Chapter 57

30K 2.8K 152
                                    


"Ada apa ini?"

"Mati lampu?"

Kemudian terdengar lagu happy birthday yang mengalun dengan ceria yang membuat semua orang tambah bingung, apa ada kesalahan sound sistem? Kenapa di situasi yang tegang ini malah terdengar nyanyian ulang tahun yang sangat ceria.

Kemudian tiba tiba, sebuah layar putih terbentang dari salah satu dinding dan bercahaya. Semua orang langsung menoleh. Mereka semua kembali riuh melihat apa yang ditampilkan oleh layar itu.

Ela yang paling terkejut, dia segera berteriak lagi. "Gak gak! Itu bohong! Sialan siapa yang pasang ini, matiin matiin!" Bagaimana tidak? Dilayar itu terpampang slide slide foto foto Ela bersama banyak pria, bukan lagi bersama ayah Keira.

"Liat astaga, jadi dia beneran jalang?"

"Gak tau malu banget!"

"Adipradana sial banget ya punya anak kayak dia."

Bisikan bisikan terdengar membuat Ela semakin frustasi.

Kemudian foto foto Ela digantikan dengan dua Video. Yang pertama adalah saat Ela menelepon pada ayah Lionel(Arya) untuk melenyapkan mikael ( di chapter 44) Dan video lainnya adalah rekaman cctv saat Ela mendorong Liona.

"Apa ini Ela?" Sania berteriak marah. Berapa kali lagi Ela harus mempermasalahkan keluarga nya? Sudah cukup atas tuduhan dari ibu Keira tadi. Sekarang?

"Mommy jangan percaya, itu fitnah hiks hiks." Tidak ada yang bisa Ela lakukan lagi selain menangis dan berteriak dengan panik.

Melinda terdiam dengan tak percaya. Jika sebelumnya dia masih percaya bahwa semua adalah fitnah untuk Ela, tapi sekarang? Apa lagi alasan Melinda untuk tidak mempercayai nya? Semua nya sangat jelas, Melinda tidak menyangka cucu yang dia banggakan akan seperti ini.

Lionel dan mikael tersenyum puas. Namun sepertinya, Ela melihat senyum puas itu hanya pada mikael. Gadis itu kemudian melotot dengan marah ke arah mikael. "Ini pasti Lo! Mikael ini pasti ulah Lo kan? Lo pasti fitnah gue! Sialan Lo!" Ela berteriak dengan gila menyerang mikael.

Sebastian maju dan mendorong Ela sebelum gadis itu menyentuh adiknya. "Ini gak ada hubungan nya sama Adek gue. Lo yang lakuin semua itu tapi kenapa Lo nyalahin Adek gue?" Ucap Sebastian dengan tak suka.

"Lo juga pasti terlibat! Bangsat!" Ela berteriak pada Sebastian dan ikut menyalahkan nya. Gadis itu sudah gelap mata, tidak peduli bahwa dulu dia suka mencari perhatian Sebastian sekarang dia malah ikut menyalahkan nya. Ela sudah tidak peduli dengan citra nya sebagai gadis yang baik dan polos.

"Cewek gila." Umpat Sebastian.

"Kalian semua bangsat! Gue bakal bunuh kalian!" Seperti nya karena saking tertekan nya Ela, gadis itu menjadi gila. Ela mengulurkan kedua tangan nya ingin meraih Sebastian dan mencakar nya.

Beberapa orang menahan Ela, Sania juga melindungi anaknya. Tapi tiba tiba Lionel maju dan menampar Ela.

Ela menatap Lionel dengan bengis sambil menyentuh pipi nya. "Yak!"

"Ini tamparan karena Lo selingkuhan sama ayah gue dan—" Lionel kembali menampar Ela. Persetanan, dengan ungkapan bahwa pria tidak boleh bermain tangan pada wanita. "Ini buat Lo yang udah buat Liona celaka, Lo dorong kembaran gue dari atas tangga!" Ucap Lionel dengan kasar.

"Gue enggak! Lo antek antek Mikael jangan fitnah gue!" Ucap Ela dengan kasar, dia mengepalkan tangan nya.

"Jangan bawa bawa mikael. Lo mau tau siapa yang pasang layar itu?" Tanya Lionel. "Gue! Gue yang pasang layar itu dan permaluin Lo, gimana suka gak hadiah ulang tahun dari gue?" Ucap Lionel dengan senyum seringaian.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang