Mikael berlari disepanjang lorong rumah sakit bersama Atlanta dan Aiden yang mengikuti. Dia melihat di depan ruangan Liona ditangani ada Lionel, Sebastian dan Jan yang duduk. Lionel tampak menatap ruangan Liona dengan tatapan sedih dan cemas sementara Jan hanya menunduk.
"Gimana keadaannya?" Tanya mikael pada Lionel.
"Masih ditangani dokter." Jawab Lionel dengan lesu.
Mikael mengangguk saja. "kamu udah hubungin bunda?"
"Ah iya." Lionel baru ingat. Dia mengeluarkan ponsel nya dan hendak menelepon bunda nya. Namun sebuah notifikasi pesan dari Liona dua jam yang lalu masuk. Lionel membuka pesan itu terlebih dahulu dan melihat Liona mengirimkan sebuah file.
Namun Lionel tidak segera membukanya, dia kemudian menelpon bunda nya dan memberi kabar tersebut. Sebenarnya Lionel was was penyakit bunda nya akan kambuh lagi ketika mendengar kabar ini, namun untungnya tidak.
Tak lama dokter keluar sambil melepaskan masker nya. Lionel segera berdiri dan menghampiri dokter tersebut.
"Gimana keadaan kakak saya?" Ucap Lionel dengan suara bergetar.
Dokter menghela nafas. "Dia masih tidak sadarkan diri, benturan di kepalanya cukup keras dan mengalami patah tulang ringan di tangan kanan. Kita harus menghadapi kemungkinan kemungkinan yang terjadi saat pasien bangun nanti. Bisa jadi dia mengalami amnesia mengingat benturan nya sangat keras." Ucap dokter itu.
Lionel menurunkan bahunya dengan lesu dan menangis lagi. "Boleh kita masuk?"
"Tentu, tapi jangan membuat suara berisik yang menggangu pasien."
Dokter pergi setelah menyampaikan hal itu. Lionel masuk kedalam dan melihat Liona yang terbaring dengan kepala dan tangan yang di lilit perban.
Lionel menghela nafas sedih. Dia duduk di kursi yang ada di sebelah Liona. Mengusap tangan Liona dengan lembut.
**
Mikael duduk bersama Lionel di sofa yang ada di sana, sudah dua jam mereka menunggu Liona sadar tapi gadis itu belum kunjung membuka mata.
Lionel menyenderkan kepalanya di bahu mikael. Bunda nya sudah datang tadi dan pulang dulu untuk mengurus sesuatu.
Lionel menatap Liona yang terbaring Disana dengan tatapan sayu. Kemudian dia mengingat pesan yang dikirim oleh Liona berupa file tadi. Jika hanya sekedar file biasa mungkin Lionel tak akan berfikir untuk membukanya tapi sekilas tadi dia melihat nama file itu cukup aneh.
Lionel kemudian membukanya dan sangat terkejut dengan apa yang ada didalam. Itu semua foto foto Ela dan beberapa pria yang tidak senonoh. Salah satunya foto dengan ayahnya yang Lionel sudah tahu.
"Mika liat." Lionel berbisik pada mikael.
Mikael yang sedang menutup matanya seketika membuka mata dan mengerjap. "Kenapa?" Tanya mikael ikut berbisik. Mikael melihat ponsel yang ditunjukkan Lionel.
Namun mikael tidak menunjukkan reaksi berlebihan hanya sedikit terkejut. Mikael terkekeh. "Aku tau kenapa Liona bisa jatuh dari tangga." Ucap mikael tiba tiba.
***
Keesokan harinya, pada hari ulang tahun Ela.
Mikael menatap ke lantai bahwa dari atas dengan tatapan malas, pipinya mengembung dengan kesal. Suasana di bawah sudah ramai dan sangat berisik!
Mikael melihat dua orang pelayan membawa kue ulangtahun yang cukup besar, kue itu bertingkat tiga dengan nuansa pink.
"Adek ayo turun ke bawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasy[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023