chapter 58

25.2K 2.3K 57
                                    


Seminggu kemudian..

Mikael berjalan di lorong rumah sakit bersama Atlanta. Dia akan menjenguk Liona yang masih terbaring di rumah sakit. Bagaimana bisa mikael bersama Atlanta? Kebetulan sekali Sebastian tidak mau diajak karena katanya ada urusan penting, dan Atlanta tiba tiba saja menghubungi nya untuk mengajak nya jalan jalan. Tapi mikael pertama tama menjenguk Liona terlebih dahulu.

Mikael mengetuk pintu ruang rawat Liona. Setelah terdengar sahutan dari lionel. Mikael masuk bersama Atlanta.

"Abang!" Mikael terkejut ketika melihat Sebastian yang duduk di sebelah Lionel. "Oh jadi ini yang katanya ada urusan penting, mika cukup tau." Mikael mengangguk anggukan kepalanya sambil menatap Sebastian dengan sinis.

Sebastian disisi lain hanya terkekeh canggung dan menggaruk kepalanya.

Lionel menatap kakak beradik itu dengan bingung.

"Gimana keadaan Ona?" Tanya mikael sambil meletakkan bingkisan buah yang dia beli di jalan tadi.

"Udah sempet sadar, terus abis minum obat Ona tidur lagi." Jawab Lionel.

Mikael menatap Liona yang wajahnya sudah tidak terlalu pucat. "Tapi dia baik baik aja kan? Gak amnesia?" Tanya mikael dengan polos.

Lionel mencebik. "Enggak kok Ona gak amnesia, amit amit deh." Jawab Lionel.
Mikael terkekeh dan duduk di sebelah lionel.

"Adek kok bisa sama Atla?" Tanya Sebastian sambil menatap Atlanta dengan tatapan menyelidik. Sementara yang ditatap hanya diam dengan raut wajah datar.

"Abang kok bisa ada disini sama Lio?" Mikael membalikan pertanyaan nya.

Sebastian berdecak.

Mikael memperhatikan raut wajah Abang nya dan Lionel. Dia memiliki pemikiran di kepalanya. "Abang suka ya sama Lio?" Tanya mikael dengan polos.

Mendengar pertanyaan mikael, Sebastian dan Lionel kaget. "Kok mikir gitu?" Sebastian berseru kesal tapi telinga nya tampak memerah.

"Buktinya Abang gak mau anterin mika kesini pake alasan urusan penting. Eh ternyata malah kesini sendirian, bilang aja Abang mau berduaan sama Lio kan? Iya kan?" Tuduh mikael dengan jari telunjuk mengarah pada Sebastian.

"Mika apaan sih!" Lionel memerah malu.

Mikael terkekeh melihat reaksi Lionel yang malu malu dan Sebastian yang tidak bisa menjawab.

**

Mikael dan Atlanta pergi ke bioskop setelah pulang dari rumah sakit. Ada satu film yang sudah ingin mikael lihat dari satu Minggu yang lalu.

Mikael membawa popcorn besar sementara Atlanta membawa minumannya. Mereka mendapatkan kursi bagian belakang. Di sisi kanan dan kiri kosong tak ada yang menempati membuat Atlanta diam diam merasa senang.

Mikael duduk dengan senang, dia memaki kacamata tiga dimensi nya dan fokus menonton film sambil memakan popcorn nya. Atlanta yang lebih memperhatikan mikael daripada filmnya, terkekeh melihat mikael yang sangat lucu.

"Kok ada ya manusia lucu kayak dia." Begitulah kira kira arti tatapan Atlanta.

"Abang kenapa liat Mika? Filmnya kan Disana!" Bisik mikael sambil terus memakan popcorn nya.

"Hm? Tapi disini ada yang lebih seru buat diliat." Ucap Atlanta sambil menatap wajah mikael dengan intens.

Mikael merona dibuatnya. Dia meraba wajahnya dan dengan panik memasukan popcorn kedalam mulut Atlanta. "Ja-jangan liat mika." Bisik mikael dengan tangan yang masih ada di depan mulut Atlanta.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang