"Kok mika belum balik ya?" Lionel menghela nafas nya gusar. Semenjak mikael ikut dengan Imelda tadi, sahabat nya itu belum kembali juga.Liona juga tampak cemas, dia takut Mikael di apa apakan, apalagi ia tahu betul Imelda, dia takut kakak kelas nya itu akan Membully Mikael, membayangkan nya saja membuat Liona ketakutan.
"Ayo cari dia." Ucap Liona, dia merutuki dirinya sendiri yang tidak mencegah Mikael mengikuti Imelda tadi.
Lionel mengangguk mereka berdua mencari Mikael, kebetulan sekali di koridor menuju kantin mereka bertemu Atlanta dan kawan kawan. Lionel segar berjalan ke arah mereka dengan langkah cepat. Dia menekan rasa takut nya dan bertanya.
"K—kak liat mika enggak?" Tanya Lionel gusar, remaja itu meremat ujung seragam nya.
Atlanta dan teman teman nya mengerutkan kening nya heran.
"Emang mika kemana tadi?" Sebastian segera bertanya balik, ini menyangkut adik nya.
Lionel takut untuk menjawab. Akhirnya Liona yang menjawab. "Tadi kak Imelda nyamperin, dia ngajak Mikael pergi katanya suruh kak Ishaira."
Sebastian mengerutkan kening nya heran, mengapa Ishaira memanggil mikael lewat Imelda? Sepertinya ada yang tidak beres. Dia menatap saudara kembar itu dengan tajam. "Ke arah mana mereka pergi tadi?"
"K—kayak nya ke arah taman belakang."
Sebastian menghela nafas gusar, pikiran buruk seketika membayangi nya. Ke taman belakang bersama Imelda? Bagaimana jika mikael di bully? Sebastian menggertakkan gigi nya, terlebih Imelda menggunakan Ishaira sebagai alasan.
Tanpa berkata apapun lagi, Sebastian bergegas pergi untuk mencari adik nya, disusul oleh sahabat sahabat nya dan Lionel serta Liona.
Sementara itu, Ela yang sedari tadi mendengar percakapan mereka tersenyum miring. Dia yakin Imelda sudah Membully mikael sesuai perintah nya.
Ting
Ela menatap pesan dari ponsel nya, pesan itu dikirim oleh seseorang membuat gadis itu tersenyum semakin lebar. "Abis Lo kali ini mikael.' Batin nya.
Gue udah bully dia sesuai perintah Lo, jangan lupa bayaran nya.
"Ela!"
Seruan dari teman nya membuat Ela tersadar. Dia menatap teman teman nya dengan tatapan polos.
"Mereka kenapa buru buru gitu?" Keira bertanya sambil mengerutkan kening nya. tadi nya dia akan memberikan minum pada Jan tetapi pria yang disukai nya itu justru pergi terburu buru mengikuti Sebastian.
"Aku enggak tau." Jawab Ela polos. "Tapi kayaknya mereka nyariin mikael deh, kita ikut aja yuk, aku takut adik aku kenapa napa." Ela berucap seolah ikut khawatir dengan keadaan mikael.
Camila mendengus. "Buat apa sih Ela, kamu terlalu baik padahal mikael udah rebut perhatian keluarga kamu, enggak guna tau gak khawatir sama anak itu." Ucap Camila. Dia tidak menyukai mikael karena Ela sempat bercerita bahwa dia tidak lagi diperhatikan oleh keluarga nya sejak kedatangan mikael. Camila membenci Mikael karena membuat Ela bersedih.
Ela menggelengkan kepala nya dengan raut sedih. "Kamu jangan ngomong gitu mil, gimanapun mikael itu Adek aku." Ucap Ela dengan lembut.
Camila dan Keira mendengus. Ela terlihat menghela nafas. Dia tersenyum lembut. "Ayok ikutin mereka."
Camila dan Keira hanya pasrah dan mengikuti Ela dengan malas. Ela hanya tersenyum. "Bagus! Kalian harus benci sama Mikael, karena kalian berdua adalah pion gue.."
***
"Gimana udah totalitas belum?" Gadis itu bertanya pada gadis lain nya.
Gadis lainnya mengangkat jempol. "Bagus, persis kayak korban bully gue dulu." Jawab gadis itu tanpa rasa bersalah membuat gadis yang bertanya pertama mendengus sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasy[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023