Chapter 41: poor Ela Pt.2

33.8K 3.7K 79
                                    


"Lio liat apa yang mika bawa!" Mikael berucap dengan antusias begitu melihat Lionel yang sudah duduk di kelas. Tangan nya menggenggam paper bag.

Lionel menoleh dan melihat sahabatnya yang paling lucu. "Mika bawa apa?"

Mikael duduk di samping Lionel dengan wajah berseri seri. Suasana hati nya sangat amat baik pagi ini. Dia menyerahkan paper bag itu kepada Lionel.

Lionel membuka paper bag yang di berikan mikael, dia melihat dua boneka bebek lucu berukuran kecil. "Boneka bebek?" Lionel menatap Mikael sambil mengeluarkan boneka itu.

"Huum, Lio suka? Satu buat Lio satu buat Ona. Kemarin Abang beliin mika banyak." Jawab mikael sambil melipat tangan nya di atas meja. Dia tersenyum hingga menampilkan gigi putih nya.

Lionel terkekeh. "Iya lio suka, makasih ya. Tapi bukan nya mika punya banyak boneka ya? Kok Abang kamu beliin lagi?" Tanya Lionel, dia tahu sahabat nya ini mengoleksi banyak boneka. Mikael bahkan hampir setiap hari mengirim foto foto boneka nya lewat chat.

Mendengar pertanyaan Lionel, mikael mencebik kesal. Remaja itu menggertakkan gigi nya saat mengingat semua boneka boneka kesayangan nya terbakar habis, dan semua itu di lakukan oleh Ela.

"Boneka mika dibakar, semua nya hangus. Makanya Abang sama kakak Aira beliin lagi." Jawab mikael, dia mengerucutkan bibir nya.

Lionel kaget. "Apa! Siapa yang bakar nya?"

"Emang siapa lagi yang tega bakar boneka mika selain Ela? Humph, mika kesel banget sama dia, terus tadi pagi mika bales deh Ela, mika pakein  sandwich Ela cicak mati~hahahaha dia sampe muntah dan dimarahin opa." Mikael mengoceh sambil memukul meja dan tertawa tawa.

"Astaga.." Lionel menggelengkan kepala nya. Tapi mendengar bahwa Ela yang membakar boneka boneka milik sahabat kesayangan nya ini membuat Lionel ikut kesal. "Dia enggak ada kapok kapok nya ya gangguin kamu, apa aku suruh Ona hajar dia aja ya?" Ucap Lionel sambil memegang dagu nya.

Mikael terkekeh. Bagus juga, biar si protagonis wanita Abal abal itu tahu rasa. Tapi sepertinya itu juga akan menimbulkan masalah bagi nya, Ela pasti akan mengadu pada Oma dan nenek tua itu akan memarahi nya. ih—mikael takut pada nenek nenek itu.

"Enggak usah deh, nanti Oma malah marahin mika lagi." Ucap mikael.

"Oma?"

"Huum, kemarin Oma datang ke rumah. Tapi dia enggak suka sama mika dan belain Ela terus." Ucap mikael.

"Tsk. Tapi kalo si Ela enggak di kasih pelajaran, nanti dia gangguin kamu terus." Lionel memutar bola matanya. Dia sudah trauma saat mendengar Ela menyuruh Imelda Membully mikael waktu itu. Dia tidak ingin Ela terus mengganggu sahabat nya, namun sepertinya Ela tidak akan berhenti mengganggu mikael kecuali saat hari kiamat. Apalagi sekarang katanya ada Oma nya di rumah Mikael yang selalu membela dan membantu Ela.

"Lio tenang aja, sekarang kalau Ela ganggu mika lagi, mika bakal bales dia, mika bakal jailin dia kayak tadi pagi." Ucap mikael. Dia menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi. Kemudian menatap Lionel dengan tatapan nakal. "Tapi kalo Lio mau bantu mika buat kasih dia pelajaran, nanti—" mikael menjeda ucapan nya dan mendekat pada Lionel, berbisik tepat di telinga Sahabat nya itu.

Lionel yang mendengar bisikan Mikael berbinar. Dia menatap mikael dengan tatapan senang. "Oke deh~" jawab nya. Kemudian mereka tertawa  bersama.

Adam yang berada di meja belakang mereka menatap heran pada dua bocah yang saling berbisik dan terkikik bersama. Pemuda itu menggelengkan kepala nya. "Dasar bocah bocah." Gumam nya, dia kemudian kembali fokus pada game di ponsel nya.

***

"Kalian yakin? Mau Ona bantuin?" Liona menatap mikael dan Lionel dengan ragu. Katanya mereka akan menjalankan sebuah misi rahasia di Kantin, entah apa itu tapi Liona tidak tahu. Dua bocah itu tidak mau memberi tahu nya.

"Yakin, Ona diem aja dan liatin kita dari sini, oke?" Mikael menatap Liona dengan tatapan meyakinkan. Satu tangan nya berada di saku celana, menggenggam sesuatu.

Lionel sibuk menatap pada stand makanan di sana, terlihat Ela dan teman nya tengah memesan makanan dan pergi ke meja lain untuk menunggu makanan datang.

"Ayo mika, dia udah duduk di meja nya." Ucap Lionel. Mikael mengangguk dan mereka berdua berlari ke stand makanan tempat Ela memesan barusan.

Liona menatap mereka dengan tatapan heran dan penasaran. Entah apa yang akan dilakukan dua orang itu.

Liona menopang dagu nya, dia menyeruput jus jeruk nya sambil memperhatikan Lionel dan mikael yang berbincang dengan penjual makanan itu.

Terlalu sibuk menatap mereka, Liona tidak menyadari kedatangan beberapa orang.

"Hei!"

"Astaga naga dragon." Liona mengusap dada nya dengan ekspresi kaget saat seseorang mengangetkan nya. Dia kemudian menatap tajam pada sang pelaku. "Ngagetin aja Lo kak." Ucap Liona pada Aiden yang tersenyum menyebalkan.

Ya, yang menghampiri meja Liona adalah Atlanta dan kawan kawan, ditambah Ishaira dan ocha.

"Hehe sorry."

"Boleh duduk disini kan?" Tanya Jan.

Liona mengangguk mempersilahkan. Ishaira kemudian celingkungan. "Mika kemana?" Tanya gadis itu.

"Hooh uke uke gue pada kemana?" Ocha pun turut mencari mikael dan Lionel, dua uke gemas kesayangan nya, Ekhm.

"Tuh." Liona menunjuk ke arah stand makanan di sana. Dua remaja itu tampak tertawa sambil menatap sesuatu, entah apa yang mereka lakuin.

"Mereka pesen makan? Terus ini makanan siapa?" Tanya Sebastian sambil menatap dua porsi makanan yang sudah tinggal setengah dimeja mereka.

"Gue juga enggak tahu kak, mereka aneh banget. Masa katanya mau ngejalanin misi rahasia." Ucap Liona.

Mereka semua terkekeh, terdengar sangat lucu.

..

Meanwhile...

"Lio masukin garam nya ke minuman nya, mika masukin ini ke makanan nya." Mikael berbisik Sambil mengeluarkan sesuatu di dalam saku celana nya. "Tttaraa~" mikael mengeluarkan seekor kecoak yang di bungkus oleh plastik bening.

"Wah~" Lionel berdecak kagum. Sangat keren. "Bagus bagus."

Mereka kemudian tertawa bersama membuat ibu penjual makanan itu menatap mereka heran. "Mau pesen apa adik adik?" Tanya nya.

Mikael menatap ibu kantin itu. Dia kemudian menunjuk Snack yang tergantung di atas. "Aku mau itu dua ya." Ucap nya. Dia kemudian melirik pada soto dan jus mangga yang terlihat menggugah selera itu. "Ibu, ini punya kak Ela ya?" Tanya mikael penasaran sambil tersenyum polos.

Ibu kantin itu mengangguk membuat mikael tersenyum menyeringai dan menatap Lionel. Lionel mengangguk, saat ibu kantin itu berbalik dan mengambil Snack yang diinginkan oleh mikael, Lionel menuangkan garam yang sudah di siapkan mikael tadi dengan jumlah yang banyak kedalam jus mangga milik Ela, sementara Mikael memasukan kecoak itu kedalam mangkuk soto. Untung saja tidak ada yang memperhatikan mereka.

"Udah?" Mikael berbisik. Lionel mengangguk sambil membuang sisa garam yang tinggal sedikit ke tempat sampah yang ada di dekat mereka.

"Udah mika, ayo~" balas Lionel berbisik.

Ibu kantin itu kemudian memberikan snack nya pada mikael, mikael segera membayar nya dan menarik tangan Lionel untuk segera lari dari sana.

Mikael juga mendengar ibu kantin itu berteriak. "Neng ela pesenan nya sudah jadi!"

 "Neng ela pesenan nya sudah jadi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang