[BL]suddenly become an extra

Chapter 13: getting deviated

Mikael menghempaskan tubuh mungil nya di kasur. Dia baru saja pulang sekolah dan dia merasa lelah.

Hari pertama sekolah sangat melelahkan. Mikael menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah lima sore.

Sebenarnya pulang dari sekolah itu jam dua siang karena masih hari pertama, namun Mikael, Lionel dan Liona pergi jalan jalan terlebih dahulu. Katanya untuk merayakan persahabatan mereka.

Mereka pergi ke taman kota, hanya untuk sekedar membeli ice Cream dan mengobrol ria dan saling mengakrabkan diri.

Oh dan tadi Mikael melihat pertunjukan yang seru saat di sekolah lebih tepat nya di tempat parkir.

"Abang, Ela pulang bareng Abang ya? Supir nya ga bisa jemput."

Mikael menoleh saat mendengar suara Ela. Saat ini dia akan pulang bersama Lio dan Liona. Namun dia seperti nya akan melihat pertunjukan yang seru.

Meskipun Ela berkata pada Bastian, tapi tatapan mata si protagonis wanita itu malah tertuju pada Atlanta. Atlanta sendiri bahkan tidak menatap Ela.

"Gak." Bastian menolak dengan acuh.

"Abang~" Ela merengek dengan mata berkaca kaca, membuat tingkah seimut mungkin agar Abang angkat nya itu luluh. Namun justru Sebastian menatap Ela dengan sinis.

"Pulang aja sendiri." Bastian sudah bersiap menaiki motor tapi Ela menahan tangan Abang nya itu.

"Lepas!" Sebastian menyentak tangan Ela yang memegang nya.

Ela tersentak kaget. Dia menatap Sebastian dengan mata berair. "Abang kenapa kasar banget sih? Abang berubah, ini pasti gara gara kak aira kan?" Ela berucap dengan suara tinggi. Dia menggunakan tuduhan pada kakak angkat nya yang bahkan tidak bersekolah. Ia ingin membuat seolah olah Aira yang membuat Ela tidak di sukai Abang nya. Ia ingin mendapat simpati orang orang.

Raut wajah Sebastian berubah saat Ela membawa bawa nama Aira atau Ishaira. "Kenapa Lo bawa bawa nama Adek gue?" Ucap nya dengan wajah masam.

"Itu emang bener kan? Semenjak mami bawa aku ke rumah kak aira udah ga suka sama aku, dia yang ngehasut Abang supaya ikutan ga suka sama aku. Padahal kata mami, abang bukan orang yang kasar! Tapi gara gara dia Abang jadi kasar. Dulu juga Abang sayang sama aku, tapi kenapa sekarang Abang jadi gini? Ini pasti Aira, semua nya pasti karena kak aira." Ujar nya dengan tak masuk akal.

Sebastian bertambah emosi. Dia menatap Ela dengan nyalang. "Diem! Lo enggak usah nyalahin orang lain, gue emang udah enggak suka semenjak Lo Dateng ke rumah, gue baik sama Lo dulu cuma karena mommy."

Sebastian segera menaiki motor besar nya dan menjalankan nya. Dia tidak mau kelepasan meluapkan amarah nya di depan umum. Dia bahkan meninggalkan teman teman nya.

"Abang! Kenapa aku di tinggalin."

"Abang!"

Ela menjerit memanggil Sebastian.

"Gue baru tau Adek angkat nya si Bastian gini sifat nya." Celetuk Aiden.

"Balik." Atlanta berucap dengan datar setelah melirik sekilas Ela. Dia kemudian melajukan motornya di ikuti oleh Aiden dan Jan.

Dan tinggalah Ela yang berdiri di parkiran seorang diri.

Ela menunduk dan mengepalkan tangan nya. "Apa ini? Kenapa jadi gini? Mereka seharusnya suka sama aku kenapa malah ngacuhin aku kayak gitu. Aku protagonis nya, aku protagonis nya mereka harus tunduk sama aku." Gumam nya dengan suara pelan. Tatapan matanya yang berkaca kaca penuh dengan kegilaan.

Mikael memperhatikan Ela sedari tadi. Dia cukup kaget dengan drama barusan. Ada yang salah. Sebastian, kakak angkat Ela yang seharusnya paling menyayangi Ela malah membenci Ela?  Apa yang sebenarnya terjadi?

Seperti nya alur novel sudah hancur, apa karena Mikael? Bahkan Mikael bisa melihat protagonis wanita nya benar benar berbeda dengan deskripsi di dalam novel.

Ela seharusnya digambarkan sebagai gadis yang polos, manis dan baik hati. Namun apa yang terjadi tadi? Dia bahkan memfitnah dan menjelekkan kakak angkat nya, Ishaira sang antagonis.

Memikirkan kejadian tadi tanpa sadar membuat Mikael terlelap dalam tidur nya. Dia bahkan belum mengganti seragam nya.