Chapter 16: new family

58.7K 5.6K 119
                                    


Mikael menangis sesenggukan di pelukan pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu.

"Ugh..hiks hiks.."

"Sstt maafkan saya, kau pasti takut tadi." Abraham menenangkan anak laki laki ini sambil mengusap punggung nya agar anak itu tenang.

Abraham sungguh merasa menyesal membiarkan anak ini melihat dirinya yang menghajar para pria kurang ajar itu.

Saat itu abraham kebetulan sedang lewat ditempat Mikael di ganggu. Awal nya dia tidak ingin peduli, namun melihat siapa yang di ganggu tanpa berfikir dua kali, Abraham segera menghajar pria pria kurang ajar yang mengganggu anak laki laki itu.

Sedangkan Mikael, dia menangis karena terlalu terkejut dengan apa yang ia alami malam ini. Pertama, dia dilecehkan oleh preman preman kurang ajar itu, dan kemudian melihat perkelahian secara langsung di depan matanya sendiri, meski Mikael bersyukur pria itu berkelahi untuk menolong nya. Namun bagaimana pun, Mikael masih anak di bawah umur yang tentu saja hal itu meninggalkan sedikit trauma bagi nya.

Tanpa sadar Mikael tertidur di pundak Abraham, menangis membuat nya mengantuk. Mikael bahkan melupakan rasa lapar nya.

Abraham yang menyadari anak itu tertidur dipundak nya menghela nafas, dia tersenyum tipis. "Kita bertemu lagi.." gumam nya.

Dia tidak mengetahui tempat tinggal anak ini, jadi Abraham memutuskan untuk membawa Mikael ke rumah nya.

***

Abraham berjalan dengan langkah pelan, dengan Mikael yang masih setia di gendongan nya. Pria paruh baya itu memasuki mansion mewah nya.

"Mas..."

Abraham sudah disambut oleh istrinya. Dia melihat tatapan istri nya yang tajam menatap dirinya dan anak di pelukan nya bergantian.

"Sayang." Abraham berjalan mendekat ke arah istri nya.

Namun Sang istri, Sania mengangkat tangan nya membuat Abraham berhenti melangkah.

"Siapa dia?" Tanya wanita cantik itu dengan mata menyipit. "Siapa yang kau Gendong itu Abraham?"

Abraham agak takut dengan tatapan tajam istrinya, namun di permukaan dia tetap tenang. Pria itu menghela nafas. "Ayo ke kamar dulu, aku harus membaringkan dia. Aku akan menjelaskan nya nanti.."

Sania mengangguk dan mengikuti langkah suami nya menuju kamar mereka.

..

Abraham membaringkan tubuh mungil anak laki laki itu di ranjang besar nya. Sania tertegun sesaat melihat wajah anak laki laki itu.

"Dia...benar anak laki laki?" Tanya Sania ragu.

Abraham mengangguk santai sembari menyelimuti Mikael.

"Oh tapi dia sangat cantik...dan lucu." Ucap sania tanpa sadar. Namun wanita itu mengerjapkan matanya dan menatap suami nya meminta penjelasan.

Abraham merangkul pundak istri nya dan membawa nya untuk duduk di sofa yang ada dikamar mereka.

"Aku bertemu anak ini tadi, dia diganggu oleh preman preman kurang ajar." Abraham membuka suara.

Sania masih terdiam, dia belum mengerti mengapa suami nya membawa anak itu kerumahnya.

"Yah sebenarnya aku sudah bertemu anak ini satu bulan yang lalu, saat di mall. Saat itu aku entah mengapa merasa tertarik pada anak ini, dia mengingatkan ku akan seseorang. Kemudian aku mencari tahu tentang anak ini. Nama nya Mikael, Mikael Angelo." Ujar Abraham panjang lebar.

"Nama yang indah..." Sania mengangguk anggukan kepala nya.

"Dan kau tahu sayang? Dia putra Xavier dan Angela."

Sania menatap suami nya dengan tatapan terkejut. "Xavier dan Angela?"

"Angela...s—sahabatku?" Ucap Sania tak percaya.

Abraham mengangguk.

"Tapi kenapa mereka tidak memberi tahu kita? Mereka teman kita kan? Kenapa mereka tidak memberi tahu kalau mereka mempunyai anak?" Tanya Sania beruntun.

Angela adalah sahabat dekat Sania, lebih tepat nya, dulu, saat SMA Sania, Angela, Xavier dan Abraham adalah teman dekat.

Namun Sania tidak pernah tahu Xavier dan Angela memiliki seorang anak. Dia memang tahu Xavier dan Angela berpacaran hingga menikah, padahal dulu nya mereka berdua tidak akur dan selalu bertengkar.

Setelah Xavier dan Angela menikah, Sania dan Abraham sempat lost contact karena Xavier dan Angela memilih untuk pindah ke luar negri karena Xavier yang melanjutkan perusahaan ayah nya di Amerika.

Terakhir mereka bertukar kabar tiga tahun lalu, mereka bilang mereka akan pulang ke Indonesia, namun justru mereka mengalami kecelakaan pesawat yang menewaskan mereka berdua. Sania dan Abraham cukup terpukul saat mendengar kabar ini.

Tapi dia tidak pernah tahu mereka memiliki seorang anak.

"Kamu tahu kan Xavier itu pengusaha besar, dia memiliki musuh bisnis dimana mana, mungkin mereka memilih menyembunyikan anak mereka agar anak mereka tetap aman."

"Tapi tetap saja, mereka seharusnya memberitahu kita." Sanggah Sania.

Mikael, anak itu pasti hidup sendiri setelah orang tua nya meninggal. Memikirkan hal itu membuat Sania agak tertekan, bagaimana pun Mikael adalah anak sahabat nya, Sania sangat menyayangi Angela dan secara alami dia juga ikut menyayangi Mikael.

"Huh..aku tidak tahu kenapa mereka tidak memberitahu kita. Tapi sebenarnya aku sudah berfikir untuk menjadikan Mikael anak kita, kau setuju kan sayang?"

Sania menatap suami nya dengan tatapan berbinar. Dia mengangguk dengan semangat, tentu saja dia setuju. Dia akan menjaga peninggalan terakhir sahabat nya itu.

"Tentu saja." Sania berdiri dan menghampiri Mikael yang tertidur nyenyak dan tenang seperti bayi.

"Lucu nya....jika dipikir pikir dia memang sangat mirip dengan Angela dan Xavier.." ujar nya dengan senang.

Wanita cantik itu mengecup kening Mikael dengan sayang. "Dia harus memanggil ku mommy!"

Abraham hanya mampu tersenyum sambil menggelengkan kepala nya melihat tingkah istri nya itu.

"Tentu saja, dia juga harus memanggil ku daddy."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang