Chapter 11: siblings

56.7K 5.2K 91
                                    


Jayden berjalan memasuki ruangan kerja ayah nya. Dia akan mengambil berkas penting yang tertinggal oleh ayah nya.

"Di laci kedua..." Gumam nya.

Dia membuka laci itu yang berisi beberapa kertas dan berkas penting. Untungnya berkas yang akan dia ambil berada di tumpukan paling atas. Pemuda berusia 20 tahun itu mengambil berkas itu dan hendak menutup laci, namun gerakan tangan nya terhenti saat melihat Map berwarna biru dengan nama seseorang di sana.

Rasa penasaran menguasai Jayden. Dia mengambil map itu dan membuka nya. Kening nya mengkerut saat ternyata map itu berisi biodata dan foto seseorang.

"Mikael Angelo?"

Mata Jayden terpaku pada foto seseorang itu. Foto seorang anak laki laki dengan tampang yang menggemaskan. "Siapa ini? Kenapa Daddy nyimpen biodata anak ini?" Gumam nya dengan bingung.

Namun entah mengapa, tak bisa dipungkiri Jayden merasa tertarik pada anak ini. "Apa daddy punya niat adopsi anak lagi ya?"

Jayden mengedikkan bahu nya acuh. Dia mengambil foto itu dan memasukan nya ke saku jas nya. Menyimpan kembali Map itu dan menutup laci.

Mungkin akan Jayden tanyakan nanti pada sang ayah.

Saat keluar dari ruang kerja ayah nya, Jayden tak sengaja menabrak adik perempuan nya di tikungan. Foto di saku jas nya pun ikut terjatuh.

"Aduh." Adik perempuan Jayden mendelik pada nya. "Jalan liat liat dong bang." Gadis itu bersungut-sungut. Jayden sendiri hanya memutar bola mata nya malas.

Mata gadis itu tertuju pada foto yang jatuh dari saku Abang nya. Dengan gerakan cepat gadis itu mengambil nya. Jayden tak sempat menghentikan adik nya, dia hanya menghela nafas pasrah.

"Wah siapa nih? Lucu banget." Tanya nya sambil menatap Jayden.

Jayden mengedikkan bahu nya acuh. "ga tau Abang dapet dari ruang kerja Daddy."

"Ga sopan ih." Celetuk sang adik. "Tapi ini siapa ya? Kok ada di ruang kerja daddy atau jangan jangan dia anak daddy yang ga kita tahu lagi." Gadis itu berucap dengan sembarangan.

"Heh!" Jayden menegur sambil merebut foto itu. Dia kembali memasukan nya pada kantung jas nya. Kali ini lebih dalam agar tidak jatuh lagi.

"Tapi kalo emang itu anak nya daddy mending deh, daripada si ppb itu." Yang dimaksud ppb disini adalah adik angkat mereka.

"Ck udah ah Abang mau berangkat ke kantor lagi, takut Daddy nungguin." Jayden segera melangkah kan kaki nya meninggalkan sang adik yang mengangkat bahu nya acuh.

Tapi langkah Jayden terhenti, dia membalikkan badan nya dan menatap Sang adik dengan mata menyipit. "Loh kenapa kamu ga sekolah, Ra?"

Aira menatap Abang nya dengan malas. "Males aku, lagian di sekolah ga belajar." Ucap nya sambil melangkah kan kaki nya menuju kamar nya.

"Dih, Abang aduin ya ke Daddy." Ancam nya.

Ishaira tertawa. "Aduin aja sana, lagian mommy juga ngebolehin aku ga sekolah kok." Ucap nya sebelum menutup pintu kamar nya dengan keras.

Jayden mendengus melihat kelakukan tak sopan adik perempuan nya.

....

M

ikael mengerjapkan matanya saat merasa ada sepasang mata yang menatap nya. Dia berhenti memakan sandwich nya dan mendongkak. Tubuh kecil nya agak tersentak kaget saat melihat siapa yang menatap nya.

Atlanta! Mikael menunduk lagi dan mendongkak untuk memastikan. Dia menghembuskan nafas nya lega saat ternyata Atlanta tidak lagi menatap nya.

Mungkin barusan Atlanta bukan menatap nya? Entahlah. Tapi mikael harus berhati hati, dia tidak ingin bersinggungan dengan para protagonis.

"Mika kenapa?"

"E—eh nggak, aku ngga kenapa napa." Jawab mikael, dia tersenyum polos.

"Jangan ngelamun mika! Nanti kamu kesurupan jin iprit! Mau?" Ucap Lionel dengan wajah yang dibuat serius, seolah menakuti.

Mikael menggelengkan kepalanya kuat kuat! Ingat? Mikael itu penakut. "Nggak—nggak mau!"

Liona yang sedang meminum minuman nya seketika tersedak dan menyemburkan gelak tawa. Menggelengkan kepala nya menatap dia mahluk polos didepan nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang