Chapter 25: Ocha

54.4K 5K 104
                                    


"Ayo buruan elah, lelet banget si Lo!" Ishaira menatap jengkel sahabat nya yang berjalan lambat di belakang nya sambil memainkan ponsel nya.

"Ck buru buru amat si Lo." Balas nya.

Ishaira menghela nafas kesal. "Keburu masuk kelas, gue pengen ketemu Adek gue." Ucap nya.

Ocha, sahabat Ishaira itu mempercepat langkah nya menyusul Ishaira yang sudah berjalan di depan.

"Tumben banget nih? Biasanya Lo ga suka sama Adek Lo, si Ela itu." Ucap Ocha, kemudian gadis itu menyipitkan matanya menatap Ishaira dengan tatapan penuh selidik.

"Ck emang siapa yang bilang gue mau ketemu si Ppb?"

"Lah itu barusan, katanya mau ketemu Adek Lo."

"Iya, tapi bukan dia. Lagian sejak kapan gue nganggep dia Adek gue, najis banget." Sinis Ishaira.

Ocha tertawa. "Terus siapa? Emang Lo punya Adek lagi?" Tanya nya.

Ishaira mengangguk sambil tersenyum miring. Dia baru saja akan berbicara namun samar sama dia mendengar suara seseorang yang dikenal nya di dekat toilet.

"Wait." Ishaira menghentikan langkah nya membuat ocha menatap nya bingung.

"Ape sih?"

Ishaira meletakan jari telunjuk nya dibibir membuat isyarat agar ocha diam. Dia mendekat lagi ke tembok yang menghalangi toilet.

"Inikan suara si Imelda ga si?" Bisik ocha.

"Woah gue kira Lo anak baik baik, ternyata Tsk tsk..."

"Diem. Gue bakal kasih Lo uang berapapun yang Lo mau, asal Lo nurutin ucapan gue buat bully mikael and kalo ketahuan jangan libatkan nama gue."

"Really?"
"Oke kalo gitu. Lo siapin aja uang nya."

Ishaira membulatkan matanya saat mendengar Ela yang membawa bawa nama adik kesayangannya. Tangan gadis itu mengepal, berani sekali anak pungut itu menyuruh seseorang untuk menyakiti adik nya?!

Padahal Ishaira sudah memperingati Ela untuk tidak macam macam pada adik nya.

"Loh Ra? Adek Lo kok gitu?!" Ocha yang ikut mendengar itu pun kaget. Dia memang tahu Ela, adik angkat Ishaira memang tak baik dan selalu berpura pura polos, namun dia tak menyangka anak itu berani menyuruh orang lain untuk Membully seseorang. Apalagi dia menyuruh Imelda, seorang Imelda yang bisa membuat korban bullying nya sampai gila bahkan bunuh diri.

"Dia buka Adek gue bego." Sahut Ishaira kesal. Dia kemudian menarik tangan ocha untuk pergi dari sana.

"Berani banget dia nyuruh orang buat bully Adek gue." Gerutu Ishaira.

"Jadi Mikael mikael itu Adek Lo? Adek kandung Lo?". Ocha mengingat nama yang diucapkan Ela tadi.

Ishaira mengangguk. Wajahnya terlihat kesal, dia sedang memikirkan apa yang harus di lakukan untuk memberi Ela pelajaran. "Dia anak sahabat mommy Daddy gue, tapi sekarang dia Adek gue."

"Terus apa yang bakal Lo lakuin?" Tanya ocha.

Ishaira berdecak. Dia menatap Imelda yang baru saja keluar dari toilet dengan tatapan tajam. "Ck kita liat aja, siapa yang bakal dibully nanti."

"WOI!" Ishaira berteriak pada Imelda, membuat gadis dengan make up tebal itu menatap ke arah nya. "Sini Lo!"

Imelda membuang kesan sombong nya dan berjalan menuju Ishaira.

"K—kenapa Ra?" Imelda tentu saja takut pada Ishaira.

Ishaira menatap tajam Imelda. "Lo disuruh apa aja sama si Elanjing tadi?" Tanya Ishaira dengan suara dingin.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang