Chapter 51

27K 2.7K 94
                                    


"Ela...?"

Ela yang masih menatap motor Atlanta yang semakin menjauh dengan kesal menoleh saat dia mendengar suara asing seseorang.

Dilihatnya pemuda tampan dengan rambut coklat dan bertubuh tinggi menghampiri nya dengan tatapan ragu ragu.

Ela menatap pemuda itu dengan tatapan bingung. "Siapa?"

"Kamu Ela?" Tanya pemuda itu.

Ela mengangguk. "Siapa cowok ini? Sok kenal banget, tapi kalo diliat liat dia cakep juga.." batin Ela.

"Puji Tuhan, aku enggak salah orang." Pemuda itu tersenyum membuat wajahnya semakin tampan. "Kamu enggak inget aku?" Tanya pemuda itu dengan wajah penuh harap.

Ela menggelengkan kepalanya sambil diam diam berfikir siapa pemuda itu.

Pemuda itu yang melihat raut wajah Ela merasa sedikit kecewa. Namun ia tetap tersenyum, bagaimanapun dia senang bisa bertemu dengan gadis yang selama ini dia pikirkan.

"Aku Arlan, kita pertama ketemu di Deket Cafe Flower. Kamu yang nolongin aku waktu itu. Ah, kamu mungkin udah lupa soalnya emang udah lama banget, waktu itu kita masih SMP." Pemuda itu berbicara dengan suara lembut.

Ela terdiam, Arlan? Bukankah dia second male lead di dalam novel? Kalau  begitu....Ela menunduk sambil menyeringai diam diam.

Dalam novel itu memang Arlan adalah second male lead, di ceritakan bahwa Ela pernah menolong Arlan yang terluka akibat kecelakaan kecil. Dari sana lah, Arlan jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu terjadi sebelum Ela di adopsi oleh keluarga Adipradana dan saat dia masih tinggal di panti asuhan. Mereka bertemu lagi ketika Arlan pindah ke SMA tempat Ela sekolah, namun kenyataannya pahit Arlan dapatkan karena ternyata Ela sudah memiliki Atlanta sebagai kekasihnya.

Seharusnya mereka bertemu di sekolah, tapi saat ini mereka bertemu di depan toko Eskrim. Ela merasa sedikit aneh, tapi itu tidak masalah.

"Aku inget, kamu Arlan yang aku tolongin Dulu. Maaf ya aku sempet lupa." Ucap Ela dengan wajah polos dan bersalah matanya berkaca-kaca, penampilan seperti ini biasanya sangat memikat dan membuat orang tanpa sadar akan merasa sakit hati.

Terbukti, Arlan yang pada dasarnya sudah mencintai dan memikirkan Ela sejak Ela membantu nya dulu langsung panik ketika melihat Ela yang merasa bersalah dan menatap nya dengan berkaca kaca.

"Enggak papa kok, lagian itu udah lama, wajar aja kamu lupa." Ucap Arlan dengan lembut, pemuda itu meraih tangan Ela dan mengelusnya lembut.

"Yess gue dapet satu pion lagi. Gue akan cuci otak dia supaya bisa gue manfaatin, gak akan gue biarin dia ada di pihak mikael." Batin Ela dengan semangat.

****

Malam ini seluruh keluarga Adipradana seperti biasa makan malam bersama. Mikael menyantap makanan nya dengan khidmat. Remaja itu tersenyum manis saat sang mommy menambahkan sayur kesukaan nya ke dalam piring nya.

Tanpa sengaja tatapan nya jatuh pada Ela yang seperti nya dalam suasana hati yang baik? Mikael sedikit heran sebab gadis itu terus tersenyum dan makan dengan baik biasanya Ela akan menatap nya dengan tajam sepanjang makan malam.

Mikael mengedikkan bahunya acuh, biarkan saja Ela..itu bagus gadis itu tidak menatapnya dengan tajam seperti biasa dan membuatnya tidak nyaman.

Disisi Ela, gadis itu merasa suasana hari nya sangat baik sejak dia bertemu dengan pion barunya. Ela merasa senang, dia akan menggunakan Arlan, pemuda baik itu untuk menyingkirkan Mikael, bukankah itu akan sangat menarik? Dan...Arlan juga lumayan tampan dan gagah, Ela bisa menggoda pemuda itu untuk memuaskan nafsu nya, itu pasti akan sangat mudah sebab Arlan sudah jatuh cinta padanya.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang