adiknya kedalam mobil
"Hai aku akan kembali untuk mengambil nyawanya!!" teriak Wen Xu dari mobil lalu tancap gas dan pergi

Luka Wei Wuxian di rawat oleh Wei Xingchen di rumah. Wei Xingchen sedih melihat adiknya yang sekarang bisa di katakan gangguan mentalnya semakin parah.

"Siapa tadi?"
"Wen Xu" jawab Lan Wangji
"Apa yang sebenarnya terjadi sampai ia melakukan Stereotypic Self-Injury?" tanya Wei Xingchen
"Apa itu? Bukankah Self Harm yang ia derita dulu?" tanya Lan Wangji
"Tingkatan Self harm. Bedanya hanya di lakukan secara berulang-ulang. Sekarang jawab, dia kenapa?" kata Wei Xingchen
"Xian ge mendengar kabar buruk tentang kedua orang tua kalian. Mama kalian selingkuh dan bunuh diri" kata Nie Huaisang tanpa ragu
"Kau katakan lagi? Bunuh diri?" tanya Wei Xingchen yang di jawab anggukan Nie Huaisang "lalu apa yang membuat kau tidak percaya adikku?" tanya Wei Xingchen ke Lan Wangji
"Wen Xu meminta Xian ge untuk menciumnya. Kalau tidak rahasia keluarga Wei akan di post di media sosial dan reputasi keluarga Wei akan hancur" jawab Nie Huaisang lagi
"Darimana Wen Xu tau? Siapa selingkuhan mama?"
"Kami tidak tau Chen Ge. Wen Xu tidak berkata apapun" jawab Nie Huaisang
"Wangji, kau tau dia baru sedikit membaik dari masalahnya dengan A-Cheng. Jangan kau tambah lagi! Tidak bisakah kau sedikit mengalah dan tidak mengutamakan rasa cemburumu? A-Xian bagian dari keluarga Wei, tempatkan dirimu jadi A-Xian, apa kau sanggup menolak? Berfikirlah!!" kata Wei Xingchen

Lan Wangji hanya menunduk terdiam tidak bisa membalas semua perkataan Wei Xingchen. Sedangkan hujan diluar mulai reda.

"Berikan aku nomor Wen Xu. Aku harus bertanya jelas ke dia"
"Baik. Aku kirim dari nomor Xian Ge" kata Nie Huaisang. Wei Xingchen tanpa menunggu langsung menelpon Wei Xincheng
'Wei'
"Aku Wei Xingchen. Katakan masalahnya dengan jelas"
'Kenapa aku harus cerita padamu? Yang aku sendiri tidak yakin kau kakak kandung Wei Wuxian'
"Perlu bukti? Hasil tes DNA kami bertiga perlu aku kirim padamu?“
'Siapa?'
"Aku A-Xian, aku Wei Changze, A-Xian Wei Changze"
'Kirim kan dulu baru aku cerita'
"Tidak! Kau cerita baru ku kirim! Katakan!!!" bentak Wei Xincheng
'Hahahaha. Kau sama seperti mamamu ternyata, tegas sekali dan galak sekali. Seperti ucapan pamanku. Huang Ziteng. Selingkuhan mamamu'
"Huang Ziteng? Ceritakan sekarang" Wen Xu mulai cerita lagi sejak awal. Sama seperti berkata dengan Wei Wuxian
'Semua sudah aku ceritakan yang aku tau'
"Darimana kau tau hal ini?"
'Huang Ziteng saudara angkat mamaku. Huang Ziteng sekarang gila. Ia sempat sembuh. Tapi karena teringat kembali dengan mamamu yang membuatnya gila lagi!! Semua salah mamamu!!!' bentak Wen Xu dengan menambah bumbu kebohongan
"Kita lihat, Huang Ziteng lah yang pasti menggoda mamaku terlebih dahulu!" Wei Xingchen kesal dan mematikan ponselnya secara sepihak.

Tak lama Wen Xu meminta foto bukti hasil tes dna ddiriny, Wei Wuxian, dan Wei Changze. Hasilnya 99% mereka cocok. Hal apa lagi yang perlu di ragukan dari keluarga Wei ini. Mereka kekuarga yang akhirnya bertemu.

"Cheng ge, Xian ge bangun" kata Nie Huaisang

Wei Ying, izinkan aku menikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang